x

Iklan

Sylvia Nadilah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Maret 2023

Rabu, 7 Juni 2023 18:54 WIB

Pengadaan Tenaga Kerja dalam Praktik

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Manajemen Sumber Daya Insani dengan Dosen Pengampu Dr.H.Syaeful Bahri, S.Ag M.M

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengadaan (procurement) adalah salah satu fungsi operasional SDM. Pengadaan karyawan ini merupakan masalah penting, sulit dan kompleks, karena digunakan untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi, serta efektif. Karyawan adalah asset utama perusahaan.

Rekrutmen adalah proses menarik, menemukan, dan menentukan pelamar yang mampu untuk dipekerjakan (Anonimous, 1994:198). Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran mereka diserahkan atau dikumpulkan. Hasilnya adalah sekumpulan para pelamar calon karyawan baru untuk diseleksi atau dipilih.

Jadi, rekrutmen adalah proses yang dilakukan secara terencana untuk mendapatkan sejumlah sumber daya insani atau karyawan yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaandalam suatu organisasi atau perusahaanTujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan yang memungkinkan pihak manajemen atau rekrutmen untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.

  • Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Jenis Rekrutmen

    Rekrumen dapat dilakukan atau diperoleh dari dalam organisasi itu sendiri (internal sources) dan dari luar organisasi (external sources). Secara internal, rekrutmen dilakukan dengan mencari pemangku jabatan tertentu dari karyawan yang telah dimiliki organisasi atau perusahaan. Rekrutmen internal dapat dikategorikan kedalam empat jenis, yakni: 
    Pertama, promosi jabatan yakni pemindahan dari yang lebih rendah ke tingkat  yang lebih tinggi. Kedua, rotasi atau mutasi jabatan yakni perpindahan jabatan  dalam satu tingkat. Ketiga, demosi jabatan yakni penurunan jabatan dari tingkat yang lebih tinggi. Keempat, pengkaryaan atau pemanggilan kembali dilakukan  terhadap karyawan yang pernah dijadikan pegawai kontrak.

    Rekrutmen secara internal untuk jabatan yang kososng harus berdasarkan kualifikasi dan kompensi. Sebagaimana dalam Q.S. Yusuf ayat 54 :

وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُوْنِيْ بِهٖٓ اَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِيْۚ فَلَمَّا كَلَّمَهٗ قَالَ اِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِيْنٌ اَمِيْنٌ

Artinya : Dan raja berkata, “Bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) kepadaku.” Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap dengan dia, dia (raja) berkata, “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya.”

Ayat di atas menjelaskan ketika Nabi Yusuf diangkat menjadi petinggi negara, ia memilih supaya raja meng-angkatnya menjadi bendaharawan negara Mesir. Pilihan-nya ini didasarkan pada bahwa ia mampu memegang jabatan tersebut karena ia memiliki pengetahuan atau memiliki kualifikasi dibidang itu.  Orang yang memegang teguh amanah adalah orang yang mampu menjaga kepercayaannya itu.

Adapun secara eksternal, rekrutmen dilakukan dengan mencari 
karyawan dari luar organisasi atau perusahaan. Rekrutmen eksternal dapat dilakukan dari berbagai sumber seperti: 5
1) Advertensi atau iklan; 
2) Biro atau agen tenaga kerja; 
3) Rekomendasi dari pegawai yang ada didalam organisasi.
4) Sekolah, perguruan tinggi, atau kursus-kursus; 
5) Himpunan profesi; 
6) Anggota keluarga (nepotisme); 
7) Open house, yakni mengundang sekelompok orang yang diperkirakan cukup memenuhi syarat yang diharapkan akan muncul minat diantara mereka untuk mengajukan lamaran; 
8) Headhunters, yakni membujuk pegawai dari organisasi lain dengan memberikan fasilitas yang lebih baik daripada yang diberikan oleh organisasi tempat pegawai tersebut bekerja. Ini dilakukan apabila tenaga kerja yang diperlukan benar-benar langka dan sulit diperoleh dalam masyarakat. 
9) Walk-ins dan write-ins. Walk-ins adalah pencari kerja datang melamar tanpa menunggu iklan mengenai lowongan pekerjaan dari organisasi yang bersangkutan. Sedangkan write-ins adalah pencari kerja mengirimkan surat lamaran kepada organisasi yang bersangkutan.

  • Proses Rekrutmen
    Tujuan utama dari proses rekrutmen adalah mendapatkan tenaga kerja yang tepat bagi suatu jabatan tertentu sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan diperusahaan yang cukup lama. Rekritmen merupakan proses mencari, menemukan, mengajak, dan menetapkan sejumlah dari dalam maupun luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan 
    karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen antara lain:6
    1) Mengidentifikasi jabatan yang lowong
    2) Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan
    3) Menentukan calon yang tepat
    4) Memilih metode metode rekrutmen yang paling tepat
    5) Memanggil calon yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
    7) Membuat penawaran kerja
    8) Mulai bekerja

Menurut Hasibuan (2009), seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan 
penentuan pelamar yang diterima atau yang ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Proses seleksi sebagai sarana yang digunakan dalam memutuskan pelamar mana yang akan diterima.

  • Proses dan Tahapan Seleksi
    Proses tersebut pada umumnya meliputi evaluasi 
    persyaratan, testing, wawancara, ujian fisik. Pada umumnya tahapan-tahapan
    seleksi yaitu sebagai berikut:
    1) Surat-surat rekomendasi
    2) Format (borang) lamaran
    3) Tes Kemampuan
    4) Tes Potensi Akademik (ability test)
    5) Tes Kepribadian, menaksir sifat-sifat (traits)
    7) Wawancara
  • Jenis-jenis Seleksi
    1. Seleksi Administrasi
    Seleksi administrasi adalah seleksi surat-surat yang dimiliki pelamar 
    untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta 
    organisasi perusahaan
    2. Seleksi secara tertulis, terdiri dari: Tes kecerdasan (intelegensi test), tes 
    kepribadian (personal test), tes bakat (aptitude test), tes minat (interest test), 
    tes prestasi (achievement test).
    3. Seleksi tidak tertulis, terdiri dari: Wawancara, praktek, kesehatan/medis.

Ikuti tulisan menarik Sylvia Nadilah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler