Ubah Keresahan Menjadi Peluang: Edukasi Digital Parenting oleh Mahasiswa Penugasan Khusus UMBY

Sosialisasi ini didasari adanya keresahan masyarakat Dusun Magersari yang mencemaskan anak-anak mereka karena kecanduan gadget.

Gemuruh tepuk tangan dan senyum lebar menghiasi wajah masyarakat Dusun Magersari, Pakis, Magelang, saat tim penugasan khusus Tunas Pakis Universitas Mercu Buana Yogyakarta melangsungkan kegiatan sosialisasi mengenai Digital Parenting dan Pemanfaatan Aplikasi Digital pada tanggal 3 - 4 Agustus 2024.

Sosialisasi ini didasari oleh temuan mengenai keresahan masyarakat Dusun Magersari yang mencemaskan anak-anak mereka kecanduan gadget. Warga juga kurang pemahaman mengenai peran dan fungsi aplikasi digital seperti Teman Bumil, Find My Device, Get Contact, Duolingo.

Dalam paparannya, narasumber Digital Parenting, Karenina Deka selaku tim penugasan khusus Tunas Pakis Fakultas Psikologi, menjelaskan tentang pentingnya kesiapan mental orang tua dalam era digital, orang tua perlu menyadari era terus berkembang, seperti halnya terdapat perbedaan era orang tua dengan seorang anak. Orang tua diharapkan mampu menerapkan pola asuh otoritatif yang lebih adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak di era modern ini.

Penyampaian Materi Digital Parenting Oleh Narasumber Sosialisasi (Sumber: Dokumentasi Tim Penugasan Khusus)

“Anak di bawah umur 3 tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget, dan usia 5 tahun ke bawah boleh menggunakan gadget akan tetapi tidak lebih dari 1 jam dengan pengawasan orang tua” ungkapnya, dikutip dari American Academy of Pediatrics.

Narasumber kedua, salah seorang mahasiswa tim penugasan khusus Tunas Pakis Fakultas Ilmu Komunikasi, Samuel Gerardo, menyampaikan materi mengenai pemanfaatan aplikasi digital, Samuel membagikan informasi mengenai 4 aplikasi bermanfaat yakni Teman Bumil, Find My Device, Get Contact, dan Duolingo. Aplikasi ini direkomendasikan berdasarkan temuan masalah di masyarakat Dusun Magersari, seperti jadwal posyandu Dusun Magersari hanya diadakan satu kali selama satu bulan, terdapat angka keguguran dan stunting, masyarakat merasa resah atas telepon dari nomor yang tidak dikenal,  terdapat angka kehilangan ponsel yang didasari oleh minimnya pemahaman mengenai peran dan fungsi akun google untuk melacak sebuah ponsel, serta tingginya minat belajar bahasa asing pada anak melalui metode fun learning.

Penyampaian Materi Pemanfaatan Aplikasi Digital Oleh Narasumber Sosialisasi (Sumber: Dokumentasi Tim Penugasan Khusus)

“Masyarakat Dusun Magersari sudah menggunakan gadget, namun penggunaan aplikasi yang digunakan masih monoton, dan banyak dari mereka yang belum tahu mengenai aplikasi - aplikasi yang dapat membantu dan bermanfaat” ungkapnya.

Dua hari setelah selesai sosialisasi, tim penugasan khusus melakukan wawancara dengan seorang warga untuk berbagi pandangannya tentang manfaat nyata dari program sosialisasi ini. “Wah, yang paling menarik untuk saya itu aplikasi Find My Device sama Duolingo, bener-bener membantu banget. Kita jadi bisa belajar bahasa Inggris, bahkan bahasa lain-lain juga. Nggak cuma stuck di bahasa Indonesia atau Jawa yang sudah kita kuasai dari kecil. Lha wong bahasa Inggris itu penting buat semua orang, itu yang bikin saya tertarik banget” ungkap Bapak Joko (41) seorang ayah anak 1.

Beliau melanjutkan “Alhamdulillah, ada perubahan nyata setelah sosialisasi ini, sekarang kita bisa memasang rem untuk penggunaan gadget anak-anak. Dengan jadwal yang kita terapkan, anak-anak baru mulai main HP sore ini, padahal biasanya dari pagi sampai sore mereka terus bermain HP”.

Kesuksesan sosialisasi ini tidak hanya terlihat dari antusiasme warga, tetapi juga terbukti secara kuantitatif. Evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Tim Penugasan Khusus. Keterbukaan dan rasa ingin tahu yang tinggi dari masyarakat Dusun Magersari menjadi kunci kesuksesan sosialisasi ini, mereka tidak hanya hadir, tetapi juga aktif berpartisipasi.