Bangunan Sekolah Hampir Ambruk, Anak Nelayan Ujian di Alam Terbuka; Pemerintah Kabupaten Mesuji Dinilai Lepas Tangan
Kamis, 11 Mei 2023 12:23 WIBPada awal Ramadan para ssiwa terpaksa diliburkan karena kondisi bangunan suda sangat mengkhawatirkan. Keselamatan anak-anak bisa terancam jika dipaksakan masuk sekolah. Pemerintah Kabupaten Mesuji terkesan lepas tangan dengan alasan wilayah berada di Kabupaten Tulang Bawang.
Sebanyak 10 siswa kelas 6 Sekolah Dasar Kuala Sidang ikut melaksanakan Ujian Sekolah, Senin (8/5/2023). Dari jumlah tersebut, lima siswa di antaranya merupakan siswa SD marjinal [Teluk Gedung] yang menginduk ke SD Kuala Sidang.
Meski digelar diluar ruangan kelas, anak-anak tampak semangat mengikuti ujian sekolah sebagai syarat utama mengakhiri jenjang pendidikan mereka di sekolah dasar.
"Dengan terpaksa pelaksanaan ujian kita gelar diluar ruangan kelas, karena kondisi bangunan sekolah mau ambruk. Hari ini hari ke-3 anak-anak mengikuti ujian,” kata Yuharlis dan Ernawati yang mengajar belasan tahun masih berstatus honorer, Rabu (10/5/2023).
Diketahui, awal Ramadan kemarin anak-anak mulai dari kelas 1-6 terpaksa diliburkan sekolah karena kondisi bangunan dikhawatirkan mengancam keselamatan anak-anak. “Pemerintah Kabupaten Mesuji terkesan lepas tangan dengan alasan wilayah berada di Kabupaten Tulang Bawang. Kalau sudah tahu demikian, mengapa Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji tidak menyerahkan administratif sekolah ini sejak dulu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Tulang ? Akibatnya anak-anak dan kami sebagai dewan guru menjadi korban,” ujar Ernawati dan Yuharlis.
Mereka berharap agar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji segera merealisasikan pernyataannya seperti yang disampaikannya melalui sejumlah media.
“Semoga Pak Kadis Pendidikan Kabupaten Mesuji dapat menjembatani pemindahan aset sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulang Bawang, agar berbagai masalah kami mulai dari pengangkatan P3K, sarana prasarana sekolah dan lainnya ada harapan dapat terwujud,” kata mereka.
Ditambahkan Ernawati dan Yuharlis, beberapa bulan terakhir, mereka terpaksa berhutang alat tulis dan kebutuhan hidup sehari-hari di warung setempat karena Dana BOS tahap 1 tahun 2023 belum juga cair.
“Iya, Dana BOS nya belum cair. Hutang di warung makin menumpuk lantaran Dana BOS tahap 2 tahun 2022 lalu hingga kini belum masuk ke rekening, padahal kalau dilihat di website sudah status salur. Aneh kan… hingga kini belum masuk ke rekening !. Kami mohon Bapak Presiden dapat membantu kami, kok sudah 6 bulan status salur tapi belum juga masuk ke rekening sekolah.”
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Temuan Ombudsman Indikasikan BP Batam Melanggar Hukum dan HAM Berat
Minggu, 1 Oktober 2023 09:29 WIBBangunan Sekolah Hampir Ambruk, Anak Nelayan Ujian di Alam Terbuka; Pemerintah Kabupaten Mesuji Dinilai Lepas Tangan
Kamis, 11 Mei 2023 12:23 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler