x

Iklan

Kokowoyoo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Mei 2023

Rabu, 31 Mei 2023 19:32 WIB

Seni Berpikir

Mengungkap selak beluk pikiran dan mengungkap cara berpikir yang bijak dan benar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh kokowoyo

 

Pikiran adalah salah satu anugrah yang diberikan oleh tuhan kepada manusia sebagai mahluk yang paling sempurna diantara mahluk lainnya. Dengan pikirannya ini, diharapkan manusia dapat memecahkan segala teka-teki kehidupan yang menyertainya. sebagai mahluk berakal, manusia dituntut oleh realitas untuk menjadi seorang pemecah masalah kehidupan bagi mahluk hidup lainnya. Tetapi dalam prosesnya ini,kerap kali manusia menggunakan cara berpikirnya ini dengan cara yang tidak murni, atau melalui pikiran yang murni, Tetapi metode berpikir yang dipakai selalu berada dalam kontradiksi, mengawang bahkan terjerumus dalam jurang paradox pikiran. artikel ini bukan tentang perbandingan atau pertentangan antara yang mengawang dengan yang logis atau pure atas penalaran, tetapi mengungkap kesalahan cara berpikir dan berlogika. Serta mencoba untuk menawarkan solusi untuk cara berpikir yang bijak dan benar. Manusia pada hakikatnya selalu cenderung untuk mempertanyakan apa yang ada dihadapannya, baik itu masa kini,masa lalu dan masa depan. Dalam pertanyaan-pertanyaan itu, manusia cenderung mencari cara untuk menemukan jawabannya dan dalam proses inilah muncul berbagai metode sebagai salah satu jalan untuk menerjemahkannya. Kali ini walaupun saya mencoba untuk memberikan beberapa penjelasan terkait pikiran,metode dan perbandingan. Sebenarnya saya ingin lebih mengerucut mengenai objek yang dipikirkan, manusia sejak jaman dulu kala lebih tertarik untuk menerjemahkan apa yang ada di depannya, sesuatu yang besar dan sangat menarik untuk dipikirkan,mulai dari siapa tuhan? Bagaimana realitas ini tercipta? Dan bagaimana kehidupan ini terjadi. Persoalan ini mengacu kepada hal-hal eksternal atau sesuatu yang berada di luar manusia. Pikiran-pikiran besar ini memang sangat memberikan efek yang begitu besar juga terhadap kehidupan manusia, tetapi setiap tindakan selalu mempunyai konsekuensinya. Terkadang saat kita mencoba untuk memikirkan sesuatu yang besar,kita cenderung meng(acuhkan) hal-hal yang kecil,dan bahkan kita menganggap hal itu sangat remeh karena mungkin jika dipikirkan hal itu tidak akan memberikan efek apa-apa selain membuang waktu. Tapi saya mempercayai suatu hal bahwa setiap hal selalu mempunyai alasannya untuk hadir,bahkan daun jatuhpun itu sudah tertulis guratan takdirnya. Persoalannya bukan hal itu remeh atau tidak,dalam berpikir kita perlu mempunyai proporsi, bukannya menganggap suatu hal remeh tapi menganggap hal itu sesuatu yang tidak tepat pada waktunya,dalam artian hal itu belum waktunya untuk dipikirkan. Ketika kita menerawang suatu hal yang besar ada kalanya pikiran kita menarik diri dan berpikir terhadap suatu hal yang kecil,salah satu contohnya adalah diri kita sendiri. Saat kita berpikir suatu hal yang besar,pernahkah sesekali pikirkan kita dengan seketika memikirkan tentang alur nafas kita sendiri? Ya,itu salah satu contoh bahwa saat kita menerawang yang besar kita melupakan yang kecil. Nafas adalah sesuatu hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, tapi kita melupakannya untuk sesuatu bahkan bisa dibilang kita hanya sekedar tau tapi setelah kita tau kita tidak mendapatkan apa-apa. Dalam pembahasan kali ini secara to the point, saya ingin menyampaikan bahwa dalam berpikir kita harus mempunyai proporsi, ada kalanya kita memikirkan suatu hal yang besar dan ada kalanya kita berpikir suatu hal yang kecil. Inilah seni bijaksana dalam berpikir, pikiran sejatinya tidak hanya mencoba untuk mencari sesuatu yang benar tapi juga pikirkan memerlukan keproporsionalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Kokowoyoo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB