Pentingnya Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Guna Mencegah Stunting

Selasa, 26 Desember 2023 13:44 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Usia remaja biasanya dimulai pada usia 10 -13 tahun dan berakhir pada usia 18 – 22 tahun. Pada usia ini remaja harus sudah mulai mengetahui apa itu Kesehatan reproduksi dan bagaimana cara memelihara Kesehatan reproduksi khususnya bagi remaja putri guna mencegah terjadinya stunting.

Kesehatan reproduksi merupakan masalah kesehatan yang penting untuk mendapatkan
perhatian terutama di kala Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu, ditandai dengan tubuh pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis.ngan remaja putri. Masa remaja dapat memunculkan berbagai kesempatan dan perubahan seringkali menghadapi risiko-risiko Kesehatan reproduksi.

  Masa remaja merupakan salah satu dari periode perkembangan manusia, Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak - kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Usia remaja biasanya dimulai pada usia 10 -13 tahun dan berakhir pada usia 18 – 22 tahun. Pada usia ini remaja harus sudah mulai
mengetahui apa itu Kesehatan reproduksi dan bagaimana cara memelihara Kesehatan reproduksi khususnya bagi remaja putri guna mencegah terjadinya stunting.

     Adapun penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa
pertumbuhan anak.Masalah gizi yang masih terjadi dan menjadi masalah gizi nasional adalah stunting. Stunting pada balita ditandai dengan ukuran tubuh yang pendek dari usianya disertai dengan rendahnya kemampuan kognitif.

Sebagai masalah gizi kronik stunting terjadi karena tingkat konsumsi zat gizi yang tidak tercukupi dan berlangsung sejak lama. Stunting pada balita akan berdampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penderita stunting sangat rentan terhadap penyakit, tingkat kecerdasan di bawah rata-rata dan pada akhirnya mempengaruhi produktivitas. Jangka panjang kejadian stunting adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan menyebabkan kerugian ekonomi bangsa. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis selain itu pengetahuan remaja tentang reproduksi juga bisa memiliki dampak positif untuk mencegah terjadinya stunting pada anak .

    Jika dilihat dari hasil Riskesdas pada tahun 2018, tercatat sebesar 26,8% anak usia 5-14 tahun menderita anemia dan 32% pada usia 15-24 tahun. Untuk itu pentingnya pengetahuan terkait kesehatan reproduksi remaja putri yang dapat diberikan melalui edukasi - edukasi kesehatan. selain itu kita juga dapat menganjurkan para remaja putri agar rutin meminum tablet tambah darah (TTD) yang harus dikonsumsi 1 tablet 1 dalam seminggu yang dapat dilakukan guna mencegah Stunting. Selain itu rajin melakukan aktifitas fisik dan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang juga dapat membantu upaya pencegahan Stunting.

   Pengetahuan masalah reproduksi tidak hanya bagi remaja putri saja tetapi juga bagi remaja laki-laki juga harus mengetahui dan mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat agar tidak terjerumus ke pergaulan yang salah yang merugikan bagi remaja dan tentunya agar dapat mencegah terjadinya kejadian stunting pada anak.

   Tujuan edukasi kesehatan adalah terbentuknya perubahan perilaku ke arah yang positif pada setiap orang dan juga pada kelompok masyarakat. Pelaksanaan kegiatan edukasi kesehatan dapat diterapkan melalui berbagai cara, salah satunya dalam bentuk penyuluhan.  Kegiatan penyuluhan dalam bidang kesehatan adalah rangkaian proses memberikan informasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat . Edukasi sebagai bentuk pendidikan kesehatan adalah upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan stunting dengan memberikan informasi mengenai stunting pada remaja. Edukasi atau pendidikan gizi dapat mempengaruhi pengetahuan dan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.ferensi
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/29/kesehatan-reproduksi-remaja-permasalahan-danupaya-pencegahan
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/kesehatan/kesehatan-reproduksi-sebagai-bekal-cegah-stu
nting
Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi P-ISSN: 2828-6839 | E-ISSN: 2828-6677 Vol. 2,
No. 2 August 2023 DOI: 10.34312/ljpmt.v2i2.21400

 

 

mahasiswa promosi kesehatan Universitas Jambi 

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler