x

Iklan

Hendra Rizal

Rizmelodia
Bergabung Sejak: 24 Mei 2023

Rabu, 24 Mei 2023 13:53 WIB

Seni Pertunjukan Gondang Batak

Seni Pertunjukkan Gondang Batak Sebagai Warisan Budaya Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seni pertunjukan merupakan warisan budaya yang memiliki nilai dan makna dalam kehidupan masyarakat. Di Indonesia, seni pertunjukan dipengaruhi oleh adat istiadat dari lingkungan masyarakatnya sendiri (Sumardjo Y, 2001), seperti musik tradisional Gondang Batak dari Sumatera Utara. Pada awalnya, musik Gondang Batak yang berpasangan dengan Tari Tor-tor digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan doa-doa dan pemujaan kepada penguasa alam, yang kemudian berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari acara adat, seperti pernikahan adat Batak (Mahligai-Indonesia, 2018). Hal ini menandakan bahwa seni tidak lepas dari keyakinan dan kepercayaan masyarakatnya sehingga dapat mencerminkan masyarakat itu sendiri yang tentunya selalu mengalami perubahan seiring perkembangan dari masyarakatnya itu sendiri.

Terdapat beberapa jenis musik Gondang yang digunakan dalam upacara adat masyarakat Batak dilihat dari jenis alat musiknya, antara lain Gondang Sabangunan, yang terdiri dari dua gendang berukuran sedang, yaitu taganing dan gondang yang biasanya dimainkan dalam acara-acara adat seperti pernikahan, pesta rakyat, dan upacara keagamaan, yang kedua yaitu Gondang Hasapi, yang menggunakan alat musik dawai yang dipetik dan biasanya dimainkan dalam acara adat atau keagamaan, kemudian yang ketiga yaitu Gondang Sambilan, yang menggunakan alat musik seruling bambu dan dimainkan dalam acara adat seperti pernikahan atau upacara lainnya (Simanjuntak J W, 2018).

Pada masa kini, banyak orang dari suku Batak merantau ke tempat yang berbeda-beda untuk memperbaiki status sosial dan kehidupan mereka, termasuk merantau ke Ciamis, salah satu Kabupaten di Jawa Barat. Hal ini mempengaruhi perubahan permainan musik Gondang yang tidak selalu menggunakan peralatan musik yang lengkap seperti di masa lalu karena alasan kebutuhan praktis, efisiensi, dan pertimbangan biaya untuk setiap acara adat Batak di kota Ciamis yang lebih plural dan kompleks. Menurut The Liang Gie, dalam bukunya "Filsafat Seni" (1996), salah satu sifat dasar seni adalah keabadian. Pandangan tersebut sejalan dengan kenyataan yang ada dimana perubahan penyajian dalam Gondang Batak tidak mengurangi apresiasi dan kecintaan masyarakat Batak setempat terhadap musik Gondang Batak karena seni pertunjukan Gondang Batak tetap dapat dikenali dan diapresiasi oleh masyarakat yang mengenalnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam mempelajari musik tradisional Gondang Batak, hal yang penting untuk diperhatikan adalah perkembangan dan tujuan musik tersebut. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena musik Gondang Batak. Dalam upacara pernikahan adat suku Batak, musik Gondang Batak memainkan peran penting dengan makna yang berbeda-beda. Ada empat makna seni yang terdapat dalam prosesi pernikahan adat Batak yang diiringi oleh musik Gondang Batak. Pertama, saat penyambutan tamu dengan musik bertempo pelan dan syahdu sebagai rasa hormat dan sukacita. Kedua, saat makan bersama yang bertujuan untuk mengakrabkan kedua keluarga besar dan diisi dengan musik Gondang Batak sebagai hiburan. Ketiga, saat pemberian kain ulos yang memiliki makna memberikan berkat dan harapan agar pasangan pengantin hidup harmonis, bahagia, dan langgeng. Terakhir, saat martupak dimana seluruh keluarga besar memberikan ucapan selamat dan pemberian amplop berupa uang sebagai bantuan biaya pernikahan yang dimainkan dengan iringan musik Gondang Batak (Simanjuntak J W, 2018).

Seiring dengan perkembangan zaman dan modernisasi, banyak perubahan yang terjadi dalam musik Gondang Batak, seperti penggunaan alat musik modern dan pengaruh musik barat. Namun, seni pertunjukan Gondang Batak tetap memiliki nilai dan makna yang penting bagi kehidupan masyarakat Batak sebagai warisan budaya yang berharga dan harus dilestarikan. Melalui musik ini, generasi muda dapat mempelajari tentang sejarah, tradisi, dan kepercayaan masyarakat Gondang yang terdapat dalam lirik-lirik lagu dan nada-nada yang khas. Selain itu, musik tradisional Gondang juga memiliki keunikan dalam alat musik yang digunakan, seperti mandari, mandola, dan bana. Hal ini membuat musik ini berbeda dan menarik untuk didengarkan.

Namun, sayangnya musik tradisional Gondang saat ini semakin jarang dipertunjukkan dan banyak terabaikan. Banyak generasi muda yang lebih tertarik dengan musik modern yang populer, sehingga mereka cenderung lupa akan keberadaan musik tradisional Gondang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk melestarikan musik tradisional Gondang agar tidak hilang begitu saja. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi, musik tradisional Gondang dapat diperkenalkan dan dipromosikan kepada masyarakat luas, hal ini dapat meningkatkan apresiasi dan kebanggaan terhadap budaya asli Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari semua pihak, baik dari masyarakat, pemerintah, maupun lembaga pendidikan untuk melestarikan dan mengembangkan musik tradisional Gondang agar tetap hidup dan berkembang di masa depan.

Ikuti tulisan menarik Hendra Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler