Senja begitu cepat
memutar perannya. Kembali ke
pelukan samudera di ujung
buana. Berpisah tanpa salam
pergi lekas terbenam.
Bulan di langit hilang
sinarnya. Tiada bintang
bermunculan, mega menghalang
Mendung belum tentu hujan
Dekat pun belum tentu
satu tujuan.
Siang tadi kulihat
ikan koi berenang di dasar
telaga. Merah kuning warnanya
kian kemari lekuk tubuhnya. Tiada
sesiapa membencinya
tiada memarahi
tiada berniat
memburunya.
Aku ingin membenci
ingin juga marah
merasa cemburu
karnanya.
Karnanya
Karena
dia.
Makin hari, makin jadi
Pergi bersamanya
pulang dengannya
makan sesuapnya
minum seteguknya.
Ahh, biarlah
Lagipula ini takdir
Sebab dia bukanlah kekasihku
Sedang aku masih saja menaruh
harap agar semesta merestui
dirimu jadi bagian dari
kisah hidupku.
Ahh, dasar aku; tak tahu malu!
Sudah itu saja.
(2021)
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.