Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Tega Ma Ho

Minggu, 8 Oktober 2023 06:53 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tega Ma Ho berasal dari bahasa Batak, artinya Tega Dirimu.

Jika tangisku dapat membuatmu kembali padaku, aku akan menangis sepanjang hari. Tidak ada waktu lain selain hanya menangis untukmu. Tapi kata teman-temanku, untuk apa menangis karna seseorang sepertimu?

Aku dibutakan oleh cinta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harusnya aku sadar dari dulu kalau perasaanmu tidak sebesar perasaanku.

Bahkan seharusnya aku menyerah di awal saja. Berjuang hanya sia-sia.

Dimana dirimu sekarang? Aku mencarimu kesana kemari. Aku hanya butuh sebuah kabar darimu.

Harusnya kau katakan saja kalau kau ingin berpisah.

Apa salahku?

Aku tak punya harta, mobil mewah bahkan rumah megah. Aku belum bisa memberikanmu semua yang kau inginkan. Tapi usahaku sangat keras untuk mewujudkan semua itu.

Hanya perlu bersabar.

Tapi wanita sepertimu mungkin merasa buang-buang waktu jika menunggu terlalu lama.

Pergilah...

Dan sekarang kau sudah pergi jauh bersamanya. Jangan khawatirkan diriku. Aku baik-baik saja. Semoga saja.

Meski setiap hari dadaku sesak merindukanmu. Jiwaku penuh rasa kecewa. Aku merasa dicambuk rasa penyesalan. Kenapa aku tidak terlahir kaya?

Lalu temanku mengatakan, ini semua bukan salahku. Katanya, kau lah wanita yang tidak pandai bersyukur.

Apa maksud alam semesta mempertemukan kita?

Tega dirimu.

Sungguh tega dirimu.

Tega ma ho...

Apapun yang kau impikan, semoga tercapai. Wujudkanlah mimpimu itu. Hiduplah bahagia dengan pria kaya seperti inginmu.

Aku baik-baik saja disini. Aku menipu diriku. Apapun yang dikatakan orang tentangku, aku benar-benar sangat membutuhkanmu. Mereka memaksaku untuk melupakanmu.

Karna katanya kau bukan wanita yang baik. Harusnya aku tahu itu sebelumnya. Tapi hatiku selalu tulus mencintaimu. 

Mereka berusaha menyadarkanku bahwa wanita baik itu bukan dirimu. Aku terus membantahnya. Wanita baik tidak akan pergi meninggalkan. Harusnya aku mengetahui itu.

Hingga akhirnya aku menatap diriku. Terkulai lemas dan jatuh. Aku benar-benar lupa memperdulikan diriku.

Apakah diri ini tidak begitu penting?

Aku langkahkan kakiku perlahan mulai menjauh dari kenangan buruk. Aku tatap masa depan yang lebih cerah tanpa dirimu. Wanita baik menungguku, kata mereka. Setelah ini semesta akan berpihak padaku.

Bersabarlah..

Ucap mereka menyemangatiku.

Tak akan pernah patah lagi semangatku. Senyum manisku mulai kembali walau se-tega itu kau dulu padaku.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua