x

Sumber: Peserta terpilih Satu Indonesia Awards 2022

Iklan

Dessya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Agustus 2022

Selasa, 23 Mei 2023 07:14 WIB

Tumbuhkan Mental Health melalui Pemberdayaan Diri di Desa Rasabou

Menumbuhkan mental Health dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan pemerdayaan diri, "Awarenness to the Universe agar di dalam bawah sadar kita mampu mempraktikkan perilaku dan sikap yang baik. Dengan demikian, kita mampu memanusiakan manusia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hampir tiga tahun kita berjuang melawan Covid-19, tidak hanya fisik yang dituntut sehat, tetapi mental/jiwa pun wajib sehat. Lalu merunut berita belakangan ini, banyak kejadian yang bikin dahi berkerut, mulai dari narkoba, pembunuhan, bunuh diri, dna lain-lain. Ada peristiwa yang memakan korban dan mirisnya si pelaku adalah orang terpelajar. Kasusnya dipicu bahkan oelh alasan yang begitu sepele. Ada apa dengan generasi bangsa ini?  Siapa yang disalahkan? Bagaimana dengan mental health mereka? Beberapa tanya pun muncul di benak kita.

Bersamaan dengan adanya kejadian tersebut, muncullah masyarakat yang berbicara tentang mental health (kesehatan mental). Sebenarnya apa itu mental health? Menurut World Health Organization tahun 2001, kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres, kehidupan yang wajar untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta ikut berperan di komunitasnya (Dewi, 2012). Keadaan mental yang sehat setiap individu tidak dapat disamaratakan. Keadaan seperti ini membuat urgensi pembahasan kesehatan mental mengarah pada bagaimana memberdayakan individu, keluarga, maupun komunitas untuk dapat mengidentifikasi, menjaga, dan mengoptimalkan keadaan sehat mentalnya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Kesehatan mental bukanlah hal yang mudah diamati secara visual. Terkadang hanya orang tersebut yang dapat merasakannya dan bisa jadi yang bersangkutan juga tidak menyadari kondisi kesehatan mentalnya. Namun, orang lain dapat mengetahuinya lewat perubahan perilaku dan kebiasaan. Dengan demikian, kepekaan terhadap diri sendiri dan kepedulian kepada orang-orang di sekitar wajib ditingkatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepedulian yang luar biasa datang dari seorang perempuan bernama Ainul Husna Heruditya yang berasal dari Desa Rasabou, Kecamatan Bolo di Kabupaten Bima. Berawal dari pengamatannya terhadap anak-anak di kompleks tempat tinggalnya yang tidak bersekolah dan mengonsumsi narkotika terutama jenis tramadol. Mereka ditemukan di depan gang rumah.

Kesadaran masyarakat terhadap parenting yang baik dan kesehatan mental memamg rendah. Ini disebabkan mata pencaharian orang tua yang rendah dan membuat anak-anak di sekitarnya mengalami kekerasan fisik dan verbal. Hal tersebut memicu anak-anak tumbuh menjadi pribadi temperamental, pendendam, dan impulsif. Pola asuh yang salah menimbulkan luka batin sehingga kebutuhan untuk relaksasi dan healing anak-anak dan remaja sangat tinggi.

Ainun pun lalu menciptakan program pemerdayaan diri Awareness to the Universe. Dengan program ini Ainul lebih mudah mempraktekkan ilmunya. Ia membantu anak-anak serta remaja mengatasi luka batin mereka, para remaja itu keberatan berkunjung ke klinik/dokter.

Apa itu program pemerdayaan diri Awareness to the Universe? Menurut Ainun program ini adalah sebuah kelas sosial yang berfokus pada pemberdayaan diri berkaitan dengan kesehatan mental dan self healing. Kelas ini dilakukan baik secara offline maupun online melalui sosial media (Instagram, WhatsApp, dan Facebook).

Kelas memiliki berbagai macam judul dan tema yang berbeda, contohnya Reading Energy, yakni membaca pesan pikiran bawah sadar dan pola dominan pikiran dengan kartu tarot atau Oracle Card (Card healing). Kelas ini menjadi sarana anak-anak untuk curhat. Ada jug sesi konseling seperti, coaching, self healing, dan meditasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan para peserta.

Kegiatan pertama kali dilakukan pada Juli 2018 dimulai dari teman sekolah adik Ainul, junior-junior Paskibraka sekolahnya. Lalu kelas dibuka untuk umum pada 2019 bekerjasama dengan ibu-ibu PKK dan Dinas KB Kecamatan Bolo. Setelah mengikuti program ini, peserta belajar mengurai penderitaan. Mereka melepaskan emosi negatif dengan tehnik sederhana seperti hypnowriting, terapi sentuhan. Mereka lebih mengenali diri sendiri dan pola dirinya dalam menghadapi tantangan hidup. Peserta pun menyadari pengaruh pikiran bawah sadar dalam merespon, bertindak dan lebih selaras lagi antara pikiran, perasaan dan tubuh.

Selama ini 50% peserta yang mengikuti program ini banyak mendapat manfaat langsung sebab banyak juga yang diterapi dan direlaksasi. Apalagi para remaja dan orang tua menjadi lebih sadar saat sesi coaching dan reading energi dengan pola dominan mereka, saat kesadaran mereka bergeser, mindset dan perspektif dalam memandang kehidupan juga berubah. Dengan begitu,  mental health pun tumbuh dan menjadikan mereka orang yang lebih baik lagi dan dapat memanusiakan manusia.

Kisah inspiratif Ainun membawanya mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Awards 2023. Penghargaan ini dinisasi oleh Astra sebagai bentuk apresiasi kepada generasi muda bangsa yang memberikan manfaat kepada masyarakat dengan hasil inovasinya.

Satu Indonesia Awards 2022 berfokus pada lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, teknologi, dan lingkungan. Dengan adanya penghargaan ini diharapkan  akan terus melahirkan orang-orang inspiratif.

Untuk para pembaca Indonesiana yang mempunyai inovasi di lima bidang tersebut mari ikuti Satu Indonesia Awards 2023. Semoga karyamu dapat memenangkan penghargaan Satu Indonesia Awards 2023 dan memberikan dampak positif bagi orang banyak. Jangan tunggu lama lagi ya! Segera mendaftar. Siapa tahu kamu inovator Satu Indonesia Awards 2023 selanjutnya.

Ikuti tulisan menarik Dessya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler