x

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Senin, 29 Mei 2023 15:20 WIB

Mengelola Rumah Kreatif Wadas Kelir, Nur Hafidz Mendapat penghargaan SATU Indonesia Award

Nur Hafidz mendapat penghargaan SATU Indonesia award karena kegiatannya. Dia mengelola kegiatan pendidikan yang memberdayakan masyarakat di kabupaten Purwokerta, Jawa Tengah. Seperti apa kiprahnya? Ikuti terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nur Hafidz adalah sosok yang inspiratif.  Dia mengelola sebuah komunitas yang disebut Rumah Kreatif Wadas Kelir.  Dari Kabupaten Purwokerta dia memberikan sumbangan positif kepada masyarakatnya sehingga dia mendapatkan penghargaan SATU Indonesia award pada tahun 2022.  Seperti apa kiprahnya? 

Untuk mememuhi rasa penasaran tentang sosok inspiratif yang masuk nominasi SATU Indonesia Awards ini saya sudah menghubungi Nur Hafidz. Saya mengontaknya melalui aplikasi Whattsapp. Saya mengenalkan diri lalu meminta waktunya untuk wawancara secara daring.

Berikut ini wawancara saya dengan Nur Hafidz seputar kegiatannya yang memberi dampak positif kepada masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BU adalah inisial nama saya.  NH adalah insisal nama Nur Hafidz.

BU    : Mengapa mas Nur hafidz tertarik mengikuti Satu Indonesia awards?

NH    : Oke, Satu Indonesia awards salah satu program lama yang saya dulu ikut dua kali namun tidak tembus. Programnya bagus mengangkat produk lokalitas disetiap wilayah yang akan disuport oleh satu Indonesia awards ini.

Kebetulan tahun ini saya masuk bapak 20 nominasi di Indonesia acara program ini. Dan kami mengangkat program pendidikan dengan basis literasi. Alhamdulillah bisa disampaikan di publik.

BU    :  Apa kegiatan utama yang sedang berjalan saat ini?

NH    :  Kegiatan utama kami pendidikan berbasis komunitas yang bernama Rumah kreatif Wadas kelir.

Letaknya di jl. Wadas kelir RT 07 RW 05 Karangklesem Purwokerto Selatan.

Setiap hari kami mengelola paud, TPQ, bimbel, kesetaraan paket b dan paket c yang setara dengan SMP dan SMA.

BU    : Berapa orang yang mengikuti?

NH    :  Pengelola kami ada 50 orang yang terdiri dari relawan : 25 orang

Warga : 15 orang

Remaja: 10 orang

BU    :  Berapa orang trainernya?

NH    : Kami ada 3 trainer yang selalu berkolaborasi yang diambil dari warga, pengelola, dan remaja.

BU    : Apakah kendala yang dihadapi?

NH    : Kendala yang setiap kami hadapi.

  1. Di sini semua relawan dan remaja memiliki mimpi kuliah sampai S2 dan bekerja dengan baik. Namun, kita sering kendala dengan finansial baik berupa kegiatan yang insidental atapun yang kegiatan besar-besaran.
  2. Kami disini dalam sarana prasarana yang ala kadarnya. Baik ruangan, halaman, dan lainnya. Itu kami adakan dengan dana sosial atau iuran dari hasil jeri payah mengelola setiap program.

 

BU    : Apakah dukungan yang diharapkan dari pemerintah dna masyarakat?

NH    : Harapan kami, setiap tahun kami ingin selalu bermimpi setiap kegiatan ada suport dari para pemerintah untuk meningkatkan belajar dan pengabdian di wilayah Wadas kelir.

Baik berupa beasiswa, program sosial, budaya, dan lainnya.

 

BU    : Apa rencana kegiatan di masa depan?

NH    : Rencana di tahun depan. Kami bercita-cita setiap wilayah Wadas kelir banyak yang sekolah tinggi minimal S1 dan memiliki pekerjaan yang layak. Tapi tidak lupa bahwa nama Wadas kelir telah menjadi salah satu pengalaman yang membawa orang-orang menjadi hebat dan sejahtera.

 

BU    : Berapa orang penulis yang sudah dihasilkan dari kegiatan Rumah Kreatif Wadas Kelir?

Ratusan lebih yang sudah ikut gabung di sini. Sebab kami punya program kelas menulis online dan pelatihan-pelatihan langsung ke tempat.

Kami fokus pada kategori remaja, guru, orang tua, dan para akademisi yang belajar menulis tentang cerita anak, dongeng, parenting, karya ilmiah, cerpen, dan buku teori.

 

BU    : Di mana saja kegiatan Rumah kreatif berjalan?

NH    : Kita kegiatan wilayah Wadas kelir saja. Adapun jika ada panggilan untuk mengisi kita sering berkerja sama dengan berbagai lembaga dan komunitas. Ada Bank Indonesia Purwokerto, ojs, kampus di wilayah Purwokerto. Forum taman bacaan masyarakat wilayah Banyumas, Gramedia dan lainnya.

BU    : Mas Nur Hafidz memenangi penghargaan di tingkat Propinsi atau nasional?

NH    : Saya nasional belum ke provinsi. Semoga tahun besok bisa ikut lagi.

 

Demikian wawancara saya dengan Nurhafidz, pengelola Rumah Kreatif Wadas kelir.

Di jaman kekinian Ketika kebanykan orang hanya mengejar harta dan kuasa, sosok seperti ini terbilang langka.  Indonesia membutuhkan banyak sekali orang orang yang memiliki kontribusi yang onstruktif seperti ini.

Ayo, jangan mau kalah.  Segera temukan suatu masalah atau tantangan di masyarakat dan temukan solusinya.  Organisasikan masyarakat untuk berkembang.

Kalau upayamu sudah berjalan, jangan ragu daftarkan ke SATU Indonesia award. Kunjungi situs webnya di :

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler