Cerita Sore

Senin, 22 Mei 2023 14:44 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menatap hujan ditemani

sekopi cangkir. Cangkir berlukiskan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

mural Romeo dan Juliet memadu

kasih menenggak

kesah.

 

Membaca buku Sapardi sampai lupa

kalau aku adalah anak Adam

yang hina. Mencintai sesiapa

saja. Menikmati indah lekuk

mana saja. Melucuti semua

intim sesuka hati.

 

Aku punya nafsu yang

memburu. Mendengar hujan

naluriku sontak gemetar. Merapal

mantra-mantra senja. Agar hujan

berlalu; kasih bertemu.

 

Detak jantungku terus

dagdigdug. Lenganku gemetar

kucoba menulis dalam rintik

hujan. Tiap tetesan, namamu

terus kusurati namun tiada

berhasil. 

 

Hujannya lebat. Cintaku

padamu jauh lebih 

dahsyat. Ini bukan kesumat. Ini

adalah cerita yang hampir

tamat. Hanya ada dua

pendapat semesta yang

kutemukan dalam

hujan.

 

"Kamu adalah kasihku"

"Kamu adalah kesahku."

 

Simpulku

"Kamu adalah kasih kesahku."

 

Sudah itu saja.

(2021)

Bagikan Artikel Ini
img-content
Gilang Ramadhan

Penyair

0 Pengikut

img-content

Di manakah aku?

Jumat, 26 April 2024 07:17 WIB
img-content

Sebuah Percakapan Hati

Sabtu, 11 November 2023 07:47 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler