Konservasi Area Hutan Desa Cindako Menggunakan Starter Byored

Rabu, 4 Oktober 2023 22:04 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kondisi tanah di Dusun Cindakko mengandung sulfidasi lumayan tinggi. Berdasarkan riset dan kajian hal itu tidak layak untuk kegiatan pertanian maupun budidaya tanaman. Ini yang menyebabkan mengapa hasil produktivitas bibit tanaman konservasi (florikultura) yang ditanam cenderung menurun.

Bonto Somba adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Bonto Somba berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swakarsa dengan luas wilayah 32,13 km².

Desa ini termasuk kawasan desa tertinggal, terutama di Dusun Cindakko. Dusun Cindakko merupakan wilayah 3T yang memiliki potensi sumber daya alam besar serta merupakan daerah perhutanan sosial sehingga membutuhkan pengelolan hutan secara lestari. Melalui Program CSR Pertamina Patra Niaga DPPU Hasanuddin mencoba untuk menggali potensi alam di Dusun Cindakko untuk mensejahterahkan kehidupan masyarakat yang ada disana berbasis konservasi flora dan fauanya faunanya. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh DPPU Hasanuddin adalah menjalankan program konservasi hutan Desa Cindakko, yaitu dengan penanaman tanaman florikultura yang telah dimulai dari tahun 2022. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan penelitian Arif et al. (2020) diketahui bahwa kondisi tanah di Dusun Cindakko mengandung sulfidasi yang lumayan tinggi yang berdasarkan riset dan kajian tidak layak untuk kegiatan pertanian maupun budidaya tanaman. Hal ini yang menyebabkan mengapa hasil produktivitas bibit tanaman konservasi (florikultura) yang ditanam cenderung menurun.

Berdasarkan permasalahan di atas Maka PT Pertamina Patra Niaga DPPU Hasanuddin melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan inovasi program konservasi Area Hutan Desa Cindakko dengan kegiatan budidaya organik tanpa pupuk kimia yang akan semakin mencemari kondisi tanah. Inovasi ini berupa penambahan starter byored untuk perbaikan unsur tanah dengan cara mengfermentasi bahan-bahan lokal yang ada di Dusun Cindakko. Inovasi ini dikomunikasikan oleh DPPU Hasanuddin melalui kegiatan sosialisasi, yang kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung untuk mentransfer pengetahuan dan edukasi pembuatan pupuk kompos dengan penambahan byored. Kegiatan ini ditutup dengan penanaman bersama tanaman florikultura di tanah yang sudah diberi kompos.

Byored adalah singkatan dari by organisme remediasi yang merupakan bakteri ODB3 terpilih yang berasal dari limbah Oil catcher PT Pertamina Patra Niaga DPPU Hasanuddin yang kemudian dikembangkan menjadi agen Bioremediasi. Penggunaan byored pada limbah minyak telah berhasil menurunkan TPH sebanyak 87.99% pada limbah minyak  menggunakan bakteri (Relatami et al. 2023). Keberhasilan tersebut tentu saja mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi bioremediasi lainnya yaitu dengan melakukan perbaikan unsur tanah menggunakan fermentasi bahan-bahan lokal yang ada di Dusun Cindakko dengan menggunakan starter byored ini. 

Sebelum program ini produktivitas tanaman di area konservasi hutan desa cenderung lambat dan pada kondisi ekstrim (kemarau) bibit tanaman konservasi (florikultura) yang di tanam cenderung layu dan mati, menyebabkan hasil produktivitas tanaman florikultura di Dusun Cindakko jumlahnya menurun. Dengan Penerapan Program Konservasi Area Hutan Desa Cindakko menggunakan byored mampu mengurangi dan perbaikan tanah tercemar logam berat karena bakteri byored mampu mereduksi logam berat sehingga kondisi tanahnya dapat mengikat nutrisi yang baik untuk tanaman (tanah menjadi subur) sehingga produktivitas tanaman florikultura meningkat.

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ananda Nurfiana Shafira

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler