x

Iklan

Angga Mahendra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Mei 2023

Rabu, 24 Mei 2023 21:50 WIB

Peran UMi dalam Geliat UMKM Hingga Menjadi Akselerator Pertumbuhan Ekonomi

Artikel tentang pembiayaan Ultra Mikro, keuntungan, manfaat, dan perannya dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi Covid-19 yang telah kita lewati selama 3 tahun kebelakang telah memberikan dampak ke berbagai sektor kehidupan. Baik itu sosial, budaya, dan tidak luput juga ke sektor ekomoni yang sangat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penerunan drastis dikarenakan perkembangan ekonomi mempunyai pergerakan yang kurang stabil.

Pemerintah Indonesia harus memutar otak untuk mengatasi kondisi perekomian yang kurang stabil tersebut agar tetap tumbuh pada angka dan kondisi yang diharapkan dengan berbagai kebijakan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan peran strategis masyakarat dan pelaku usaha dalam menggerakkan pemulihan ekonomi Indonesia.

Tanpa kita sadari, ternyata pilar perekonomian Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar adalah dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sektor ini merupakan penyedia lapangan kerja terbesar dan berperan penting dalam pengembangan ekonomi lokal. Data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM), pada tahun 2018 pelaku UMKM mendominasi pelaku usaha di Indonesia, dengan jumlah mencapai 64,2 Juta atau 99,9 persen. Daya serap tenaga kerjanya juga tinggi dengan 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hantaman pandemi Covid-19 sempat menurunkan jumlah UMKM dan serapan tenaga kerja, tetapi menggeliat kembali setelah pemerintah memberikan dukungan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasinal (PEN) pada tahun 2020 dan 2021 yang dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMKM. Dari data KUMK menunjukkan bahwa pada tahun 2022 jumlah penyerapan tenaga kerja pada sektor UMKM mengalami kenaikan mecapai 8,71 juta tenaga kerja.

Peran UMKM yang begitu besar dalam pertumbuhan ekonomi telah mendapat perhatian dari pemerintah sejak sebelum pandemi. Dalam perkembangannya, terutama industri rumahan dan pelaku usaha mikro telah memberikan sumbangsih berupa penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi dan penggerak perekonomian sektor riil di Indonesia. Program Pembiayaan Ultra Mikro hadir memberikan dukungan baik secara finansial maupun bimbingan agar pelaku usaha lebih terarah dan mendapatkan manfaat keekonomian, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di masa pasca pandemi Covid-19.

Data dari Pusat Investasi Pemerintah sebagai Koordinator Pembiayaan UMi yang merupakan Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan, Program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang diluncurkan tahun 2017. Sampai dengan akhir 2022, program ini sudah menyalurkan Rp 26,2 Triliun kepada 7,4 juta debitur di 509 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Tujuan pembiayaan UMi ini sebagai penyedia fasilitas pembiayaan dan permodalan yang mudah dan murah, memberikan efek positif yaitu bertambahnya jumlah wirausaha yang difasilitasi oleh pemerintah termasuk wirausaha baru. Selain itu tentu saja juga untuk meningkatkan nilai keekonmian debitur, dan mengindarkan pelaku usaha mikro dari jeratan praktir rentenir.

Sasaran pembiayaan UMi adalah pelaku usaha mikro yang tidak sedang dibiayai oleh Lembaga keuangan, usaha yang dimiliki oleh WNI, dan memiliki izin usaha/keterangan usaha dari Instansi Pemerintah, serta tidak memiliki akses perbankan (bankable). Kemudahan yang diberikan bagi pelaku usaha mikro yang menjadi debitur UMi antara lain adanya fasilitas pembiayaan/permodalan hingga Rp 10 Juta dengan jangka waktu pelunasan hingga 48 bulan. Selain itu juga diberikan fasilitas pendampingan kelompok dengan mekanisme tanggung renteng dan tidak diwajibakan adanya agunan tambahan. Fasilitas UMi tersebut dapat dengan mudah diakses melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank yang bekerjasama dengan PIP sebagai penyalur UMi langsung ke debitur, antara lain PT Permodalan Nasional Madani dan PT Pegadaian, dan penyaluran tidak langsung melalui Koperasi yang bekerja sama dengan PT Bahana Artha Ventura, yang telah terkoneksi dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).

Fasilitas program pembiayaan UMi ini diharapkan makin menambah geliat dan gairah para wirausaha mirko untuk semakin meningkatkan aktivitas usahanya yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01% (yoy). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah UMKM yang mengakses Pembiyaan UMi yang semakin meningkat tiap tahunnya. Diharapkan dengan semakin banyak pelaku usaha mikro yang mendapatkan fasilitas pembiayaan tersebut, akan semakin meningkatkan daya saing para pelaku usaha mikro, yang berdampak dengan semakin positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(dari berbagai sumber)

Ikuti tulisan menarik Angga Mahendra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler