x

Menanamkan Cinta Bendera Putih

Iklan

Joseph Hiwakari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Maret 2023

Sabtu, 20 Mei 2023 09:14 WIB

Jangan Sekadar Mengucapkan Selamat, Ketahui dan Dalami Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Artikel ini akan membahas mengenai Hari Kebangkitan Nasional, salah satu hari bersejarah dengan tingkat kepentingan, landasan historis, dan pengaruh masa kini yang kuat di tanah air.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada masa kolonialisme Belanda di tanah air, masyarakat dipecah-pecah dan dibuat tercerai-berai dengan tujuan agar Belanda dapat lebih mudah menjajah dan menguasai seluruh isi nusantara demi keuntungan pribadi. Hal ini kita kenal sebagai devide et impera, atau dipecah-pecah agar penjajah dapat semakin berkuasa dan memperoleh kekuatan dan keuntungan di tanah jajahannya.

Namun, pada kala itu, penyakit pes merupakan suatu darurat kesehatan dan wabah yang begitu sulit untuk dikendalikan, tepatnya sekitar tahun 1900-an. Penyakit pes ini membuat seorang tokoh nasional, Dr. Cipto Mangunkusumo, mengusulkan kepada Pemerintah Hindia Belanda bahwasanya apabila masyarakat lokal tidak mudah untuk bisa bersekolah ke luar negeri, beliau memohon agar Belanda bisa mendirikan sekolah kejuruan khusus kedokteran yang nantinya bisa mendidik sejumlah pemuda, hingga mereka memperoleh sertifikasi resmi dan langsung membantu ke berbagai desa yang terdampak wabah pes dalam kondisi yang genting dan kritis.

Akhirnya, pemerintah Hindia Belanda menyetujui usulan tersebut, dan STOVIA pun didirikan. STOVIA dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lengkap, termasuk aula, perpustakaan, hingga asrama. STOVIA di zaman sekarang dapat disetarakan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan sekarang gedung tersebut menjadi Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta Pusat yang dapat dikunjungi di hari Selasa hingga Minggu oleh masyarakat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika pelajar lulus dari STOVIA, mereka dipersilakan untuk melanjutkan pendidikan di kampus setingkat sarjana Salemba, tepatnya Sekolah Tinggi Kedokteran Salemba, yang fokus untuk hal kesehatan medis dan imunitas masyarakat setempat. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada zaman tersebut, ada sebuah stasiun kereta bernama Stasiun Salemba yang terhubung hingga Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Batavia atau Jakarta Kota. Kemungkinan besar, stasiun tersebut menempati salah satu dari bangunan-bangunan yang kini berdiri sebagai UI Salemba. 

Sayangnya, pada saat itu, hanya orang Jawa Kejawen yang diprioritaskan berada di STOVIA tersebut. Alasannya sederhana, karena pada masa itu, karesidenan Jawa banyak tersebar di berbagai wilayah di Pulau Jawa, memunculkan bahwa kaum Jawa adalah yang paling mumpuni dalam melaksanakan edukasi.

Selain itu, secara geografis, letak STOVIA sendiri memang terletak di Pulau Jawa. Seiring dengan kemunculan Indische Partij maupun pelaksanaan dua kongres pemuda dalam jangka dua dekade setelah berdirinya Budi Utomo, barulah persatuan total mulai terbentuk dan blueprint nya mulai mengambil hati rakyat. Di dalam Kongres Pemuda kedua, masyarakat tanah air dari berbagai wilayah disadarkan bahwa mereka telah memiliki kesamaan dalam hal sejarah, latar belakang, dan faktor-faktor lainnya, sehingga sudah sepatutnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika dipraktikkan dan bukan sekadar keinginan untuk memajukan suku, agama, ras, ataupun golongan pribadi. 

Sebagai tambahan informasi, apabila kita hendak mempelajari lebih detail mengenai peristiwa Kebangkitan Nasional, ada tiga museum yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi di DKI Jakarta, yakni Museum Kebangkitan Nasional (Muskitnas), Museum Sumpah Pemuda (Muspada), dan Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok). Pastikan untuk mengunjungi setiap museum sesuai urutan yang diberikan, ya, untuk bisa memiliki pemahaman yang maksimal akan latar belakang berbagai peristiwa sejarah yang ada di tanah air. Akhir kata, Selamat Hari Kebangkitan Nasional, masyarakat sebangsa dan setanah air!

Ikuti tulisan menarik Joseph Hiwakari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

6 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB