x

Iklan

Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Sabtu, 27 Mei 2023 15:52 WIB

Morbus Hansen Mobile, Aplikasi Penanganan Pertama Penderita Kusta di Indonesia

Aplikasi MH Mobile diciptakan untuk menekan jumlah pendeirta kusta di Indonesia. Bemrula dari Malang, aplikasi karya Ronal Surya sudah dikenal dunia dan bermanfaat bagi banyak kalangan. Ronal menerima apresiasi SATU Indonesia Award atas ikhtiarnya ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Morbus Hansen Mobile  alias MH Mobile adalah sebuah inovasi aplikais yang ditujukan untuk menekan jumlah penderita kusta di Indonesia. Aplikasi ini dapat membantu penderita kusta dan keluarganya, petugas kesehatan, puskesmas dan dinas kesehatan, dalam melawan kusta.

Aplikasi ini diinisiasi olehRonal Surya, dosen STIKes, Kepanjen, Malang, dan diluncurkan pada 13 Februari 2020. Ronal masih terus melakukan penyempurnaan atas karyanya ini. 

Menurut Ronal, ide awal pembuatan aplikasi ini adalah berasal dari kisah Jabir yang dinukil dari sebuah hadis (HR. Tarmidzi). Dari hadis itu ia berkesimpulan bahwa penyakit kusta bukanlah penyakit yang buruk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau kuman yang bisa disembuhkan dengan mengobatinya sedini mungkin. Hadis lain yang juga menginspirasinya adalah: "Dan orang terbaik adalah yang paling berguna bagi orang-orang."yang lain." (HR. Al-Qadlaa'iy dalam Musnad Ash-Shihaab No. 129, Ath-Thabaraaniy di Al-Ausath No.5787). Maka dia ingin menawarkan manfaat bagi banyak orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ronal memperhatikan penderita kusta seringkali mendapat stigma negatif dari orang-orang di sekitarnya.  Selain itu, penderita juga kurang memiliki kepatuhan minum obat dan kurangnya perhatian petugas kesehatan. "Karena media yang digunakan tidak update," kata dia.

Saat ini jumlah penderita kusta masih banyak, dan itu membuat Ronal berinovasi guna menekan angka tersebut. Apalagi negeri ini pernah menerapkan masa new normal dan social distancing.

Dengan menggunakan aplikasi MH Mobile akan memudahkan penderita kusta mencari informasi obat. Dan kalau sudah menemukan obat tersebut bisa diantar, jadi penderita atau keluarganya tak harus antre di apotek. Aplikasi ini juga berperan mengingatkan mereka untuk minum obat dan efek sampingnya. Penderita juga bisa mengikuti metode pengobatan sendiri dari aplikasi. Pendeknya segala informasi tentang kusta tersedia di sana.

Fitur saran pribadi melalui pesan WhatsApp, panggilan suara dan panggilan video juga tersedia agar pasien tidak lagi harus ke Puskemas. Sementara itu, kerabat pasien juga dapat memantau kepatuhan pengobatan dan melakukan sesi konseling melalui WhatsApp.

Untuk petugas kesehatan, aplikasi ini dapat digunakan melacak kondisi pasien. Sebaliknya, si pasien sesudah meminum obat dapat berkomunikasi untuk memperoleh saran langsung, baik melalui telepon, WA maupun video call.  Pada aplikasi juga tersedia informasi tentang kusta dalam bentuk artikel. Kini, pengguna aplikasi tak hanya yang berada di wilayah Malang, tapi di seluruh Indonesia.

MH Mobile didirikan atas masukan berbagai pihak, antara lain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dikti, serta berbagai lembaga pendidikan dan universitas seperti STIKes Kepanjen, Poltekkes Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Malang. Inovasi ini sudah dipatenkan di HKI. Beberapa media sudah menulis aplikasi iin, antara lain, TIMES dan majalah nasional. Aplikasi ini juga dimuat di jurnal Internasional terindeks Scopus Q4.

Penelitian awal pembutan aplikasi itni terselenggara berkat bantuan Kemendikbud Dikti berupa hibah Rp20 juta. Program kemudian berjalan secara mandiri.

Pryek ini melewati beberapa fase sebelum diaplikasikan ke pasien. Fase pertama adalah penerbitan izin pelayanan kesehatan, lembaga etik penelitian dan pusat kesehatan masyarakat. Selanjutnya adalah menyiapkan draf menu dan manfaat aplikasi. Langkah ini memerlukan Focus Discussion Group (FGD) ara ahli dan asuransi dapat mengakses menu yang ditampilkan.

Langkah ketiga adalah proses pengujian untuk meningkatkan aplikasi. Lalu langkah terakhir tahap aplikasi untuk pasien, keluarga dan petugas kesehatan. Tahap selanjutnya adalah evaluasi dan penyempurnaan. 

Dari karya inilah Ronal Surya dapat memenangi ajang SATU Indonesia Awards yang diadakan oleh Astra Internasional pada tahun 2022 lalu.

 

Ikuti tulisan menarik Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler