x

Iklan

Yafet Ronaldies

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Selasa, 30 Mei 2023 14:32 WIB

Politik Identitas Masih Menghantui Pesta Demokrasi 2024?

Tidak hanya dampak negatif dari penerapan politik identitas, namun ada beberapa hal yang membuat politik identitas mempunyai makna positifnya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

     Tidak terasa 2024 akan segera berlangsung pesta lima tahun sekali yang bakalan penuh lika-liku berbagai masalah atau bahkan konflik. Tapi kali ini konflik yang bakalan terjadi adalah konflik yang sifatnya legal, atau mempunyai aturan dan cara mainnya yang telah atur di dalam undang-undang. Ini juga merupakan moment semua organisasi/komunitas yang berbasis kesukuan bahkan keagamaan, untuk menguatkan barisan dalam meriahkan pemilihan umum yang kita akan jalankan.

     Yang namanya identitas manusia ini tidak bisa lepas secara sepihak atau bahkan semena-mena, karena yang namanya identitas melekat pada setiap orang, dan menjadi ciri khas masing-masing kelompok bahkan individu sekalupun. Ngomongin soal identitas itu ada dua yang biasanya nempel seperti agama dan etnis. Ini adalah dua hal yang menjadi identitas dan refresentasi dari manusia. Proses demokrasi di Indonesia tidak terlepas dari latar belakang politik identitas. Identitas merupakan fundamental tentang persamaan dengan sejumlah orang dan apa yang membedakan seseorang dengan yang lain, entah itu suku atau agamanya.

    Representasi politik identitas sering dipahami sebagai keterwakilan suatu pihak atas pihak lain (kelompok). Namun konsep ini bukan berarti menjadi konsep mutlak dari representasi dari identitas. Gagasan representasi menunjukkan bahwa pihak yang direpresentasikan tidak hadir. Definisi-definisi konseptual yang ada dalam suatu periode dibentuk oleh para penganjurnya, mereka sendiri dibentuk oleh konteks dan prioritas politik pada masanya. Sebuah kombinasi yang kompleks dari unsur-unsur yang kurang cocok bagi definisi atau penerapan yang sederhana. Bahwa konsep dari representasi politik identitas tidak mudah dipahami dan didefinisikan secara universal atau mewakili keseluruhannya. Hal ini dikarenakan ada banyak perdebatan mengenai makna dari representasi politik. Representasi politik terlalu kompleks dan terdiri dari unsur-unsur yang sukar untuk didefinisikan. Representasi politik identitas tidak hanya seputar wakil dan pihak yang diwakilinya, namun lebih dari itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

     Kemudian, pembentukan gelombang politik identitas dapat terbentuk baik secara parsial maupun secara interaksial. Hal inilah yang akan melahirkan perubahan sosial ekonomi, sosial politik, sosial itu sendiri dan sosial budaya. Identitas etnis dan agama adalah dua hal yang menjadi elemen perubahan sosial. Proses terjadinya politik identitas keagamaan akan melahirkan dampak langsung maupun tidak langsung pada perubahan sosial begitupun sebaliknya. Tidak hanya terjadinya perubahan sosial yang signifikan, akan tetapi perselisihan, konflik, intoleran bahkan praktek kekerasan kemungkingan akan terjadi, ketika grafik dari politik identitas memuncak. Inilah yang bakalan merusak keberagaman dari bangsa kita. Perkembangan dari politik identitas sangat dinamis dari masa ke masa. Ini membuat seperti perpecahan yang sangat fundamental, beberapa kelompok kesukuan, agama dan kebangsaan memunculkan gerakan sosial politik identitas yang menyeluruh dalam kepentingan-kepentingan tertentu. Dalam hal ini mobilisasi secara ideologis diprakarsai oleh para pemimpin. Tujuannya adalah perampasan dan perebutan kekuasaan dari suatu penguasa ke penguasa yang baru. Pada tahap modern, gerakan tersebut muncul dengan adanya pendekatan kondisional, keterpecahan membutuhkan sumber-sumber untuk dimobolisasi. Terjadi keseimbangan mobilisasi dari atas dan partisipasi dari bawah, peran pemimpin tidak lagi dominan dan tujuan akhirnya adalah pembagian kekuasaan.

     Arah dari politik identitas secara negatif atau pada tataran praktisnya, biasanya digunakan sebagai alat untuk memanipulasi makna identitas untuk menggalang suara-suara politik demi untuk kepentingan kekuasaan dan ekonomi. Ini lah salah satu penyebab kemunduran dari persatuan bangsa kita. Seolah-olah simbol-simbol budaya bahkan backround agama menjadi potensial untuk menjadi kekuatan politik dari beberapa pihak yang mencoba mencari suara.

     Ternyata secara dampak positifnya politik identitas itu ada loh. Seperti ada upaya dalam melestarikan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut ataupun kelompok tertentu. Hal ini dilakukan agar budaya tersebut idak menjadi luntur dan akan selalu kental di daerah tersebut. Konsep ini sebenarnya ingin menyatukan kelompok-kelompok tersebut dari ketenganagn antar kelompok untuk memperoleh dominasi dari sebuah konsep yang akan dibangun. Penguatan identitas dengan maksud tujuan sebenarnya dari politik adalah pada dasarnya untuk mencapai kebaikan bersama. Politik identitas jikalau sudah terjadi, maka pemerintahan yang dibangun atas dasar politik tersebut mampu menciptakan kebaikan kepada semua golongan kalangan masyarakat bersama untuk ke depannya lebih baik.

     Bangsa Indonesia harus melihat bahwa nasionalisme begitu penting bagi bangsa dan Negara Indonesia. karena semangat nasionalisme inilah yang akhirnya membawa bangsa Indonesia untuk keluar dari era kolonialisme dan imperialisme yang telah lebih dari tiga abad menjajah Indonesia. Semangat nasionalisme yang tinggi akhirnya melahirkan konsep persatuan dan kesatuan Indonesia.

     Bagaimana sebuah perbedaan mulai dari suku, ras, agama, dan antar golongan serta bahasa dijadikan sebagai alat pemersatu dan sebagai kekayaan keanekaragaman yang ada di Indonesia. Ketika berbicara tentang nasionalisme maka kita seharusnya tidak boleh melupakan adanya politik identitas yang ada di Indonesia. Misalnya di masyarakat Suku Jawa di Pulau Jawa atau suku-suku yang lainnya. Politik identitas yang ada disetiap suku ada bermacam corak dan latar belakang sendiri-sendiri, mulai dari kemunculan politik identitas yang di sebabkan oleh adanya ketidakadilan, wujud perlawanan, warisan nilai luhur, serta alat untuk menunjukan jati diri suku tertentu dengan suku lain.

     Politik identitas yang ada di Indonesia yang begitu beragam tersebut harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia supaya adanya politik identitas kesukuan tersebut tidak mengganggu semangat nasionalisme. Akan tetapi adanya politik identitas tersebut bisa menguatkan nasionalisme yang ada di Indonesia dengan bentuk politik identitas nasional yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Kemudian sikap nasionalisme dan politik identitas harus dibarengi dingan sikap solidaritas kebangsaan yang kuat. Sikap solidaritas kebangsaan yang kuat akan melahirkan tatanan masyarakat yang stabil dan saling menghargai serta merasa memiliki individu satu dengan individu yang lainnya, dalam hal ini adalah warga negara. Bersama kita kuatkan solidaritas kita sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai rasionalitas dan moral yang beradap demi menjaga keberagaman Indonesia. Berbeda-beda tapi tetap satu.

Ikuti tulisan menarik Yafet Ronaldies lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu