x

Iklan

Jerpis M.

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Agustus 2022

Kamis, 1 Juni 2023 07:40 WIB

Burung Malam dan Tinta Hitam


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terang rembulan memancar sinar
kelembutan. Seekor Burung Malam
terbang dengan hati penuh beban.
Dalam diri: gelora asmara lama
terpendam. Bagi Tinta Hitam
yang menggores kertas buram.

Tugas Burung Malam berat diemban:
memercikkan air doa bagi jiwa-jiwa
yang butuh kerahiman. Di sana takdir
membawa Tinta Hitam kepada Burung Malam.

Tinta Hitam: gurat memikat mata
mengulur tentakel tintanya;
memohon dikasihani. Burung Malam
tergoda pesona mata api magisnya.
Mereka bersatu dalam sunyi senyap
karya dunia bisu tak ucap-berucap.

Dalam kertas buram kata-kata mereka bersatu,
berenang dalam kenikmatan metafora terlarang.
Tak pikir di akhir kisah selaput duka melanda;
Dosa dan dosa telah terjalin di antara mereka.

Burung Malam dan Tinta Hitam
saling beradu pandang.
Dalam kesenyapan, mereka tahu
tak ada harapan; dua entitas
dipisah karya ruang dan waktu.
Hanya dosa merangkai singkat perjalanan.

Asmara dan dosa, pergumulan dan ketakutan,
waktu takdir digariskan. Burung Malam
dan Tinta Hitam: dua entitas lemah terluka.
Mencoba meleburkan diri; menyatu dalam
liar impian; detik penghakiman semesta
kehancuran.

Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler