Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Gebetanku Seorang Advokat

Selasa, 12 September 2023 10:12 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dear God, aku ingin memperkenalkan seseorang. Boleh?

Seorang wanita berdarah Tionghoa. Usianya lebih tua tiga tahun dariku. Kulit putih mulus dan tampak memukau. Terlihat cerdas karna dia memakai kacamata. Hanya tersenyum sederhana namun mampu menggetarkan jiwaku. Pipinya chubby dan aku yakin kalian ingin mencubitnya. Wanita seksi bukan hanya wanita langsing dan menggoda saat memakai baju seksi dengan lipstick merah membius siapapun yang melihatnya. Ini lebih dari itu. Wanita ini tidak perlu memakai semuanya itu, apapun yang dia pakai selalu terlihat indah di mataku.

Tulisan ini ditujukan untuk seseorang yang berada di Malaysia. Ya, tentu saja ini ditulis secara istimewa dari Indonesia, khusus untuknya. Aku sering membicarakan tentang wanita ini pada teman kecilku. Bahkan teman kecilku memaksaku agar memiliki keberanian untuk mengobrol secara langsung dengan wanita berdarah Tionghoa ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia memiliki nama yang bagus namun aku tidak akan memberitahu kalian. Aku tidak pernah menduga bahwa takdir akan mempertemukan kami berdua.

Apa kabar, beruang maduku? Apakah masih mengeluh?

Ya, aku sering menghiburnya. Melakukan apapun demi sebuah senyuman sederhana di wajahnya.

Dia mungkin terlihat seperti orang pesimis hanya karna sering mengeluh. Di mataku dia peri kecil yang juga butuh cinta dan kasih sayang. Tidak semua orang mengerti dirinya yang tertutup. Wanita ini introvert. Dia pernah mengatakan dirinya sering merasa tidak nyaman berada di keramaian apalagi jika orang-orang disekitarnya tidak sefrekuensi dengan dirinya.

Ya, aku mengerti.

Beruang maduku terlihat banyak bicara saat bersamaku. Dia bilang dirinya sering makan sendirian juga sama sepertiku. Lalu kenapa kita tidak merencanakan makan bersama? Begitu isi pikiranku. Tapi kita bisa mencoba sesuatu yang unik. Kamu disana menyiapkan makananmu begitu juga denganku disini. Kita makan bersama melalui panggilan video.

Ayolah, zaman sudah sangat canggih.

Permasalahannya adalah aku tidak memiliki cukup keberanian.

Oh iya, aku sering mendengarkan lagu mandarin walaupun tidak mengerti artinya. Aku menyukai alunan musiknya seperti aku menyukai kehadiranmu di dalam hidupku. Andai saja kamu mengetahui itu. Tapi lebih baik kamu tidak perlu tahu karna akan membuatku tersipu malu.

Aku menyimpan fotomu. Di foto itu kamu memakai kaos biru dengan rambut terurai.

Tidak ada seorang pun yang tahu, hanya aku dan Tuhanku. Aku pernah menuliskan di penelusuran, bagaimana cara mendapatkan hati wanita berdarah Tionghoa. Apakah sulit? Seharusnya tidak, kalau kamu memberiku kesempatan untuk mendekatimu.

Wanita ini memiliki selera yang unik dan berhasil membuatku jatuh hati. Dia menyukai buah kelengkeng. Temanku satu pun tidak ada yang menyebutkan kelengkeng sebagai buah favoritnya.

Dia menyukai udara dingin. Ya, seleranya sama denganku. Bahkan aku tidak mempercayai bahwa dia takut kecoa juga. Kita akan berteriak bersama saat berhadapan dengan hewan kecil itu apalagi saat hewan itu tiba-tiba terbang.

Aku melihat wajahmu dan bisakah aku menyentuh pipimu? Aku berjanji tidak akan mencubit walaupun aku ingin karna aku takut itu menyakitimu.

Jadi, sekarang apa? Aku sibuk dengan karir dan pencapaianku dan kamu disana juga berjuang. Tolong, jaga kesehatanmu. Berhentilah mencemaskan sesuatu terlalu berlebihan. Belajar untuk lebih sabar. Sesekali tatap cermin kamarmu, lihat disana ada seorang wanita kuat dan pemberani. Ya, itu dirimu.

Kita dipisahkan oleh jarak. Kira-kira 1.183 km. Tapi kita terlalu dekat melalui doa, menurutku.

Sebelum aku menutup doaku dengan Doa Bapa Kami, aku mencoba memperkenalkanmu pada Tuhanku. Bahkan Tuhan yang merencanakan untuk kita bertemu. Lalu apa? Apakah kita akan bersama di akhir cerita ini?

Aku ke Gereja, kamu ke Klenteng. Kita berasal dari etnis yang berbeda. Tapi akan ada banyak orang yang melihat kekuatan cinta yang berhasil lahir dari sebuah perbedaan.

Satu hal yang perlu kamu ketahui tapi tidak dari oranglain. Kamu akan mengetahuinya langsung dariku. Kamu tidak perlu menebaknya karna kamu mengetahui bahwa aku menyukaimu. Bibir memang masih terkunci, tapi hati berteriak memanggil namamu. Pikiranku juga tidak pernah absen mencemaskanmu. Apakah kamu disana mengeluh lagi? Menuliskan sesuatu di media sosialmu bercerita tentang keluh kesahmu hari itu.

Semoga harimu selalu menyenangkan, beruang madu. Jika ada sesuatu yang kamu inginkan, doakanlah. Kalau kamu butuh pendengar yang baik, cari aku. Karna aku dikirim Tuhan untuk jadi sayap pelindungmu.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua