Prabowo Tingalkan Retno Marsudi, Ciptakan Manifesto Politik Internasional yang Ambisius
Jumat, 7 Juni 2024 01:07 WIBJika melihat gelagat Prabowo Subianto di kancah politik internasional, sepertinya IA akan menancapkan ide dan gagasan politik luar negerinya KARENA ambisi pribadinya. Ia diperkirakan akan mengangkat menlu barunya dari orang kepercayaannya.
Proyeksi mercusuar politik internasional Prabowo Subianto kian kentara. Presiden terpilih Pilpres 2024 ini sudah sangat aktif menjalankan diplomasi internasional naik atas nama jabatannya sebagai Menhan atau diperintahkan secara khusus oleh Presiden Jokowi untuk menjalankan pekerjaan khusus.
Keinginan Prabowo untuk terlibat lebih serius dalam proses perdamaian Palestina-Israel dengan kesiapannya untuk mengirim pasukan TNI disampaikan dalam forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024, Singapura.
Dikatakannya jika bagi Indonesia untuk mengejar perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan adalah landasan utama atau prinsip dasar dalam keterlibatan internasional kami. Prabowo menyebutkan bahwa hanya melalui dialog dan kerja sama tujuan akan tercapai, Minggu (2/6/2024).
Dikatakannya pula oleh Prabowo bahwa bila Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) meminta bantuan untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, maka Indonesia siap untuk menerjunkannya langsung ke Gaza.
Prabowo juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak. Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Ditambahkan oleh Presiden terpilih Pilpres 2024 tersebut jika Indonesia bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan.
One Man Show
Sepertinya Prabowo Subianto harusnya mengajak Menlu Retno Marsudi ketika berbicara berkaitan politik internasional khususnya peta konflik dan proses perdamaian Palestina-Israel yang sedang berlangsung. Banyak tafsir yang diungkapkan Prabowo Subianto berkaitan dinamika politik internasional di kawasan Arab dan Israel dan juga keterlibatan pihak lembaga internasional. Nampaknya sebagai Menhan rasa Presiden belum. Sepenuhnya menguasai medan penyelesaian konflik dan juga prosedural yang harus dilaluinya.
Sepertinya Prabowo dalam menyelesaikan keinginannya terlihat dalam menyelesaikan perdamaian Palestina-Israel lebih bercorak atau merepresentasikan sebagai Presiden terpilih bukan Menhan. Karena terlihat sekali Pranowo nampak berambisi dan mengebu-ngebu masuk dalam pentas politik internasional.
Namun demikian penulis curiga jika Prabowo sudah meninggalkan partnernya yakni Menlu Luar Negeri Retno Marsudi. Prabowo terlibat serius dan menginginkan konflik Palestina-Israel menjadi wilayah ide dan gagasannya dalam level internasional. Namun demikian, Prabowo mestinya masih butuh pendampingan dari Menlu agar tidak terlihat cacat prosedural atau kurang pemahamannya berkaitan keterlibatan penuh di konflik Palestina-Israel.
Catatan Retno Marsudi
Akhirnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi turun langsung dalam putaran isu yang digagas oleh Prabowo Subianto . Harusnya memang isi proses perdamaian Palestina-Israel menjadi minyak Menlu dan Presiden Jokowi yang masih menjabat sampai bulan Oktober 2024. Namun nampaknya Prabowo sudah tidak tahan lagi untuk menunda-nunda lagi sebagai presiden terpilih dan segera beraksi.
Menlu Retno Marsudi sepertinya meluruskan pernyataan Prabowo dengan menjelaskan pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke jalur Gaza.
Yang dimaksud oleh Pak Prabowo rencana mengirim pasukan Indonesia ke Palestina dengan catatan bisa terlaksana kalau gencatan senjata sudah dapat terwujud. Kemudian dibutuhkan mandat dari PBB untuk memutuskan untuk mengirim pasukan perdamaian, Senin (3/06/2024). Koreksi tersebut disampaikan Retno saat menjadi pembicara Public Lecture "Diplomasi Indonesia untuk Palestina" yang digelar di Balai Senat UGM.
Ditambah kan lagi oleh enteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan butuh banyak pihaknya untukmelakukan koordinasi terkait pengiriman pasukan perdamaian ke Palestina. Banyak prosedur yang harus dilaluinya termasuk untuk mengirim peacekeeping operations (PKO), tetap harus berada di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ditegaskan kembali jika keyword-nya adalah apabila PBB memutuskan untuk mengirim pasukan perdamaian maka Indonesia akan siap untuk berkontribusi.
Fadli Zon Menlu
Terlihat gelagat Presiden terpilih Prabowo Subianto sangat ambisius melakukan manuver internasional khususnya dalam putaran isu konflik Palestina-Israel. Namun demikian, sejati Prabowo terlalu gegabah sehingga terlihat arogan, Grusa-grusu menjadikan isu Palestina milik Prabowo. Lupa jika secara pengalaman dan juga keilmuan belum cukup memasuki wilayah cakupan proses perdamaian Palestina-Israel.
Prabowo mungkin belum tahu sampai saat ini belum ada pasukan perdamaian yang bercokol di Palestina-Israel. Menurut Menlu masih belum ada pasukan perdamaian yang ditempatkan di Palestina. Ditambahkan bagi jika situasi di Palestina saat ini semakin memburuk.
Jadi dengan melihat dan mencerna ikatan Menlu Retno Marsudi yang detail dan rinci tersebut terlihat jika gagasan pengiriman pasukan Indonesia Indonesia ke Palestina dinilai terlalu gegabah dan srudak-srudyuk. Prabowo lebih terdorong untuk gimmick politik . Penulis juga menduga jika adanya kesengajaan jika Menlu Retno Marsudi sudah tidak terpakai lagi di kabinet barunya. Beredar isu jika posisi Menlu RI akan dijabat oleh elite Gerindra Fadli Zon.
Kemerdekaan Palestina Belum Tercapai
Ada pesan perpisahan untuk terakhir Retno Marsudi uhtuk masa depan Palestina. Menli perempuan pertama di Indonesia diketahui Menlu di dunia yang paling getol dan konsisten bagi perjuangan Palestina.
Bagi Retno Marsudi, perjuangan Indonesia bum sepenuhnya berhasil. Dalam titik klimaks, Indonesia belum sampai menciptakan Palestina sebagai negara merdeka. Bagi Retno Marsudi, sepertinya merasa mempunyai hutang ssxra pribadi atau atas nama rakyat Indonesia. "Ada satu utang yang belum kita bayar, yaitu kemerdekaan Palestina. Indonesia akan terus lakukan berbagai upaya untuk membantu rakyat Palestina, termasuk melalui Mahkamah Internasional, OKI, dan PBB, serta meningkatkan bantuan kemanusiaan melalui UNRWA," ujar Menlu.
Hal itu disampaikan Retno dalam diskusi yang bertajuk 'Road to Platinum Jubilee' di Jakarta (6/6). Diskusi ini dilakukan menjelang peringatan ke-70 KAA tahun depan. Diskusi itu mengambil tema 'Asia Afrika yang Kita Inginkan: Memberdayakan Global South Berbekal Spirit Bandung'.
Penutup
Kita semuanya akan menunggu kebijakannya dalam hubungan internasional yang akan dianjtbdan dijalankan oleh Prabowo Subianto selaku Kepala Negara yang baru. Apakah akan tetap melanjutkan kebijakan politik luar negeri bebas aktif dan menjalankan politik luar negeri yang sudah dikerjakan oleh Menlu lama atau Prabowo akan merubah total cetak biru kebijakan politik luar negerinya.
Penulis, Pengamat Politik dan Sosial
0 Pengikut
Aneh Tapi Nyata, Prabowo Kejam Reformasi Namun Ikut Menikmati Hasilnya
Minggu, 25 Agustus 2024 18:58 WIBPAN Bukan Lagi Partai Reformis Bisa Jadi Ketum Partainya Seumur Hidup
Minggu, 25 Agustus 2024 08:27 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler