Muhammadiyah Kecamatan Tanggul Berkurban, Wujudkan Makna Surat Al-Maun

Rabu, 19 Juni 2024 18:21 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Teologi Al-Maun yang diajarkan KH Ahmad Dahlan menghendaki umat Islam tidak hanya berhenti pada praktik ritual keagamaan dalam menjalankan syariat, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan amal sosial.

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Muhammadiyah Cabang Tanggul Kabupaten Jember menunjukkan semangat gotong royong dalam mewujudkan nilai-nilai surat Al-Maun.  Dikutip dari SALAM: Jurnal Sosial & Budaya Syar’i, pada dasarnya, teologi Al-Maun yang diajarkan KH Ahmad Dahlan berisi tuntutan supaya umat Islam tidak hanya berhenti pada praktik-praktik ritual keagamaan saja dalam menjalankan syariat agama, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan amal sosial.

Muhammadiyah Tanggul berhasil mengumpulkan hewan kurban sebanyak 19 ekor sapi dan 24 ekor kambing. Jumlah ini termasuk yang terbanyak dibandingkan dengan perolehan hewan kurban oleh penghimpun lain di kecamatan Tanggul.

Upaya pengumpulan hewan kurban ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen Muhammadiyah untuk berbagi dan menebar manfaat untuk umat. Daging hewan kurban ini akan didistribusikan pada seluruh guru yang mengajar di semua lembaga sekolah Muhammadiyah di kecamatan Tanggul baik formal maupun non formal, yakni PAUD sampai dengan SMA Muhammadiyah dan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an).

Selain itu juga akan dibagikan kepada semua anggota ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah dan masyarakat umum yang ada di sekitar lembaga persyarikatan Muhammadiyah. Citra, salah satu pimpinan ortom Muhammadiyah mengatakan,"Ini salah satu bentuk syiar kita pada warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.” 

Pemotongan dan pendistribusian daging kurban dilakukan secara gotong royong oleh warga Muhammadiyah Tanggul yang tergabung dalam ortom-ortom Muhammadiyah.

Pengumpulan hewan kurban oleh Muhammadiyah Tanggul ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Bukan tanpa alasan masyarakat mempercayakan pengelolaan hewan kurban pada Muhammadiyah. Seperti yang dikatakan Agus, salah satu  tokoh masyarakat Tanggul, “Muhammadiyah dikenal sangat amanah dalam mengelola infak dan sedekah, oleh karena itu banyak orang menitipkan hewan kurbannya ke Muhammadiyah.”

Muhammadiyah Tanggul berharap upaya ini dapat menginspirasi pihak lain untuk lebih peduli dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Semangat gotong royong ini diharapkan dapat terus terjaga dan dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat.

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler