x

Bung Karno. Wikipedia

Iklan

Alfin Robeth

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 April 2023

Kamis, 1 Juni 2023 16:37 WIB

Mengenang Para Tokoh Pencetus Pancasila

Jika meninjau sejarahnya, ada tiga tokoh yang merumuskan usulan dasar negara, diantaranya ialah Soekarno, Mohammahad Yamin, dan Soepomo. Dari ketiga tokoh tersebut, hanya gagasan Soekarno yang mendapat apresiasi secara aklamasi (pernyataan setuju secara lisan), dan sampai saat ini Pancasila dianggap sebagai keunggulan pemikiran Soekarno saja.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Delapan tahun silam, tepatnya sejak 2016 Indonesia memperingati Hari lahir Pancasila setiap 1 Juni. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016, pemerintah menetapkan hari lahirnya Pancasila sebagai hari Libur Nasional.

Perumusan Pancasila tentu tidak lepas dari hasil sidang Badan Penyelidikan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di tahun 1945 bersdasarkan pidato yang disampaikan oleh Soekarno, sebagai presiden Republik Indonesia. 

Jika meninjau sejarahnya, ada tiga tokoh yang merumuskan usulan dasar negara, diantaranya ialah Soekarno, Mohammahad Yamin, dan Soepomo. Dari ketiga tokoh tersebut, hanya gagasan Soekarno yang mendapat apresiasi secara aklamasi (pernyataan setuju secara lisan), dan sampai saat ini Pancasila dianggap sebagai keunggulan pemikiran Soekarno saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, para ahli sejarah mengatakan bahwa proses perumusan Pancasila dilakukan melalui beraberapa tahapan persidangan serta dua tokoh di samping Soekarno juga ikut andil dalam lahirnya Pancasila.

Kita tak bisa beranggapan bahwa Pancasila hanyalah pemikiran dari Soekarno semata. Sebelum Soekarno berpidato pada tanggal 1 Juni 1945, Moh. Yamin dan Soepomo berpidato telah berpidato terlebih dahulu di tanggal 29 Mei dan 31 Mei 1945. Mereka berdua menyumbangkan pemikiran ideologi kebangsaan yang kini ada padsa nilai-nilai Pancasila.

Lima asas telah dicetuskan oleh Moh. Yamin pada 29 Mei 1945, diantaranya adalah peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ke-Tuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
Kemudian, pada 31 Mei 1945, Soepomo juga menjabarkan usulannya terkait dasar negara, yaitu persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
Tepat pada 1 Juni 1945, barulah Soekarno menjabarkan usulannya, yakni kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari pandangan ketiga tokoh diatas, terlihat jelas menunjukan kesamaan pandangan tentang ideologi kebangsaan, ketuhanan, demokrasi dan hubungan kebangsaan.

Bagi penulis tidak terlalu penting untuk berdebat siapa pencetus asli Pancasila. Mulailah memahami bahwa Pancasila merupakan hasil kolektif ketiga tokoh pendiri bangsa tersebut, karena mereka semua telah berperan dalam membangun sebuah dasar negara. 
Hal yang barangkali penting di masa sekarang adalah bagaimana mengaplikasikan Pancasila dalam konteks modern atau kekinian. Sehingga hidup rukun, tentrem dan saling menghargai dapat tercicipi sampai anak cucu.

Ikuti tulisan menarik Alfin Robeth lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler