Di Balik Mitos Gaib Tidak Boleh Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan

Senin, 11 Desember 2023 16:12 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kalau ditelusur lebih mendalam larangan tidak boleh memakai baju hijau itu bukan karena faktor alam gaib karena ditarik Nyio Roro Kidul, tapi faktor alam.

Kepercayaan di Pantai Selatan yang menyatakan bahwa kita tidak diperbolehkan memakai baju hijau ketika ke Pantai Selatan sesungguhnya hanyalah mitos.

Kalau ditelusur lebih mendalam larangan tidak boleh memakai baju hijau itu bukan karena faktor alam gaib karena ditarik Nyio Roro Kidul, tapi faktor alam serta keselamatan pengunjung. Warna hijau identik dengan warna yang hampir sama dengan air laut. Sehingga ketika pengunjung pantai tenggelam, akan membuat team SAR kesulitan melakukan pencarian dikarenakan baju pengunjung sama dengan air laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian hal mistis lain yang mengatakan bahwa di Pantai Selatan dikenal dengan tarikan pantai Nyi Roro Kidul itu adalah tidak tepat. Lebih tepatnya adalah dikarenakan oleh palung laut atau arus balik laut.

Arus Balik laut merupakan arus sempit yang bergerak cepat yang menjauh dari pantai  dan biasanya arus balik laut lebarnya sekitar 15 – 30 meter dengan rentang panjang sekitar 90 meter. Sedangkan kecepatannya mencapai 8 km/jam dimana kecepatannya lebih cepat daripada perenang Olimpiade. Karena itu, arus ini sangatlah berbahaya serta bisa berakibat fatal bagi pengunjung pantai.

Arus balik laut identik tidak harus bergelombang tinggi tetapi arus balik laut mayoritas hanya setinggi dua sampai tiga kaki. Meskipun gelombangnya sangat pendek tetapi arus ini sangat kuat dan bisa menarik orang dengan berat badan lebih 1 ton.

 Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji mengemukakan dalam teorinya bahwa kebanyakan kecelakaan laut yang terjadi adalah bukan karena arus gelombang yang tinggi, tetapi mayoritas dikarenakan arus balik laut dimana ditengahnya terdapat palung laut atau jurang laut.

Jadi ketika seseorang masuk dalam arus balik laut, maka dia akan tertarik ke dalam laut yang cukup jauh dan kemudian terperosok dipalung laut atau jurang laut dan sulit untuk keluar dari pusaran tersebut. Hal itulah yang membuat banyak pengunjung pantai tenggelam di laut dan tidak selamat.

"Arus balik laut mayoritas di Pantai Selatan tidak begitu tinggi hanya setinggi dua sampai tiga kaki, tetapi arus tarikannya sangat kuat. Kemudian ketika seseorang sudah tertarik di arus balik laut maka dia akan tertarik jauh ke tengah laut dan masuk ke palung laut. Sehingga mayoritas pengunjung yang tenggelam didalam palung laut cukup lama untuk ditemukan.” ucap Prima Trisna Aji. *Red

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ruang Dakwah Medis Indonesia

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler