x

Ilustrasi kawasan industri. Foto: CNBC Indonesia

Iklan

Puput Silpya Anggraeni

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Mei 2023

Kamis, 25 Mei 2023 11:04 WIB

The Road to Sustainablity: Menjaga Keseimbangan Air dan Pangan dalam Menghadapoi Dampak dari Praktik Industri Ekstraktif

Dalam menghadapi praktik industri ekstraktif yang berisiko tinggi, upaya untuk mencapai keberlanjutan menjadi sangat penting. Berbagai negara dan organisasi internasional telah berupaya untuk mempromosikan praktik industri ekstraktif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selain upaya PBB dan Bank Dunia, ada juga upaya lain dari organisasi internasional untuk mendorong praktik industri ekstraktif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam seperti minyak, gas, batubara dan mineral. Industri ekstraktif berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan menyediakan lapangan kerja. Ketika kita membicarakan tentang praktik industri ekstraktif, kita tidak bisa menghindari fakta bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang. Namun, di sisi lain, praktik industri ekstraktif juga sering dikaitkan dengan risiko finansial, ekonomi, tata kelola, sosial, dan lingkungan yang besar

Praktik industri ekstraktif dapat memberikan dampak yang signifikan pada lingkungan, termasuk air dan sumber daya alam lainnya, serta mempengaruhi keseimbangan kebutuhan pangan dan air. Praktik industri ekstraktif dapat memberikan dampak yang signifikan pada lingkungan, termasuk air dan sumber daya alam lainnya, serta mempengaruhi keseimbangan kebutuhan pangan dan air. Selain itu, para pelaku industri juga semakin menyadari pentingnya memperhatikan aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam operasi mereka.

Beberapa jenis industri ekstraktif yang paling mempengaruhi ketersediaan air dan pangan di Indonesia adalah industri tambang, industri batu bara dan industri minyak dan gas. Di mana pada pengoperasian di industri tambang membutuhkan kecukupan air dalam jumlah yang banyak. Kemudian praktik pada penambangan batubara dapat menyebabkan air dan tanah menjadi tercemar. Lalu pada industri minyak dan gas, ekstraksi yang dilakukan pada minyak dan gas dapat menyebabkan tumpahan minyak dan berbagai polusi. Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh beberapa industri ekstraktif di atas dapat memberikan dampak negatif kepada masyarakat sekitar yaitu menurunnya ketersediaan air bersih dan terganggunya proses produksi pangan lokal. Industri ekstraktif juga terkait dengan masalah lingkungan dan sosial seperti polusi, deforestasi, dan perpindahan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Praktik Industri Ekstraktif Memengaruhi Keseimbangan Kebutuhan Air Dan Pangan Di Indonesia

  1. Kebutuhan air yang tinggi

Industri tambang membutuhkan air dalam jumlah yang besar untuk operasinya. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan ketersediaan air bersih bagi masyarakat lokal. Misalnya, di beberapa daerah di Indonesia, pemenuhan air warga setempat dikalahkan oleh kebutuhan air industri tambang Hal ini dapat menyebabkan konflik dan memperburuk ketidaksetaraan dalam akses terhadap air bersih.

  1. Ketidakadilan dalam distribusi pendapatan

Pendapatan dari kegiatan ekstraktif seringkali tidak didistribusikan secara adil kepada masyarakat lokal. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam distribusi pendapatan dan mengakibatkan kemiskinan pada kelompok-kelompok lemah dan perempuan

  1. Eksklusi sosial

Kegiatan ekstraktif dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dan ekonomi yang tidak merata antara masyarakat lokal dan perusahaan ekstraktif. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya eksklusi sosial pada kelompok-kelompok lemah dan perempuan

  1. Dampak lingkungan

Praktik industri ekstraktif dapat menyebabkan degradasi lingkungan dan sumber daya air. Misalnya, penambangan batu bara dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah, yang dapat mempengaruhi kualitas air dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat lokal. Hal ini berdampak negatif pada produksi pangan lokal, mengurangi keberagaman pangan, dan meningkatkan ketergantungan pada impor

  1. Penggusuran masyarakat lokal

Praktik industri ekstraktif dapat menyebabkan penggusuran masyarakat lokal dan gangguan terhadap mata pencaharian tradisional. Hal ini dapat mempengaruhi ketahanan pangan masyarakat lokal dan meningkatkan ketergantungan pada pasokan pangan dari luar.

Beberapa orang berpendapat bahwa industri ekstraktif harus dibatasi atau dihentikan sepenuhnya, karena dampaknya yang merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sementara itu, yang lain berpendapat bahwa industri ekstraktif dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar, sehingga harus diizinkan untuk terus beroperasi.Namun, yang pasti adalah bahwa industri ekstraktif harus bertanggung jawab atas dampak-dampak negatif yang ditimbulkan pada lingkungan dan masyarakat sekitar.

Industri harus mengambil tindakan untuk meminimalkan penggunaan air yang berlebihan dan memastikan bahwa limbah yang dihasilkan tidak mencemari sumber daya air dan tanah di sekitar area industri. Selain itu, industri juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap ketersediaan pangan dan mengambil tindakan untuk memastikan bahwa kegiatan industri tidak mengganggu ketersediaan pangan di daerah sekitar.

Dalam rangka mengatasi dampak industri ekstraktif terhadap ketersediaan air dan pangan di masyarakat sekitar, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk industri, masyarakat, dan pemerintah. Industri harus bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Pemerintah juga harus memastikan bahwa regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan mendukung pengelolaan sumber daya air dan pangan yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi praktik industri ekstraktif yang berisiko tinggi, upaya untuk mencapai keberlanjutan menjadi sangat penting. Berbagai negara dan organisasi internasional telah berupaya untuk mempromosikan praktik industri ekstraktif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selain upaya PBB dan Bank Dunia, ada juga upaya lain dari organisasi internasional untuk mendorong praktik industri ekstraktif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Namun ada beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia Ketika berupaya mengelola praktif industri ekstraktif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, yaitu sebagai berikut:

  1. Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait praktik industri ekstraktif.
  2. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam.
  3. Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan dan sosial di sektor industri ekstraktif.

 

Upaya Pemerintah Dalam Mengelola Praktik Industri Ekstraktif Yang Berkelanjutan

Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengelola praktik industri ekstraktif secara berkelanjutan dan bertanggung jawab melalui berbagai kebijakan dan program.
upaya-upaya yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya.
  2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait praktik industri ekstraktif melalui program-program partisipasi masyarakat.
  3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam melalui berbagai kebijakan dan regulasi, termasuk Extractive Industries Transparency Initiative.


Peran Pelaku Industri Dalam Mengelola Praktik Industri Ekstraktif Yang Berkelanjutan

  1. Menerapkan praktik-praktik yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya, seperti penggunaan teknologi yang inovatif dan pengurangan limbah.
    Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait praktik industri ekstraktif melalui program-program kemitraan masyarakat.
  2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam melalui pelaporan keberlanjutan dan partisipasi dalam program EITI.
  3. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengelola praktik industri ekstraktif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

 

Peran Masyarakat Dalam Mengelola Praktik Industri Ekstraktif Yang Berkelanjutan

Masyarakat juga memiliki peran untuk mendukung pengelolaan praktik industri ekstraktif yang berkelanjutan yaitu:

  1. Meningkatkan kesadaran tentang dampak dari praktik industri ekstraktif terhadap lingkungan dan sosial melalui program-program edukasi dan kampanye.
  2. Mendorong partisipasi dalam pengambilan keputusan terkait praktik industri ekstraktif melalui program-program partisipasi masyarakat.
  3. Meningkatkan pengawasan terhadap praktik industri ekstraktif dan melaporkan pelanggaran lingkungan dan sosial kepada pihak berwenang.
  4. Melakukan aksi-aksi protes dan kampanye untuk mendorong praktik industri ekstraktif yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
  5. Meningkatkan partisipasi dalam program-program kemitraan masyarakat dan pelaku industri untuk mencapai praktik industri ekstraktif yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, masyarakat dapat melakukan pengawasan kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri ekstraktif. Berikut adalah beberapa bentuk pengawasan yang dapat dilakukan oleh masyarakat terhadap industri ekstraktif:

  1. Melakukan pemantauan

Masyarakat dapat melakukan pemantauan terhadap aktivitas industri ekstraktif yang berlangsung di sekitar tempat tinggal mereka untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak merugikan lingkungan dan masyarakat setempat

  1. Melaporkan pelanggaran

Masyarakat dapat melaporkan pelanggaran industri ekstraktif kepada pihak yang berwenang, seperti pemerintah atau LSM yang peduli terhadap lingkungan

  1. Meminta akses data dan informasi

Masyarakat dapat meminta akses data dan informasi industri ekstraktif dari pihak yang berwenang untuk memperoleh informasi terkait dampak kegiatan industri tersebut pada lingkungan dan masyarakat setempat

  1. Menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan

Masyarakat dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan terkait industri ekstraktif dengan mengajukan pendapat, masukan, dan usulan kepada pihak yang berwenang

  1. Mendorong transparansi

Masyarakat dapat mendorong transparansi dalam pengelolaan industri ekstraktif dengan meminta keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan, meminta akses data dan informasi, serta memantau pelaksanaan kegiatan industri ekstraktif

Dengan melakukan bentuk pengawasan tersebut, masyarakat dapat memastikan bahwa kegiatan industri ekstraktif tidak merugikan lingkungan dan masyarakat setempat, serta dapat membantu meningkatkan kualitas pengelolaan industri ekstraktif. Sehingga dampak-dampak yang dirasakan oleh masyarakat dapat diminimalisir. Dikarenakan kita sebagai masyarakat tidak bisa jika hanya mengandalkan aktivitas demonstransi untuk menolak adanya perusahaan-perusahaan ekstraktif tersebut, sebisa mungkin kita dapat melakukan hal-hal yang dapat memperkecil berbagai risiko.

Ikuti tulisan menarik Puput Silpya Anggraeni lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler