Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

Ini yang Perlu Diwaspadai dari Mikroplastik

Jumat, 9 Agustus 2024 19:11 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Potongan-potongan plastik yang sangat kecil yang disebut mikroplastik ada di lautan dan udara, serta di makanan dan air kita. Studi ilmiah telah menemukan mikroplastik dalam jaringan tubuh manusia juga, termasuk jantung, hati, dan ginjal. \xd

Beberapa peneliti khawatir, mikroplastik membahayakan kesehatan manusia, meskipun mereka mengatakan bahwa ilmu pengetahuan belum menemukan bukti yang jelas tentang hal itu. Mereka menyatakan adanya kemungkinan dampak kesehatan dari mikroplastik.

Produsen sebagian besar menggunakan minyak atau produk minyak bumi lainnya untuk membuat plastik. Bahan ini digunakan untuk membuat banyak sekali produk yang berbeda: botol air, suku cadang mobil, mainan anak-anak, pakaian, barang elektronik, dan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Panas, cuaca, dan bahkan pencernaan hewan dapat mengurai plastik menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan lebih kecil lagi. Mikroplastik dapat berukuran paling besar 5 milimeter atau sekecil satu mikrometer. Mikrometer adalah seperseribu milimeter.

Mikroplastik telah ditemukan dalam garam, gula, madu, beras, dan makanan laut. Mikroplastik juga ditemukan dalam susu, tanah, dan air minum. Andrew Smith, Mike Stobbe dalam learningenglish.voanews.com menjelaskan tentang risiko mikroplastik pada tubuh manusia.

Para peneliti tidak sepakat tentang seberapa banyak plastik yang dihirup atau dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan dan minuman. Namun, banyak penelitian menemukan bukti adanya plastik di dalam jaringan tubuh.

"Mikroplastik telah diukur pada hampir semua jaringan tubuh yang telah dievaluasi," kata Tracey Woodruff adalah seorang peneliti di University of California di San Francisco. Para ilmuwan masih mencoba menjawab pertanyaan tentang seberapa berbahayanya mikroplastik. Pada tahun 2022, laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan adanya risiko yang jelas terhadap kesehatan manusia, berdasarkan bukti-bukti yang ada, dan tidak ada bukti yang jelas mengenai dampak kesehatan masyarakat yang meluas.

Para peneliti baru saja mulai mengukur kadar plastik dalam tubuh manusia dan mempelajari kemungkinan efeknya. Woodruff dari U.C. San Francisco mengatakan, masuk akal jika mikroplastik berbahaya karena mengandung bahan kimia beracun. Peneliti tersebut merupakan bagian dari tim investigasi yang meneliti hampir 2.000 penelitian tentang mikroplastik atas permintaan anggota parlemen negara bagian California.

Beberapa bukti menunjukkan, plastik dapat meningkatkan peradangan dan perubahan lain pada tubuh. Perubahan tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Mengurangi paparan mikroplastik.

Para peneliti mengatakan ada beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan kontak dengan mikroplastik. Lepaskan sepatu Anda sebelum masuk ke dalam rumah. Hal ini membantu mencegah penyebaran mikroplastik di dalam rumah. Makanlah makanan - terutama buah dan sayuran segar - yang Anda siapkan di rumah. Jangan memanaskan makanan dalam wadah plastik, kata Woodruff. Selain itu, gunakan botol air minum dari logam atau kaca, bukan plastik. ***

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler