PKS Mematikan Langkah Anies di Jakarta?
Selasa, 6 Agustus 2024 17:25 WIBPilkada DKI Jakarta 2024 menjadi ajang persaingan Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Ahok. Dukungan PKS terhadap Anies dipertanyakan, berpotensi menggagalkan pencalonannya.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 segera memasuki masa pendaftaran bakal calon kepala daerah di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu daerah yang selalu menarik perhatian adalah Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Hal ini bukan tanpa alasan; dua gubernur terakhir Jakarta (Joko Widodo dan Anies Baswedan) berhasil maju sebagai calon presiden setelah menjabat.
Tiga Kandidat Kuat Gubernur DKI Jakarta
Saat ini, terdapat tiga nama yang mencuat sebagai calon kuat untuk memimpin Jakarta: Petahana dan mantan calon presiden Anies Baswedan, Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP). Di antara mereka, Ridwan Kamil memiliki peluang besar untuk maju setelah mendapatkan dukungan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran. Sedangkan BTP kemungkinan hanya didukung oleh partainya sendiri, PDIP, yang belum memenuhi syarat minimal kursi DPRD Jakarta.
Dukungan untuk Anies Baswedan
Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan, telah menerima deklarasi dukungan dari bekas Koalisi Perubahan (Nasdem, PKB, dan PKS). Namun, seperti halnya Pilpres, perdebatan kembali muncul mengenai calon wakil yang akan mendampingi Anies. Isu terbaru menyebutkan bahwa ketiga partai tersebut mungkin akan merapat ke KIM, sehingga Anies bisa gagal mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada kali ini.
Komitmen PKS Dipertanyakan
Banyak pihak meragukan komitmen PKS, partai yang selama dua periode pemerintahan Presiden Jokowi selalu menjadi oposisi. Namun, dalam Pilgub Sumatera Utara, PKS mendukung menantu Jokowi, Bobby Nasution, dan kini ada isu bahwa PKS ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini membuat karir politik Anies Baswedan tampak semakin sulit.
Anies dan PKS: Satu Kelompok?
Publik sering menganggap Anies dan PKS mewakili kelompok yang sama, yaitu kelompok Islam konservatif perkotaan, meskipun Anies bukan kader PKS. Persepsi ini membawa dampak positif bagi PKS, yang mengalami peningkatan kursi signifikan dalam dua pemilu terakhir, menjadikannya salah satu partai yang stabil.
Strategi PKS dan Dampaknya
PKS merespons persepsi publik dengan mendeklarasikan pasangan Anies-Sohibul Iman (AMAN), yang terkesan sebagai “dua orang PKS”. Hal ini membuat partai lain enggan mendukung pasangan tersebut, karena tidak ada titik tengah dalam diskusi mengenai calon wakil gubernur yang bisa diterima semua pihak.
Tantangan pasangan AMAN
Langkah PKS ini berpotensi menggagalkan pencalonan Anies, mengingat PKS belum memenuhi syarat minimal kursi DPRD Jakarta, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain. Situasi ini berbeda dengan PDIP yang sudah memenuhi ambang batas parlemen dan bisa menentukan pasangan calon mereka sendiri tanpa dukungan partai lain.
Peluang Anies Masih Terbuka
Meskipun terdesak, Anies masih memiliki peluang untuk mencalonkan diri kembali sebagai gubernur. Ia bisa membuka negosiasi dengan partai politik lain untuk mendukung pasangan AMAN atau meyakinkan PKS untuk memberikan kesempatan kepada sosok di luar partai sebagai calon wakil gubernur. Keberhasilan strategi ini akan terlihat dalam beberapa minggu ke depan saat masa pendaftaran calon kepala daerah yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Zaken Kabinet Hanya Merupakan Utopia?
2 hari laluSaatnya Anies Buat Partai Baru
Rabu, 21 Agustus 2024 18:52 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler