Merinci Humor dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2023

Senin, 30 Oktober 2023 07:24 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Islam dan humor bukan sesuatu yang saling bertolak belakang. Para sufi telah menggunakan humor begitu lama dalam sejarah. Humor digunakan untuk melakukan refleksi pengalaman spiritual.

Workshop stand up comedy

Pekan Kebudayaan Nasional atau dapat disingkat dengan sebutan PKN yang merupakan salah satu acara pelaksanaan rencana pemajuan kebudayaan. Untuk melestarikan kebudayaan bangsa, pemerintah menetapkan pekan kebudayaan nasional tiap tahunnya yang setiap daerahnya dapat mempromosikan dan memperkenalkan budaya lokalnya. PKN ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Kegiatan ini dimulai dari tanggal 20-28 Oktober 2023 dengan beberapa agenda acara yang menarik.

Salah satu acara dari PKN ini adalah Workshop Stand Up Comedy yang memiliki tema yaitu Merinci Pengalaman Spiritual dan Refleksi dengan Humor yang dilaksanakan pada rabu, 25 Oktober 2023 di Ruang Teater Prof. Mahmud Yunus FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak kalah keren, dalam acara workshop ini terdapat narasumber dari komika Indonesia langsung yaitu Sakdiyah Ma’ruf. Diskusi ini sangat menarik dengan beberapa humor yang disampaikan oleh narasumber dan menjelaskan humor yang berkaitan dengan Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beliau menjelaskan bahwa Islam dan humor sesungguhnya bukan sesuatu yang bertolak belakang satu sama lain. kita tentu mengetahui hadits terkait humor yaitu “Janganlah kamu banyak tertawa karena itu dapat mematikan hati”. Para sufi telah menggunakan humor begitu lama dalam sejarah. Sufi merupakan orang yang hatinya tulus kepada Allah SWT. Sehingga tidak peduli akan nasib dirinya. Adapun kisah-kisah para sufi yaitu kisah Abu Nawas, kisah Nasruddin Hoja, dan kisah Juha dan pencuri. Jadi, penggunaan humor merupakan sebagai bagian refleksi untuk merinci pengalaman spiritual sebagai upaya meningkatkan derajat spiritualitas.

Dalam buku Danarto yang berjudul “Begitu Ya Begitu, Tapi Mbok Jangan Begitu” menjelaskan terkait humor sufi.  Humor sufi adalah suatu filosofi pemikiran yang dikembangkan para pengembara spiritual itu untuk mengatasi perjalanan hidup bermasyarakat yang hanya kepada Allah lah para sufi itu bergantung. Artinya bahwa seorang pengembara spiritual tentu yang dirindukan hanyalah kekasih sehingga tugu dan eksistensi sosial kemudian membatasi karena masih harus makan, berniaga, dan lain-lain.

Mengapa humor menjadi lucu?

“Karena dia membangun ekspetasi, kemudian mematahkan ekspetasi. Patahannya itu yang banyak kita kenal sebagai punchline. Seperti PBSI, bagi anda semua PBSI adalah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, sedangkan menurut seluruh rakyat Indonesia PBSI itu badminton. Itu yang dinamakan mematahkan ekspetasi” Ujarnya

Jadi, dari workshop ini para peserta juga dapat mempelajari teknik dasar stand up comedy sekaligus mengapresiasi keragaman budaya Indonesia secara kreatif dan humoris.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Nabilatus Sadiyah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler