Rumi : Jadilah Seperti Pohon dan Biarkan Daun Mati Gugur
Bambang Udoyono
Mari kita belajar dari cendekiawan muslim. Maulana Jalaludin Rumi dari Konya, Turkiye punya kata Mutiara yang indah dan memesona.
“Be like a tree and let the dead leaves drop.”
Jadilah seperti pohon dan biarkan daun yang mati jatuh. Itulah kata Mutiara dari Maulana Jalaludin Rumi yang indah , memesona dan sarat makna.
Apa kira kira maksud dari sang sufi? Mari kita elaborasi.
Seperti biasanya Rumi sedang mengutarakan sebuah metafora. Pohon adalah metafora dari sesuatu dan daun mati pasti juga metafora dari sesuatu.
Metafora daun jatuh
Untuk memahaminya mari kita lihat sifat sebuah pohon. Sifat sifat utama sebuah pohon adalah dia memberikan keteduhan. Dia memberikan perlindungan dari panasnya matahari yang menyengat.
Ketika sedang berjalan di bawah panasnya matahari banyak orang dan juga binatang yang berlindung di bawah kerimbunan daunnya. Jadi Rumi ingin mengatakan agar manusia tumbuh tinggi dan besar agar mampu memberikan perlindungan dan manfaat lain kepada orang lain dan bahkan juga kepada binatang.
Selain itu pohon memberi manfaat dengan buahnya, atau daunnya atau kayunya. Bahkan juga akarnya. Mereka bisa dipakai. Kayunya bisa untuk bangunan, kotak, perahu, mebel, kertas, dll. Kulitya bisa untuk jamu dll. Daunnya bisa dimanfaatkan untuk minuman, ada yang untuk jamu dll. Pohon juga memberikan oksigen untuk manusia dan binatang.
Pohon banyak sekali manfaatnya. Jadi saya yakin Rumi ingin mengatakan kepada manusia agar mampu memberikan banyak manfaat kepada sesama.
Sedangkan daun mati memiliki sifat kotor dan menjadi beban. Jadi saya kira daun mati adalah metafora dari segaa sesuatu yang bersifat kotor dan membebani. Sesuatu yang kotor itu meliputi benda fisik dan juga hal yang tidka kasat mata. Maksud saya seperti pikiran negatif, kata kata negatif, tindakan negatif, dendam, dosa dll. Itu semua meskipun tidak nampak mata tetap menjadi kotoran yang membebani.
Buang unsur negatif
Jadi Rumi menganjurkan agar kita membuang semua kotoran lahir dan batin. Pikiran negatif, perkataan negatif, perbuatan negatif, dan semua kekotoran harus dibuang seperti pohon membiarkan daun mati gugur. Terbuangnya semua unsur negatif itu akan berdampak positif kepada lahir dan batin manusia. Kita akan sehat lahir batin.
Penutup
Jadi Rumi menganjurkan kita berpikir, berkata dan, bertindak positif. Kalau kita sudah bisa berpikir, berkata dan bertindak positif maka secara otomatis semua unsur negatif akan sirna.
Kalau sudah demikian kita akan menjadi manusia yang memiliki banyak manfaat untuk masyarakat dan keluarga. Manusia yang terbaik menurut nabi Muhammad saw adalah manusia yang membawa manfaat buat orang lain.
Jadi mari kita berpikir, berkata dan bertindak positif agar kita menjadi manusia yang bermanfaat buat liyan.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.