Dalam Politik atau Hubungan, Kemarahan Itu Berbahaya

Kamis, 11 April 2024 07:15 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pentingnya menjaga emosi, khususnya kemarahan, dalam kehidupan hubungan, sosial, politik, dan bermasyarakat.

Meskipun marah, strategi menenangkan dan memaafkan bermanfaat bagi kesehatan Anda.

Poin-Poin Penting

  • Dalam politik, waspadalah terhadap kemarahan yang menular.
  • Untuk menghindari hal ini, batasi asupan berita politik, terutama berita televisi.
  • Pengampunan adalah alat yang ampuh untuk membantu Anda mengatasi kemarahan dan membangun hubungan yang lebih kuat.
  • Ada respons negatif dan positif terhadap kemarahan.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kampanye politik cenderung memicu kemarahan. Namun, mulai dari tingkat nasional hingga hubungan pribadi, konflik, dan permasalahan yang belum terselesaikan dapat memicu ledakan kemarahan dan kemarahan yang membara.

Mendiang profesor, Charles Spielberger, Ph.D., mengkhususkan diri dalam studi tentang kemarahan. Dalam laporan American Psychological Association ini, dia mencatat bahwa kemarahan “disertai dengan perubahan fisik dan biologis; ketika Anda marah, detak jantung dan tekanan darah Anda meningkat, begitu pula tingkat hormon energi, adrenalin, dan noradrenalin Anda.”

Dalam Politik, Waspadai Kemarahan yang Menular

Berkenaan dengan kemarahan, konsep “affect linkage” dikemukakan dalam Political Research Quarterly pada tahun 2022. Hal ini “terjadi ketika keadaan pikiran emosional seseorang berubah untuk menyesuaikan dengan emosi yang ditunjukkan oleh orang lain.”

Tim peneliti melakukan eksperimen online yang mensurvei sekitar 1.400 orang dari berbagai spektrum politik. Mereka kemudian menyajikan serangkaian cerita tiruan tentang perdebatan politik. Temuan mereka?

  • “Paparan terhadap politisi dalam partai yang marah secara signifikan meningkatkan jumlah kemarahan, rasa jijik, dan kemarahan yang diungkapkan oleh rekan-rekan partisan.” (Stapleton dan Dawkins, 2022)

Untuk menyelamatkan diri Anda dari terjebak dalam retorika negatif, matikan berita dan baca saja kata-katanya daripada melihat dan merasakan kemarahan para politisi. Mereka mungkin memberikan informasi yang akurat atau tidak akurat dengan cara yang membuat Anda marah.

Dalam Hubungan, Pengampunan Mungkin Menjadi Kunci untuk Meredakan Kemarahan

Karen Lee Swartz, M.D., psikiater dan direktur program klinis di Johns Hopkins Mood Disorders Center, mengatakan:

  • "Jika seseorang terjebak dalam keadaan marah, yang sebenarnya mereka lakukan adalah berada dalam keadaan memacu adrenalin. Dan beberapa dampak negatif terhadap kesehatan jika tidak memaafkan atau terjebak di sana atau di tempat lain."

Meskipun banyak dokter telah menulis tentang pengampunan, Swartz menjelaskan konsep pelatihan pengampunan dalam empat langkah sederhana, “kombinasi terapi perilaku kognitif dan teknik relaksasi.”

  1. Identifikasi apa masalahnya.
  2. Kerjakan teknik relaksasi.
  3. Tantang tanggapan Anda.
  4. Ubah pikiran Anda dari negatif menjadi positif.

Pada tingkat pribadi, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi penting bagi kesehatan seseorang. Jika didiskusikan dengan tenang, mendiskusikan masalah dan mencari solusi adalah hal yang mungkin dilakukan. Tergantung kemauan. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Perasaan apa yang saya kaitkan dengan orang yang menciptakan situasi ini—misalnya, sakit hati, kecewa,
  • Apa yang ingin saya katakan?
  • Apa yang saya ingin orang tersebut dengar mengenai perasaan saya?
  • Apa maksud yang ingin saya sampaikan?
  • Tanggapan seperti apa yang saya inginkan dari orang lain?
  • Bagaimana saya bisa berkonfrontasi tanpa bersikap konfrontatif?

Jelaskan kekhawatiran Anda kepada pasangan dan betapa Anda menghargai hubungan tersebut. Beri diri Anda batas waktu untuk mendiskusikan masalah tersebut. Jika Anda berdua menemui jalan buntu pada akhir periode tersebut, buatlah tanggal pembicaraan lagi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, pertimbangkan untuk saling memaafkan dan terus maju, setidaknya hingga pertemuan Anda berikutnya.

Respon Negatif dan Positif terhadap Kemarahan

Terlepas dari apa yang kita ketahui tentang dampak negatif dari kemarahan, ironisnya, kemarahan dapat memicu respon negatif dan positif dalam masyarakat. Menurut Tara White dkk. di Frontiers dalam Psikiatri,

  • “Kemarahan mendorong tindakan individu dan kelompok yang dapat menimbulkan konsekuensi positif atau negatif. Kekerasan dan agresi yang dimotivasi oleh kemarahan merupakan masalah global yang mempunyai dampak sosiologis dan ekonomi yang besar. Namun, kemarahan juga dapat memotivasi tindakan positif dan prososial sebagai respons terhadap ketidakadilan sosial.”

Apa arti tindakan positif dalam hubungan? Saat hubungan sedang bermasalah, salah satu pasangan bisa mengambil tindakan perdamaian untuk menenangkan emosi.

Terkait kemarahan dan pengampunan, pertanyaan pentingnya adalah: Apakah Anda lebih suka hidup dengan kemarahan Anda, meskipun hal itu bisa dibenarkan, dan membahayakan kesehatan dan hubungan Anda? Atau haruskah Anda memilih untuk memaafkan, melepaskan, dan beralih ke tempat yang lebih sehat dan damai?

***

Solo, Rabu, 10 April 2024. 2:43 pm

Suko Waspodo

Bagikan Artikel Ini
img-content
Suko Waspodo

... an ordinary man ...

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler