Metode Star untuk Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

Selasa, 30 Mei 2023 07:58 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tujuan penulisan Best Practice ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi SPLDV di Kelas VIII C SMP Negeri 4 Kroya Tahun Pelajaran 2022/2023 Melalui Model Problem Based Learning (PBL) dengan Pendekatan TPACK dan 4C

Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah ini yaitu ketika peserta didik dan pendidik harus dihadapkan dengan pandemi covid 19, sehingga segala bentuk pembelajaran harus dibatasi dan berjalan tidak efektif. Sistem pembelajaran yang digunakan pada saat pandemi covid 19 adalah Pembelajaran Jarak Jauh yang berdampak sangat besar terhadap berjalannya proses pembelajaran dan cara belajar peserta didik. Pada tahun pelajaran 2021/2022 semester 2 setelah pandemi covid 19 mulai mereda pemerintah mulai menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. 

Peralihan dari sistem pembelajaran PJJ ke PTM terbatas membuat semangat dan hasil belajar peserta didik menurun. Hal ini menjadi tantangan bagi pendidik untuk dapat mengembalikan kondisi proses belajar mengajar sebagaimana sebelum adanya pandemi covid 19.   Pendidik dituntut harus banyak melakukan inovasi dan perubahan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) sehingga dapat berjalan lancar dan normal kembali. 

Adapun dampak perubahan yang terjadi pada saat PTM sebagai akibat adanya PJJ diantaranya: 
1.    Rata-rata hasil belajar peserta didik pada materi SPLDV masih di bawah KKM
2.    Daya ingat peserta didik pada pembelajaran menurun
3.    Pemahaman konsep materi harus dimulai dari dasar lagi
4.    Ketrampilan peserta didik cenderung tidak terarahkan
5.    Peserta didik kurang fokus pada saat proses pembelajaran
6.    Percaya diri peserta didik menurun

Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar yang menarik berbasis tekhnologi dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan pendidik di kelas

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan kepada pendidik karena dapat memberikan dampak positif bagi peserta    didik    dimana     pembelajaran matematika dapat dikemas menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Dengan adanya praktik ini, akan memberikan sesuatu yang berbeda dalam proses pelaksanaannya, baik itu berupa media ajarnya, model pembelajaran yang dipakai maupun hasil dari pembelajarannya.

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai pendidik dalam merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan serata sebagai fasilitator bagi peserta didik yang saya ajar. Hal ini menjadi suatu tanggung jawab secara pribadi dan secara administratif, karena tugas utama saya yaitu mendidik dan mengajar mereka setiap hari. Hal ini bisa terlihat secara konkret bahwa saya telah melaksanakan praktik pengalaman lapangan dengan peserta didik saya sendiri.

Rumusan Masalah

Berdasarkan kondisi  yang  melatarbelakangi, dalam pelaksanaanya tentunya banyak tantangan yang saya temukan. Sehingga saya harus mengadakan beberapa alternatif solusi mulai dari identifikasi masalah dengan melakuka refleksi setelah selesai pembelajaran, melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaanya anatara lain melakukan wawancara dengan rekan guru dan kepala sekolah. 

Berdasarkan kajian dari berbagai sumber tersebut diatas, maka didapatkan beberapa tantangan yang menjadi dasar permasalahan, diantaranya:
1.    Kurangnya semangat peserta didik mengembangkan ketrampilan 
2.    Peserta didik cenderung pasif dan kurang fokus pada pembelajaran
3.    Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi masih awam bagi peserta didik

Dengan tantangan tersebut diatas, pendidik harus dapat memberikan solusi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik sehingga saya menggunakan media Power Point, LKPD berbasis kontekstual dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Dilihat dari tantangan yang ada maka pendidik perlu meningkatkan sisi kompetensi pedagogik maupun profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah hasil belajar. Dan yang terlibat dalam tantangan ini adalah pendidik dan peserta didik.

Aksi / Langkah - langkah 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengahadapi tantangan antara lain: 
1.    Strategi yang saya gunakan sebelum melakukan proses pembelajaran ini, terlebih dahulu melakukan perencanaan pembelajaran dengan mendesain pembelajaran yang menyenangkan dan semenarik mungkin, mulai dari pendahuluan,  kegiatan inti, dan penutup. Dengan menerapkan sintaks-sintaks pada setiap kegiatan ini agar rancangan pembelajaran yang saya buat bisa dilaksanakan dengan baik. Dari segi TPACK nya saya menggunakan powerpoint sebagai media ajar, untuk model pembelajaran saya menggunakan model PBL (problem based learning) menerapakan model pembelajaran problem based   learning dalam pembelajaran sangat tepat untuk memperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Dengan adanya kolaborasi antar peserta didik pembelajar menjadi bermakna bagi peserta didik
2.    Proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran PBL (problem based learning) dengan metode diskusi kelompok dan menggunakan media pembelajaran power point sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi menarik, motivasi belajar meningkat dan rasa percaya diri peserta didik mulai terbentuk dengan adanya variasi interaksi yang diberikan melalui power point. 

Langkah – langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
    Pendidik mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam.
    Peserta didik berdoa untuk mengawali pembelajaran yang dipimpin oleh ketua kelas/yang bertugas pada hari tersebut. (Religius)
    Pendidik mengecek kehadiran. 
    Peserta didik memperhatikan arahan pendidik untuk selalu bersikap disiplin dan menjaga kebersihan
    Peserta didik mempersiapkan diri dan alat tulis yang akan digunakan dalam pembelajaran. (mandiri)
    Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dengan model Problem Base Learning, langkah pembelajaran, rencana penilaian. (Integritas) (4C- Communication)
    Pendidik memberikan motivasi dengan memberikan contoh manfaat mempelajari materi SPLDV dalam kehidupan sehari-hari
    Pendidik mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari yaitu mengenai PLSV, konsep SPLDV dan cara menyajikan model matematika jika disajikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan SPLDV melalui  tanya jawab dengan peserta didik  . (apersepsi)
    Peserta didik bersama pendidik menyanyikan yel-yel pelajaran matematika sebelum memulai pelajaran untuk membangkitkan semangat dalam belajar.  (4C -Communication)
”matematika” =” menyenangkan”
”matematika” =” luar biasa”
”matematika” =” bisa, bisa, bisa, Yes”

Kegiatan Inti
Fase 1 : Mengorientasikan peserta didik pada masalah
    Peserta didik mengamati masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV pada tayangan PPT. (TPACK)
    Peserta didik mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan penyelesaian masalah dari buku siswa atau bahan ajar yang diberikan pendidik.
    Peserta didik mengajukan tanggapan maupun pertanyaan tentang permasalahan yang diberikan.
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
    Peserta didik bergabung dengan anggota kelompoknya (pembentukan kelompok kecil yang heterogen terdiri dari 4 -5orang sudah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya. (4C-Collaboration)
    Peserta didik menerima LKPD yang diberikan guru
    Peserta didik diminta membagi tugas masing-masing anggota kelompok (kerjasama)
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
    Peserta didik melakukan diskusi menyelesaikan masalah pada LKPD selama 25 menit (4C-Collaboration, Communication)
    Selama kegiatan diskusi berlangsung, pendidik berperan sebagai fasilitator
    Peserta didik mengajukan pertanyaan apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKPD.
    Kegiatan peserta didik dalam kelompok diamati oleh pendidik
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
    Pendidik menyampaikan teknis presentasi yaitu ada yang bertugas sebagai moderator dan penyaji materi, kelompok lain bisa menanggapi
    Pendidik meminta perwakilan tiga kelompok untuk   presentasi
    Perwakilan peserta didik yang berperan sebagai moderator memimpin jalannya presentasi.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 
    Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan terhadap kelompok yang presentasi
    Pendidik memberikan tanggapan atau penguatan terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi.
    Pendidik memberikan reward berupa tepuk tangan dan pujian secara verbal terhadap hasil presentasi peserta didik.

Kegiatan Penutup
    Pendidik melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran hari ini. (4C- Collaboration, Communication, dan Creativity)
    Peserta didik mengerjakan kuis dalam waktu 10 menit
    Pendidik menginformasikan kepada peserta didik mengenai materi pada pertemuan berikutnya.
    Pendidik menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik ini  yaitu pendidik, peserta didik sebagai subjek yang melaksanakan, dan adanya suport dari rekan pendidik, kepala sekolah, dosen pembimbing, guru pamong dan rekan sejawat yang membantu perekaman video. 

Sumber belajar atau materi yang saya pakai pada pembelajaran ini yaitu buku pegangan guru dan bahan ajar yang saya buat sendiri sebagai dasar bacaan dan belajar peserta didik. Kemudian untuk menunjang materi ajar, saya mengambil referensi materi dari internet dan youtube untuk mengembangkan materi yang saya ajarkan pada peserta didik.

Hasil dan Dampak 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari: 
1.    Pemahaman peserta didik mengenai pelajaran yang diberikan semakin meningkat 
2.    Komunikasi peserta didik dalam menyampaikan hasil pembelajaran sangat baik 
3.    Ketrampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah menjadi terasah 
4.    Hasil setiap evaluasi bisa dikerjakan dengan baik
5.    Kemandirian peserta didik tumbuh kembali dan rasa percaya diri lebih meningkat 
6.    Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bisa diterapkan oleh peserta didik dengan bantuan pendidik
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan juga keaktifan belajar peserta didik terhadap materi SPLDV lebih baik. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

Sebagian besar respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang jika pembelajaran menggunakan model yang berbeda dari sebelumnya dan media yang inovatif yaitu power point dan LKPD dibuktikan dengan hasil belajar siswa meningkat yaitu prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 91%. Sehingga bisa dilihat ada peningkatan hasil belajar peserta didik.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kompetensi pendidik dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan metode, model, dan media pembelajaran yang dikembangkan dalam RPP yang telah dibuat.

Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran yang telah dilaksanakan pendidik, pembelajaran yang bisa diambil adalah menanamkan konsep matematika itu lebih penting daripada memberikan cara cepat untuk mengerjakannya. Karena konsep itu akan melekat pada diri peserta didik jika mereka melakukannya (bukan hanya mendengarkan penjelasan dari pendidik) yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya

Bagikan Artikel Ini
img-content
Tri Hartati

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler