x

Sumber ilustrasi: shutterstock.com

Iklan

Rizky Rianto

Mengembara dalam pikiran, menikmati imajinasi dan bila sempat, menulis disana.
Bergabung Sejak: 11 Mei 2023

Kamis, 11 Mei 2023 16:47 WIB

Obrolan Bersama Hujan

Tentang ia yang aku rindukan dan tak sengaja aku bincangkan bersama hujan kala itu imajiku seakan merayu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Untuk dirinya yang Aku panggil Nimass

Sekali lagi hujan turun dan benar-benar menggoda Aku untuk menyeduh rindu yang teramat ingin ku sesap dengan perlahan. Hujan seakan berkata.

“Nimass kesayanganmu sedang kedinginan loh, apa kamu tidak ingin menghangatkannya?” 

Karena hujan sedang melihat dirinya ditempat ternyamannya, ia sedang kedinginan. kemudian hujan saling memberi kabar dari satu tetes hujan ke tetes hujan berikutnya hingga sekarang sampai disini, hujan menanyakan pertanyaan itu. Dan hujan terus turun menemani Aku dan bersama banyaknya tetes hujan yang mengharap jawaban atas pertanyaanya dalam suara kerinduan. Lalu Aku melanjutkan obrolan rindu yang dimulai beberapa saat lalu. Aku dan hujan saling menatap tanpa mata. Berbicara tanpa mulut. Saling menggunakan imajinasi, menjawab pertanyaan itu.

Hujan memulai kembali, memecah diam ku yang membuatnya tak sabar untuk menunggu lagi. Bertanya untuk memperjelas, barangkali Aku tidak mendengar suara yang tersirat darinya “apa kamu tidak ingin menghangatkannya?” lirihnya.

Aku ingin ada didekatnya bukan hanya untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan. Bukan hanya untuk memuaskan biologis masing-masing dari kami. Aku ingin selalu bersamanya bukan hanya ketika hujan datang dan memberi sinyal bahwa kami butuh kehangatan selain selimut yang tidak begitu menghangatkan, daripada panasnya pemanggang asmara yang bukan hanya hangat, namun nikmat didalamnya. Aku ingin selalu ada disampingnya dalam keadaan apapun, suka duka kehidupan bersamanya. Setidaknya bahu ini dapat menjadi sandaran ketika ia sedih. Pelukan ini yang dapat menenangkannya. Aku dapat merasakan kerapuhan dibalik ketegaran dirinya yang sedang memainkan perannya sebagai anak pertama perempuan dalam keluarga kecilnya. Kisah dan sakit hatinya yang Aku dengar ketika ia menaruh percaya padaku yang mungkin Aku memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang serupa, Aku tak ingin. Aku merasakan bagaimana perasaannya ketika ia bercerita, walau tidak sespesifik seperti apa yang ia rasakan. Barangkali Aku hanya sampai pada kulit kisah yang menyakitkan itu. Terkadang Aku heran dan bertanya. Apa mereka tak melihat seperti apa yang aku lihat. Gadis ini benar-benar indah. Kenapa mereka menyakitinya? Aku ingin menjadi orang yang akan menyayanginya dengan sungguh, mencintainya dengan penuh. Walau Aku tau, mungkin rasa sayang dan cinta ini tak lebih besar dari orang yang ada diluaran sana. Yang mungkin memiliki cara pandang sepertiku bahkan lebih. Aku ingin menjadi laki-lakinya yang utuh. Aku ingin menjadi sandaran rapuh dirinya yang ingin kudekap dalam kehangatan. Aku ingin segalanya yang mana membuatnya bahagi secara utuh. Aku… Mungkin tak ada kata yang dapat menjabarkan keseluruhan rasa yang kini ada dalam diri ini. Barangkali ada dan aku tak memiliki kemampuan dalam menyampaikannya secara bahasa.” -jawabku.

Hujan engkau bertanya “apa kamu tak ingin menghangatkannya?” agaknya kau hanya dapat menyentuhku dalam perjalanan menuju tempat ini. Tempat dimana Aku menjabarkan betapa indah dirinya dalam cara pandangku. Walau tak sepenuhnya ku ungkap padamu. jika Aku tadi menggunakan mantel. Barangkali engkau akan bertanya lebih dari pertanyaan mu? Aku ingin bertanya “apa engkau tak merasakannya? Apa dari percakapan singkat ini kau mengerti bahasaku? Bagaimana?”

Dalam ruang obrolan rindu Aku dan hujan. Sekali lagi tanpa suara. Aku menyayanginya. Perempuan sederhana yang menarik mata dan hatiku untuk menaruh kecenderungan padanya. Dan kini aku menulis ini, untuk harap yang ingin segera terkabulkan. Semoga si kembar menemukan tulisan ini dan bertanya seperti yang kubayangankan. Apa kamu tau pertanyaanya?

Ikuti tulisan menarik Rizky Rianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu