x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Selasa, 6 Juni 2023 19:44 WIB

Hilirisasi Aspal Buton, Sebuah Mimpi yang Tak Kunjung Terwujud

“Jika kamu bisa memimpikannya, kamu bisa mewujudkannya”. (Walt Disney). Mimpi mewujudkan hilirisasi aspal Buton seharusnya bukan saja menjadi mimpi rakyat, tetapi juga menjadi mimpi pemerintah. Mengapa urusan yang begitu mudah menjadi sangat sulit diwujudkan? Kalau pemerintah sudah mampu mewujudkan hilirisasi nikel, seharusnya pemerintah juga mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Apa susahnya? Apakah mungkin karena pemerintah sudah terjebak cukup lama di dalam zona nyaman aspal impor, sehingga telah membuat pemerintah gamang untuk mewujudkan mimpi hilirisasi aspal Buton?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Pikiran menjadi sesuatu. Jika kamu bisa melihatnya di pikiranmu, maka kamu bisa meraihnya di tanganmu” (Bob Proctor). The law of attraction merupakan sebuah hukum tarik menarik antara mimpi kita, Tuhan, dan alam semesta. Hal-hal yang perlu kita lakukan hanyalah percaya bahwa mimpi itu akan terwujud. Dan upaya semaksimal mungkin untuk meraihnya.

Hilirisasi aspal Buton adalah sebuah mimpi untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Mengapa harus hilirisasi aspal Buton? Karena Indonesia sudah 43 tahun lebih mengimpor aspal. Sedangkan di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, terdapat deposit aspal alam yang terbesar di dunia. Sejatinya, hal ini merupakan sebuah kebodohan dan kesalahan fatal apabila kita tidak mau memanfaatkan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor tersebut. Dan hal ini merupakan kekeliruan yang akan sangat disesali sepanjang masa. Dan tidak akan mungkin dapat dimaafkan oleh generasi-generasi mendatang.

Indonesia mengimpor aspal sejumlah 1,5 juta ton per tahun. Atau senilai US$ 900 juta per tahu. Seandainya saja Indonesia sudah mampu mengsubstitusi aspal impor tersebut sebanyak 50%, maka sudah banyak sekali devisa negara yang akan dihemat. Mimpi mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah mimpi rakyat Buton, dan juga seluruh rakyat Indonesia. Karena apabila aspal impor sudah dapat disubstitusi oleh aspal Buton, maka industri hilirisasi aspal Buton ini akan dapat menciptakan banyak sekali lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Dampak instant yang paling nyata dan dapat dinikmati langsung oleh seluruh rakyat Indonesia adalah tidak akan ada jalan-jalan yang rusak dan berlubang-lubang lagi di daerah-daerah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mimpi hilirisasi aspal Buton itu diawali pada tahun 2010, ketika untuk pertama kalinya pemerintah mencanangkan program hilirisasi pertambangan. Program untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi, dan bahan jadi. Diharapkan dengan adanya program hilirisasi pertambangan ini akan memiliki multiplier effect yang sangat dahsyat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tetapi mirisnya, program hilirisasi pertambangan ini kelihatannya tidak berlaku untuk aspal Buton. Karena Indonesia sudah merasa sangat nyaman dengan kebijakan impor aspalnya.

Pada tahun 2015, Bapak Presiden Joko Widodo sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait utnuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi mirisnya lagi, pada tanggal 27 September 2022, ketika pak Jokowi datang berkunjung ke pulau Buton, pak Jokowi merasa kesal, kecewa, dan marah. Karena ternyata hilirisasi aspal Buton masih belum kunjung terwujud. Ini sebenarnya salah siapa? Kasihan, yang menjadi kambing hitam adalah aspal impor. Pak Jokowi langsung memutuskan dengan tegas bahwa impor aspal akan dihentikan pada tahun 2024. Mengapa pak Jokowi tidak memutuskan hilirisasi aspal Buton sudah harus terwujud pada tahun 2024?

Pak Jokowi memutuskan akan stop impor aspal pada tahun 2024, karena diharapkan dengan adanya keputusan pemerintah yang berani tersebut, secara otomatis akan mengundang para investor untuk membangun hilirisasi aspal Buton. Pak Jokowi telah meyakinkan kepada para Investor bahwa akan ada peluang bisnis sebesar 1,5 juta ton per tahun, yang harus disubstitusi dengan aspal Buton. Nilainya diperkirakan sebesar US$ 900 jua per tahun. Bukankah ini peluang bisnis yang sangat menggiurkan? Sejatinya tidak ada satupun bisnis di dunia ini, yang paling menguntungkan daripada bisnis hilirisasi aspal Buton. Tetapi anehnya, ajakan pak Jokowi kepada para Investor untuk membangun hilirisasi aspal Buton tidak mendapatkan tanggapan. Sungguh aneh sekali fenomena ini. Mengapa program hilirisasi aspal Buton yang sangat menguntungkan ini tidak menarik bagi para Investor?.

Hilirisasi aspal Buton bertujuan untuk mengsubstitusi aspal impor. Dan apabila hilirisasi aspal Buton sudah terwujud, maka ada potensi 50% dari jumlah total aspal impor yang akan disubstitusi oleh aspal Buton. Hal ini tentunya bermakna 50% dari keuntungan para importir aspal akan berkurang. Sudah pasti para impotir aspal akan menolak dan tidak mau keuntungannya akan berkurang. Keuntungan besar yang sudah dinimatinya selama 43 tahun lebih. Kesimpulannya, program hilirisasi aspal Buton akan ditolak mentah-mentah oleh para importir aspal. Dan apabila hilirisasi aspal Buton akan dipaksakan juga untuk diwujudkan. Dikuatirkan para importir aspal tidak akan tinggal diam untuk mengagalkannya. Ini hanya merupakan hipotesa semata.

Hilirisasi aspal Buton adalah pertentangan antara kepentingan rakyat melawan kepentingan importir aspal. Sejauh ini, kepentingan importir aspal yang menang. Sesuai dengan UUD’45 Pasal 33, seharusnya kepentingan rakyat yang lebih diutamakan. Tetapi entah bagaimana, faktanya pemerintah telah memiliki kebijakannya sendiri. Mungkin dengan alasan hilirisasi aspal Buton belum terwujud. Oleh karena itu, impor aspal harus jalan terus. Rakyat Indonesia pasti akan tertawa terbahak-bahak mendengar alasan ini. Bagaimana mungkin hilirisasi aspal Buton akan terwujud, kalau pemerintah sendiri enggan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton? Mohon jangan dikambing hitamkan para Investor yang tidak mau berinvestasi di bidang hilirisasi aspal Buton. Karena mereka sudah paham bahwa pemerintah tidak akan mungkin stop impor aspal pada tahun 2024, seperti apa yang sudah diputuskan oleh pak Jokowi.

Sekarang setelah kita mengetahui bahwa hilirisasi aspal Buton tidak akan mungkin terwujud, karena akan merugikan para importir aspal. Maka apa yang harus pemerintah lakukan? Pemerintah berada di dalam sebuah dilema, antara kepentingan aspal Buton dan kepentingan aspal impor. Sebenarnya masalah ini sangat mudah untuk dicarikan solusinya.

Sebagai contoh, pemerintah telah berhasil memaksa PT Freeport Indonesia untuk membangun smelter di Indonesia. Sejalan dengan kebijakan itu, pemerintah harus mampu juga memaksakan para importir aspal itu untuk mau membangun hilirisasi aspal Buton. Kalau mereka tidak mau, maka akan dicabut ijin impornya. Sangat mudah sekali solusinya, bukan? Yang pertama-tama pemerintah harus lakukan adalah memaksa PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN terbesar di Indonesia, yang selama ini telah memproduksi aspal minyak, dan juga telah mengimpor 25% dari total aspal impor, untuk segera membangun industri hilirisasi aspal Buton. Mengapa untuk mengambil keputusan yang sudah jelas-jelas untuk menguntungkan rakyat begitu sangat lama? Apakah ada isu lain yang tersembunyi, selain pertentangan kepentingan antara aspal Buton dengan aspal impor?

Jika kamu bisa memimpikannya, kamu bisa mewujudkannya”. (Walt Disney). Mimpi mewujudkan hilirisasi aspal Buton seharusnya bukan saja menjadi mimpi rakyat, tetapi juga menjadi mimpi pemerintah. Mengapa urusan yang begitu mudah menjadi sangat sulit diwujudkan? Kalau pemerintah sudah mampu mewujudkan hilirisasi nikel, seharusnya pemerintah juga mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Apa susahnya? Apakah mungkin karena pemerintah sudah terjebak cukup lama di dalam zona nyaman aspal impor, sehingga telah membuat pemerintah gamang untuk mewujudkan mimpi hilirisasi aspal Buton?

 

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB