Sudah menjadi pembahasan selama beberapa bulan terakhir mengenai arah dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024. Dari semua nama yang menguat kemungkinan dukungan Jokowi mengerucut kepada dua sosok utama, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Sinyal-sinyal dukungan
Meski belum kunjung juga mengumumkan satu nama, banyak orang khususnya para pendukung Jokowi percaya, pada saatnya nanti akan disampaikan siapa yang ia dukung. Organisasi relawan Jokowi sempat membuat musyawarah rakyat (Musra) hampir di seluruh provinsi sejak Agustus 2022. Tujuannya menyaring aspirasi masyarakat siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang layak. Hasilnya diberikan kepada Presiden Jokowi sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan sikapnya kedepan.
Terakhir ketika pidato presiden di depan relawannya di puncak Musra, Jokowi mengatakan pemimpin harus berani. Alhasil pendukung Ganjar dan Prabowo saling mengklaim sosok idola mereka yang dimaksud oleh Jokowi.
Ini bukan sinyal pertama yang diberikan Jokowi. Sebelumnya sudah dismapaikan saat acara relawan di Gelora Bung Karno (GBK) akhir tahun lalu. Saat itu dikatakan “rambut putih, dan muka berkerut.” Banyak yang mensinyalir itu merupakan dukungan terhadap Ganjar PRanowo.
Tetapi yang terbaru menjadi perhatian publik ialah Gibran Rakabuming, anak Presiden Jokowi, justru membiarkan relawan dia mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Tentu saja langkah Gibran yang juga kader PDIP itu mengejutkan masyarakat . PDIP pun merespon hal ini dengan memanggil dan menegur Gibran tanpa ada sanksi--seperti yang pernah terjadi pada kasus Dewan Kolonel dan Dewan Kopral pada tahun lalu.
Tetapi kembali hingga saat artikel ini dibuat Presiden Jokowi masih belum terbuka mengumumkan salah satu atau dua calon pun yang akan ia dukung atau paling tidak yang ia anggap sebagai keberlanjutan dari pemerintahannya saat ini.
Tidak akan diumumkan
Jika melihat perkembangan di kubu pemerintahan yang mulai saling serang antara kubu pendukung Ganjar dan Prabowo terlihat bahwa ada kemungkinan Jokowi tidak akan mengumumkan mendukung calon secara terbuka. Padahal tahun lalu sangat terlihat dukungan Jokowi kepada Ganjar dibeberapa kesempatan namun mulai berkurang setelah penolakan Timnas U-20 Israel ke Indonesia oleh Ganjar dan PDIP yang membuat batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Presiden Jokowi
Sehingga para pakar mengira muncul keraguan di Jokowi untuk menjadikan Ganjar sebagai keberlanjutan programnya selama 10 tahun ini karena sangat rentan diatur oleh PDIP terkhususnya oleh Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Berbeda pada sosok Prabowo yang merupkaan Ketum partai sehingga tidak mungkin para kader partai melakukan intervensi kepadanya.
Tentu ini akan menjadi dilemma Jokowi karena ia masih merupakan kader PDIP sehingga bila ia mendeklarasikan dukungan kepada sosok lain selain Ganjar akan membuat hubungan ia dengan partainya sendiri akan pecah yang membuat keberlangsungan sisa pemerintahannya bisa terganggu karena hal tersebut, jadi dengan bermain aman dengan tidak mengumumkan nama secara spesifik lebih pada melontarkan kode-kode maupun sinyal tertentu saja hingga pada waktu pemilihan nantinya.
Ikuti tulisan menarik Harrist Riansyah lainnya di sini.
