x

Iklan

Hendril Heirul Riza

Bekerja di Kementerian Pertanian sebagai Pranata humas. Alumnus Sarjana Hukum dan Magister Kenotariatan dari Universitas Padjadjaran
Bergabung Sejak: 27 Maret 2023

Senin, 22 Mei 2023 17:56 WIB

Penerapan Teknologi Informasi untuk Peningkatan Produksi Padi

Aplikasi LKP atau Layanan Konsumen Padi merupakan aplikasi yang disiapkan untuk mendampingi penyuluh dan petani dalam mendapatkan rekomendasi yang terbaik terkait apa saja yang perlu dilakukan dalam meningkatkan produksi padi berdasarkan data-data yang dimasukkan sesuai spesifik lokasi yang ada.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia memang terkenal sebagai salah satu negara agraris sekaligus pengguna teknologi digital dengan jumlah yang fantastis. Keduanya berjalan bersamaan dengan harapan kolaborasi mereka dapat memberikan benefit yang besar dalam menjaga sektor pangan tetap jalan dan para developer aplikasi tidak kehabisan ide dan gagasan.


Banyak sekali aplikasi dari berbagai vendor yang dirilis yang terkait dengan pertanian. Sebut saja yang langsung dirilis dari Kementerian Pertanian (Kementan) seperti KATAM atau Kalender Tanam, I-Tani, Rice Doktor, maupun dari vendor luar Kementan seperti YARA CheckIT, PETANI dan masih banyak lagi. Semua aplikasi tersebut ditujukan untuk semakin memudahkan para petani dalam menjalankan pekerjaannya dibantu para penyuluh lapangan dengan memanfaatkan inovasi teknologi berupa smartphone berbasis Android maupun IOS.

Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, khususnya dalam membantu bidang pertanian berjalan begitu pesat. Keberadaan AI ini ditujukan untuk semakin mempermudah para petani dalam merencanakan berbagai skenario perlakuan terhadap kegiatan pertanian spesifik lokasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebutuhan AI dalam bentuk aplikasi ini terhitung semakin mendesak mengingat para pelaku sektor pertanian terutama petani semakin lama semakin berkurang. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2022 lalu diproyeksikan mencapai angka 275 juta jiwa. Jumlah yang besar ini sekitar 13,8 persennya atau kurang lebih 38 juta jiwa merupakan pekerja disektor pertanian. Jumlah pastinya sekitar 38.703.996 jiwa pada Agustus 2022, sementara dibandingkan pada bulan Februari di tahun yang sama jumlah tersebut telah berkurang sekitar 1,9 juta orang.

Sebaran pekerjaan di Indonesia (https://databoks.katadata.co.id/)

Sementara itu jika kita melihat khusus kaitannya dengan padi, data luas panen padi pada tahun 2022 yang lalu mencapai 10,45 juta hektar dengan produksi sebesar 54,75 juta ton GKG, atau jika dikonversikan menjadi beras maka produksinya mencapai 31,54 juta ton.

Tentu saja pencapaian tersebut di atas merupakan sesuatu hal yang sangat membanggakan dan harus diapresiasi oleh semua pihak, terlebih sektor pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan positif saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Sehingga salah satu cara untuk tetap mempertahankan prestasi tersebut bahkan untuk lebih baik lagi adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Aplikasi sebagai solusi terhadap berbagai potensi masalah terkait pertanian di Indonesia adalah dengan menggunakan aplikasi Layanan Konsultasi Padi (LKP). Aplikasi LKP ini memang diciptakan sebagai solusi atas permasalahan pertanian di Indonesia, mulai dari konversi lahan sawah,  saluran irigasi sawah yang kian terdegradasi hingga kesuburan tanah yang semakin menurun. Permasalahan ini tentunya berpengaruh pada produksi yang semakin sulit meningkat dan produktivitas yang stagnan bahkan cenderung menurun. Di sisi lain, subsidi pupuk juga semakin berkurang. 

Tampilan menu di LKP (http://webapps.irri.org/id/lkp/)

Aplikasi LKP sejatinya telah diterbitkan sejak tahun 2015. Hingga saat ini aplikasi LKP terus mendapatkan masukan dan saran perbaikan dari berbagai pengguna sehingga aplikasi hasil kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan IRRI (International Rice Research Institute) ini dipersiapkan versi pembaharuannya. 

Program LKP ini berbasis Web dan dapat diakses melalui situs http://webapps.irri.org/id/lkp/ ini merupakan pembaruan inovasi Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) dan Rice Crop Manager. Layanan ini dapat memberikan rekomendasi pengelolaan, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi.

Tampilan antar muka aplikasi LKP (http://webapps.irri.org/id/lkp/)

Penyuluh sebagai mitra petani diharapkan dapat menggunakan aplikasi LKP dengan lancar, karena aplikasi LKP ini memberikan informasi dan menjelaskan kepada petani untuk mampu mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit, penggunaan benih bermutu varietas unggul spesifik lokasi, teknik pengelolaan hara/pupuk, penggunaan jaring di persemaian, tanam serentak, tidak menyemprotkan pestisida sampai 30 hari setelah tanam (HST) dan dapat meningkatkan produktivitas malalui sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1.

Selain itu, Penyuluh dapat secara langsung memanfaatkan LKP dengan mewawancarai petani dan memberikan anjuran yang tepat sesuai dengan hasil konsultasi yang dihasilkan LKP. Rekomendasi hasil konsultasi dapat dicetak untuk diberikan ke masing-masing petani. Yang lebih penting adalah LKP ini sangat bermanfaat bagi petani sebelum memulai pertanaman padi.

Keunggulan aplikasi ini adalah berbasis insitu atau spesifik lokasi sehingga rekomendasi budidaya bahkan pupuk akan berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan rekomendasi ini terjadi karena bedanya varietas yang digunakan, model pemupukan (organik, semi organik atau kimia), dan lainnya.

 

 

 

 

 
 

 

 

Ikuti tulisan menarik Hendril Heirul Riza lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler