Saya melampirkan buku perdana karya saya yang berjudul Gelora Ilmu Religi yang bisa didownload secara gratis, berikut link-nya. https://drive.google.com/file/d/1T-_ZTzUCk-spR68FP4qRzovJEqSk7aqe/view?usp\x3ddrive_link Semoga buku ini bermanfaat! Jika dirasa baik untuk dibagikan kepada orang terdekat anda, saya dengan senang hati anda berbagi link download buku ini! Terima kasih.
Setiap Pemikiran dan Cerita-cerita Manusia Melahirkan Peradaban dan Kemajuannya (Part-1)
Selasa, 6 Agustus 2024 10:11 WIBMaukah kita bernasib sama seperti Kaum pemuja Firaun yang melawan peringatan akan Kemahakuasaan Tuhan? Atau seperti Kaum pemuja berhala patung benda mati yang melawan peringatan akan Kemahakuasaan Tuhan? Atau nasib apa yang anda harapkan menghampiri anda?
Al-Qur'an menerangkan jelas kisah para Rasul yang berjuang mengubah pemikiran kaumnya agar selamat dari malapetaka yang ada, karena dengan pemikiran kaumnya yang sebelumnya, sungguh mereka bersandar pada hal-hal yang tidak Maha Kuasa alias sangat rapuh.
Perjuangan beliau semua tentu menimbulkan pengorbanan di antara kaumnya. Ada yang sedikit terselamatkan, dan ada yang banyak terselamatkan. Pengorbanan itu dapat berupa bencana alam yang dahsyat hingga peperangan. Seperti kisah Nabi Nuh yang terjadi pengorbanan berupa banjir besar, dan kisah Nabi Muhammad yang terjadi berupa peperangan antara kaum beriman melawan kaum kafirin.
Ada dua mode umum peradaban rapuh yang ditemukan dalam Kitab Al-Qur'an, di antaranya:
- Peradaban yang bersandar pada pemujaan terhadap berhala patung (benda mati).
- Peradaban yang bersandar pada pemujaan terhadap seorang raja manusia. Seperti kepada Fir'aun saat zaman Nabi Musa a.s.
Untuk peradaban Fir'aun, peradaban mereka tak lagi berkuasa atas zaman, karena Fir'aun dikalahkan oleh Nabi Musa a.s yang bersandar pada Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Maka apakah hal ini menjadi renungan? Bahwa bila kita bersandar pada objek hidup yang fana atau objek tak hidup yang fana, bukan kah itu menggiring kita pada kefanaan pula?
Dan uniknya kini peradaban sekarang manusia bersandar pada uang yang juga benda mati. Hampir seluruh manusia yang ada di muka bumi ini, memusatkan pikirannya pada uang, uang dan uang, alias kapitalisme.
Alhasil peradaban manusia saat ini bersandarkan pada angka-angka, seakan matematika menjadi pondasi kehidupan. Kita lihat saja teknologi sekarang yang menggunakan banyak pengetahuan tentang angka. Dan kemajuan teknologi peradaban ini pun seperti Artificial Intelligence pun menggunakan rumus algoritma yang melibatkan angka.
Peradaban kapitalisme yang maju ditandai dengan teknologi yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak ini tentu tak lepas dari penggunaan angka, seperti angka 1 dan 0 pada komputer.
Namun apakah peradaban yang ditawarkan pemikiran kapitalisme dan cerita-cerita akan kekuasaan angka ini, mampu membuat kesejahteraan kehidupan manusia secara merata? Kita saksikan sendiri melihat fenomena aktual yang ada.
Allah mengutus utusannya sebagai pemberi peringatan bagi kaumnya, bahwa akan ada malapetaka besar yang kelak menimpa peradaban manusia bila manusia tidak bersandar kepada kekuatan Yang Maha Kuasa.
Al-Qur'an dan Al-Hadits sendiri mengingatkan malapetaka yang bakal kita hadapi di akhir zaman ialah invasi manusia perusak Ya'juj dan Ma'juj yang jumlahnya dengan perbandingan manusia muka bumi 999 : 1.
Maka utusan itu memperingatkan kita semua agar kembali menggunakan pemikiran yang melibatkan fokus pikiran kita kepada kekuatan Yang Maha Kuasa. Karena bila kita masih mengandalkan peradaban yang ditawarkan oleh pemikiran kapitalisme dan cerita cerita tentang kekuasaan uang, maka apakah kelanggengan peradaban yang kita dapatkan?
Pemikiran dan cerita yang dominan digunakan manusia dapat menentukan apa perkataannya, apa perilakunya, apa karakternya, apa nasibnya, hingga seperti apa peradabannya. Maka sederhananya "Setiap Pemikiran dan Cerita-cerita Manusia Melahirkan Peradaban dan Kemajuannya".
Kita tahu sendiri seperti apa watak-watak manusia kapitalisme? Telusurilah dengan seksama. Pasti anda sudah tak asing mengenalinya bukan?
Dalam pemikiran kapitalisme dan cerita-ceritanya tentang kekuasaan uang. Semuanya menjadi penentu nasib manusia, bahwa jika anda tidak punya uang, maka anda tidak bisa mendapatkan apa yang anda butuhkan, anda tidak akan dilayani penyedia jasa, dan anda akan kesulitan untuk memperoleh pendidikan, pelayanan kesehatan, hingga kepemilikan rumah untuk beristirahat. Otomatis manusia diarahkan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Ini soal berapa jumlah digit angka uang yang anda miliki bukan?
Pertanyaannya apakah anda diuntungkan atau dirugikan dengan peradaban jenis ini? Dan kalau benar nubuat Rasul Muhammad, bahwa invasi Ya'juj dan Ma'juj benar-benar terjadi, apakah anda benar-benar dapat selamat dari kengerian dan kebrutalan mereka jika bersandar pada peradaban tersebut?
Maukah kita bernasib sama seperti Kaum pemuja Fir'aun yang melawan peringatan akan Kemahakuasaan Tuhan? Atau seperti Kaum pemuja berhala patung benda mati yang melawan peringatan akan Kemahakuasaan Tuhan? Atau nasib apa yang anda harapkan menghampiri anda?
Jika anda masih menyangkal bahwa anda bersandar pada Kemahakuasaan Tuhan, apakah anda meminta kepada Tuhan agar semakin didekatkan pada-Nya Yang Maha Esa lagi Maha Besar? Atau justru malah meminta semakin didekatkan dengan uang yang banyak dan melimpah? Maka bukan kah ini sama dengan bunyi ayat Al-Baqarah ayat 41, "Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga murah dan bertakwalah hanya kepada-Ku?"
Allah sebagaimana prasangka hamba-hamba-Nya, bila ia berprasangka buruk kepada Allah, maka ia mendapat keburukan, dan bila ia berprasangka baik kepada Allah, maka tentu ia mendapatkan kebaikan.
Pertanyaannya ... apakah keyakinan kita selama ini melemahkan Kekuasaan Allah? Atau menguatkan Kekuasaan Allah? Bila kita melemahkan Kekuasaan Allah, maka dampaknya kita pun menjadi lemah. Namun apa dampaknya bila keyakinan kita menguatkan Kekuasaan Allah? Mari rasakan sendiri dampaknya! (Lanjut ke Part 2)
Cimahi, 5 Agustus 2024.
Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki.
1 Pengikut
Kemegahan yang Pada Akhirnya Ditinggalkan
2 hari laluBaca Juga
Artikel Terpopuler