x

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Kamis, 25 Mei 2023 12:30 WIB

Aspal Buton Selalu di Hati

Ayo semua rakyat Buton, baik yang tinggal di pulau Buton, maupun yang tinggal diperantauan. Mari kita viralkan ucapkan salam perjuangan ini. Mulai dari diri kita sendiri, di sini dan dimana saja berada, dan sekarang juga. “Buton Selalu di Hati” dan “Aspal Buton Selalu di Hati”. Ini adalah 2 buah salam perjuangan rakyat Buton untuk memperjuangan aspal Buton terbebas dari penjajahan aspal impor. Merdeka!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Buton adalah sebuah pulau di Sulawesi Tenggara yang luasnya 4.408 km2, dan berpenduduk kurang lebih 500.000 jiwa. Sejak tahun 1924, pulau ini sudah sangat terkenal sebagai daerah tambang satu-satunya di Indonesia yang memiliki deposit sumber daya aspal alam yang jumlahnya sangat melimpah, mencapai 662 juta ton. Dengan asumsi bahwa kandungan bitumen rata-rata adalah 20%, maka kandungan aspal yang ada di pulau Buton mencapai 132 juta ton. Jumlah sebesar ini lebih dari cukup untuk kebutuhan aspal di dalam negeri yang per tahunnya mencapai 1,2 juta ton.

Ironisnya, alih-alih aspal alam yang jumlahnya sangat melimpah di pulau Buton ini diolah dan dimanfaatkan untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, pemerintah justru keranjingan mengimpor aspal sejak tahun 1980an. Sampai saat ini sudah 43 tahun lebih Indonesia mengimpor aspal terus. Dan sampai saat ini juga, masih belum ada tanda-tanda keputusan pemerintah untuk mau berswasembada aspal. Kebijakan pemerintah ini telah menyakiti dan melukai perasaan rakyat Buton. Karena pemerintah lebih suka menyejahterakan rakyat bangsa lain, daripada menyejahterakan rakyatnya sendiri. Kebijakan ini tidak bisa diterima oleh akal sehat sama sekali.

Pada tahun 2015, di awal pemerintahan pak Jokowi, pak Jokowi sendiri sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi mirisnya, sampai di akhir pemerintahan 2 periode pak Jokowi, instruksi tersebut hanya dianggap sebagai angin lalu belaka. Hilirisasi aspal Buton masih belum terwujud. Melihat kenyataan pahit ini, yang merasa jengkel dan marah bukan hanya pak Jokowi sendiri saja. Tetapi juga seluruh rakyat Buton. Rakyat Buton merasa sangat kecewa berat, karena kedatangan pak Jokowi ke pulau Buton pada tanggal 27 September 2022, tidak membawa hasil perubahan apa-apa untuk aspal Buton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekarang apa yang harus rakyat Buton lakukan dan perjuangkan agar nasib aspal Buton bisa berubah, dan mendapatkan perhatian yang pantas dari pemerintah?. Kalau tidak di pemerintahan pak Jokowi yang sekarang ini tinggal tersisa beberapa bulan lagi, ya di pemerintahan yang akan datang. Rasanya semua harapan-harapan dan cita-cita sudah ditumpahkan dan diberikan sepenuhnya kepada pak Jokowi, sebagai presiden Republik Indonesia. Tetapi kelihatannya harapan tinggal harapan. Nasib aspal Buton pun masih belum juga berubah. Mirisnya, pemerintah masih impor aspal terus. Entah sampai kapan.

Baru-baru ini pak Basiran, Pj Bupati Buton, telah membawa angin segar dan membangkitkan semangat baru rakyat Buton yang selama ini telah terpuruk. Karena telah menantikan cukup lama terwujudnya hilirisasi aspal Buton, tetapi tidak juga kunjung terwujud. Beliau telah membuat sebuah ucapan salam “Buton Selalu di hati”. Diharapkan dengan ucapan salam ini semua warga Buton, baik yang berada di pulau Buton, maupun yang berada di perantauan, semuanya akan mau bersatu padu membangun pulau Buton. Khususnya untuk mendukung mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Diyakini apabila hilirisasi aspal Buton ini sudah terwujud, maka pasti rakyat di pulau Buton akan hidup makmur dan sejahtera. Sayangnya, harapan dan cita-cita yang tulus dan lugu dari rakyat Buton ini telah diabaikan oleh pemerintah. Dan hanya dianggap sebagai angin lalu saja.

Salam “Buton Selalu di Hati”, mungkin dapat dianggap sebagai sebuah bentuk teguran, introspeksi, dan mohon perhatian, kepada pemerintah. Karena selama ini pemerintah telah meremehkan dan merendahkan potensi yang sangat luar biasa besar dari aspal Buton. Dan pemerintah malah lebih fokus dan memprioritaskan aspal impor untuk mendukung pembangunan infrastruktur jalan-jalan. Padahal harga aspal impor ini adalah sangat mahal dibandingkan dengan harga aspal Buton. Kebijakan pemerintah ini merupakan kesalahan fatal dan ketidak adilan yang sangat sulit untuk dapat dimaafkan. Tetapi apa daya, tidak ada yang bisa rakyat Buton perbuat?

Meskipun langit boleh runtuh, tetapi keadilan harus tetap ditegakkan. Perjuangan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton masih belum selesai. Mungkin sekarang ini adalah awal dari perjuangan. Dan kita akan berjuang tidak dengan menggunakan senjata, melainkan kita akan berjuang dengan hanya menggunakan kata-kata. Kita akan mengucapkan salam: “Buton Selalu di Hati”. Ketika kita mengucapkan salam “Buton Selalu di Hati”, tangan kita dikepalkan dan diletakkan di atas dada. Ini gerakan akan sangat membangkitkan semangat perjuangan, memberikan harapan dan optimisme baru. Bahwa apabila semua rakyat Buton mau bersatu padu, maka tidak ada sesuatu kekuatan apapun yang akan mampu mengalahkannya. Termasuk juga kekuatan pemerintah untuk mengimpor aspal selama-lamanya.

Gendang perang untuk memperjuangkan hilirisasi aspal Buton sudah ditabuh dengan ucapan salam “Buton Selalu di Hati”. Apa bila ada ucapan salam, tentu kita harus membalas ucapan salam tersebut, sebagai tanda bahwa kita setuju dan menerima dengan tulus dan ikhlas salam atau doanya. Jawaban salam dari “Buton Selalu di Hati” adalah “Aspal Buton Selalu di Hati”. Karena kita ingat “Buton”, pasti kita akan ingat “Aspal Buton”. Buton dan aspal Buton adalah identik. Sudah merupakan satu kesatuan yang tidak akan mungkin dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Sampai akhir masa.

Perjuangan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah perjuangan yang paling unik di dunia. Sebuah perjuangan tanpa senjata, dan tanpa kekerasan. Tanpa tetesan darah, dan tanpa tetesan air mata, serta keringat. Tetapi perjuangan dengan senyuman manis, dan hati yang bersih, serta ikhlas. Tidak akan ada orang yang terluka, maupun yang tersakiti. Tidak akan ada pejabat negara yang marah, maupun yang akan mencaci maki. Yang ada hanyalah senyuman dan gelak tawa penuh keceriaan, menyongsong masa depan yang gemilang. Perjuangan dan persatuan merupakan kata-kata kunci keberhasilan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Ucapan salam “Buton Selalu di Hati”, dan dibalas dengan ucapan “Aspal Buton Selalu di Hati”, bagaikan perekat yang erat perjuangan dan persatuan ini. Perekat lahir dan bathin.

Ucapan salam “Buton Selalu di Hati”, dengan gerakan meletakkan tangan tergenggam di atas dada. Dan dibalas dengan ucapan “Aspal Buton Selalu di Hati”, dengan gerakan meletakkan tangan tergenggam di atas dada. Apabila diucapkan oleh semua rakyat Buton tanpa kecuali, yang berjumlah 500.000 jiwa secara bersamaan, wow akan sangat dahsyat sekali. Mungkin bumi Wolio ini akan bergetar seolah-olah telah terjadi gempa bumi dan datang tsunami. Gelombang suaranya akan menggelegar dan menggema, terdengar jauh sampai di Istana di Jakarta dan di seluruh Indonesia.

Ayo semua rakyat Buton, baik yang tinggal di pulau Buton, maupun yang tinggal diperantauan. Mari kita viralkan ucapkan salam perjuangan ini. Mulai dari diri kita sendiri, di sini dan dimana saja berada, dan sekarang juga. “Buton Selalu di Hati” dan “Aspal Buton Selalu di Hati”. Ini adalah 2 buah salam perjuangan rakyat Buton untuk memperjuangan aspal Buton terbebas dari penjajahan aspal impor. Merdeka!  

 

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler