x

Ilustrasi Rapat di DPRD

Iklan

Alita Harya Afrilian

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Mei 2023

Sabtu, 3 Juni 2023 07:54 WIB

Weekend Produktif

Artikel ini adalah cerita singkat tentang pengalaman saya mengikuti pendidikan dasar pada hari libur

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa yang tak senang dengan hari libur? Itulah hari yang ditunggu semua orang. Mereka beristirahat dari kerasnya tuntutan dunia, dan menikmati hangatnya liburan bersama keluarga.

Ayam berkokok di iringi sinar matahari yang terik menyambut pagi ini, pada hari minggu ini. Almanak menunjuk 28 Mei 2023, Saat itu saya mengikuti proses pengembangan diri, yaitu pendidikan dasar. Tepat pukul 07.00 saya berangkat menggunakan bus kota menuju kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang. Sekitar satu  jam menempuh perjalanan barulah sampai di tempat. Kebetulan rumah saya memang jauh dari kantor BAPPEDA. Di kota inilah saya lahir dan hidup sampai dengan sekarang. 

Tak perlu menunggu lama selang beberapa menit setelah saya tiba, teman-teman pun datang dengan tujuan yang sama, canda tawa menghiasi pagi itu karena banyak sekali yang tersasar karena salah alamat. Sekitar pukul 9 pagi di mulai lah acara pendidikan dasar yang di selenggarakan oleh himpunan Administrasi Publik Universitas Bina Bangsa. Dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza, mungkin lagu ini terdengar asing di telinga masyarakat namun, tanpa di sadari lirik yang terdapat pada lagu tersebut mempunyai banyak makna yang mendalam. Setelah rangkaian acara pembukaan di laksanakan, masuk lah pada acara inti yaitu penyampaian materi. Materi disampaikan oleh orang-orang hebat dan tak lepas tentang bagaimana organisasi dan bagimana menjadi pemimpin yang mempunyai kesadaran berfikir kritis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pemimpin sudah semestinya bisa memimpin dan dipimpin, tidak mudah menjadi pemimpin banyak tantangan yang harus dihadapi, bukan hanya kemampuan public speaking saja yang harus di miliki oleh seorang pemimpin melainkan keahlian mengelompokkan hal yang positif dan negatif, berfikir secara rasional, bersifat adil, menahan emosi, dan lain sebagainya. 

“Pemimpin yang hebat akan melahirkan organisasi yang berkualitas, tolak ukur suatu organisasi berkualitas atau tidak yaitu dengan melihat hal-hal kecil apakah itu di perhatikan atau tidak” ungkap pak deko.

Organisasi identik dikenal dengan kumpulan orang yang dipaksa dan terpaksa, namun ternyata tidak begitu adanya, organisasi adalah wadah untuk berproses diri, melatih skill, dan beramal jariyah apabila ikhlas menjalankannya. Pemimpin dan organisasi adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dan saling keterkaitan, apabila di organisasi tidak ada pemimpin bagaikan rumah yang di bangun tanpa pondasi.  

"Seorang pemimpin adalah orang yang mengetahui jalan, melewati jalan tersebut, dan menunjukkan jalan itu untuk orang lain." - John C. Mazwell.

Baik buruk nya seorang pemimpin bukan dilihat saat ia sedang menjabat namun, dilihat saat masa periodenya telah habis, sumbangsih apa yang telah ia berikan sehingga berdampak baik bagi organisasi dan orang lain. Pun itu adalah buah hasil dari seorang pemimpin yang mempunyai cara berfikir kritis.

Berfikir secara kritis artinya cara bagaimana seseorang melihat sesuatu dengan berbagai warna, tidak terfokus hanya satu warna saja, dengan berfikir seperti itu secara tidak sadar akan menemukan ide atau gagasan yang nantinya akan memunculkan inovasi terbaru. 

Tidak terasa kegiatan ini sudah sampai di penghujung acara, sore hari pun tiba, materi demi materi telah tersampaikan dengan sangat jelas, lalu kegiatan itu berakhir dengan kehangatan yang di rasakan satu sama lain, dikarenakan kita saling berpelukan dan saling mengatakan “kamu adalah keluarga saya”, tidak dapat di pungkiri bahwa organisasi adalah rumah kedua untuk tempat pulang paling nyaman setelah keluarga, di tengah-tengah pusingnya tugas kuliah dan program kerja yang akan dilaksanakan disitulah posisi organisasi hadir sebagai penenang. Kebersamaan kala itu dapat memberikan energi positif kepada saya maupun teman-teman yang lainnya, sehingga kami tersadar pentingnya organisasi dan pentingnya berfikir secara kritis. 

“siapa yang mau menjadi ketua pelaksana kegiatan MUBES (musyawarah besar), jika tidak ada yang memberanikan diri, kegiatan pendidikan dasar ini dinyatakan gagal dan akan di ulang kembali.” Ucap Kaprodi, pak adhi. Suasana pada penutupan acara ini berakhir dengan tegang karena pertanyaan yang di ucapkan nya. Tanpa berfikir lama, niat dalam hati dengan ikhlas, dan dibekali ilmu organisasi dari tingkat sekolah di tambah ilmu yang saya dapati pada kegiatan ini. Akhirnya saya memberanikan diri menjadi ketua pelaksana untuk kegiatan selanjutnya. 

 

Sekian, weekend produktif kali ini.  

Ikuti tulisan menarik Alita Harya Afrilian lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler