Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.
Aspal Buton atau Aspal Impor; Apakah Pilihan yang Sulit Bagi Pemerintah?
Senin, 12 Agustus 2024 08:51 WIBKarena apabila pemerintah masih belum paham juga mengenai potensi besar aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor, bagaimana mungkin Indonesia mau berswasembada aspal?.
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024, kita harus ingat. Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia ini yang telah memperoleh kemerdekaannya dari para penjajah atas dasar perjuangan rakyatnya sendiri. Dan bukan atas dasar rasa belas kasihan dan pemberian kemerdekaan dari penjajahnya. Hal ini berbeda dengan apa yang telah terjadi pada negara-negara lain. Oleh karena itu kita harus sadar diri dan bangga, bahwa di dalam tubuh kita mengalir warisan darah dan semangat dari para pejuang kemerdekaan. Dan hal ini yang harus kita selalu syukuri dan jaga dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus.
Mungkin kita perlu mengenang kembali peristiwa bersejarah, mengapa Indonesia dengan hanya bersenjata bambu runcing telah mampu mengalahkan penjajah Jepang dan Belanda yang memiliki senjata modern? Para pahlawan kemerdekaan telah rela berkorban jiwa dan raga untuk mencapai kemerdekaan dari para penjajah, karena tujuan kemerdekaan itu sejatinya adalah jembatan emas untuk menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Kalau kita telaah lebih dalam lagi, mengenai apa hakikatnya kekuatan dan daya dari para pahlawan kemerdekaan melawan para penjajah, sebenarnya bukan terletak pada kehandalan senjata bambu runcing yang mereka miliki tersebut. Tetapi terdapat pada kekuatan bathin yang maha dasyat, yang datangnya dari semangat juang yang tinggi untuk merdeka. “Merdeka atau Mati”, adapun slogan ini sudah mendarah daging. Dan merasuk ke sekujur tubuh mereka, hingga masuk ke dalam urat nadi dan tulang sumsum. Inilah rahasia muzijat kekuatan ilahi dan daya luar biasa tanpa batas dari para pahlawan kemerdekaan untuk mengusir para penjajah dari bumi ibu pertiwi.
Adapun makna dari slogan: “Merdeka atau Mati” adalah kita harus berani berjuang untuk kebebasan dan kemerdekaan Indonesia selama itu dibutuhkan. Dan kita harus rela dan tidak akan gentar, serta merasa berkeberatan untuk mati demi tercapainya kemerdekaan sejati. Slogan ini menunjukkan semangat dan tekad yang kuat dari para pejuang kemerdekaan untuk meraih kemerdekaan dari para penjajah. Meskipun terpaksa harus mempertaruhkan nyawa mereka.
Secara harfiah, “merdeka atau mati” berarti kebebasan atau kematian. Ini mencerminkan semangat juang yang tidak kenal kompromi, dimana kebebasan dianggap sebagai sebuah harga mati, yang sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi. Adapun slogan ini telah menginspirasi banyak orang untuk mau berjuang demi keadilan, kebebasan, dan hak-hak asasi manusia. Hingga saat ini, slogan ini tetap relevan sebagai pengingat pentingnya untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan.
Slogan: “Merdeka atau Mati” pada masa perjuangan kemerdekaan telah menginsipirasi slogan: “Aspal Buton atau Aspal Impor” pada saat Indonesia sudah 79 tahun merdeka. Adapun slogan: “Merdeka atau Mati” merupakan slogan untuk meraih kemerdekaan Indonesia dari para penjajah. Makna dari kemerdekaan adalah keberdaulatan sebagai bagsa yang terhormat. Sedangkan slogan: “Aspal Buton atau Aspal Impor” sekarang merupakan slogan untuk mewujudkan Indonesia berswasembada aspal, bebas dari penjajahan aspal impor. Makna dari slogan ini adalah bahwa selama Indonesia masih belum mampu berswasembada aspal, maka hal itu berarti Indonesia masih dijajah oleh aspal impor.
Aspal Buton adalah sumber daya aspal alam yang terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Sampai saat ini aspal Buton masih belum merdeka. Aspal Buton masih dijajah oleh aspal impor. Mirisnya, pemerintah masih lebih suka mengimpor aspal daripada mau menggunakan aspal Buton yang merupakan kearifan lokal. Oleh karena itu, dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-79, kita perlu bertanya kepada pemerintah. Kalau sebelum Indonesia merdeka, ada logan: “Merdeka atau Mati”. Mengapa sekarang setelah 79 tahun Indonesia merdeka harus ada slogan: “Aspal Buton atau Aspal Impor”?.
Slogan: “Aspal Buton atau Aspal Impor”, adalah sebuah pertanyaan kepada pemerintah, apakah sejatinya Indonesia sudah merdeka atau belum? Kalau pemerintah menjawab, bahwa Indonesia sudah 79 tahun merdeka. Tetapi mengapa pemerintah masih belum mau memanfaatkan dan mengolah aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor? Dengan memilih kebijakan untuk mengimpor aspal, maka hal tersebut secara terang-terangan, sama saja bahwa pemerintah telah mengundang penjajah untuk datang kembali ke bumi ibu pertiwi. Tetapi kali ini penjajah yang telah menguasai Indonesia itu berkedok sebagai produk aspal impor. Padahal Indonesia sejatinya Indonesia sudah mampu berswasembada aspal. Tentu saja rakyat berhak bertanya: “Penjajah yang sebenarnya itu siapa?. Apakah produk aspal impor, atau pemerintah sendiri yang telah membuat kebijakan mengimpor aspal?”.
Slogan: “Merdeka atau Mati” resikonya adalah kalau tidak merdeka, tentu mati. Alhamdulillah, sekarang Indonesia telah merdeka selama 79 tahun. Tetapi kemerdekaan ini telah dibayar sangat mahal dengan gugurnya banyak sekali para pahlawan kemerdekaan. Masak sih nilai kemerdekaan yang tidak ada taranya di dunia dan akhirat ini, sekarang dengan sengaja ingin diperjual belikan dan diberikan kembal kepada para penjajah secara cuma-cuma? Apa lagi dengan mengundang para penjajah dalam bentuk aspal impor masuk ke Indonesia. Apakah sekarang pemerintah tidak mampu memahami makna dan harkat dari slogan: “Merdeka atau Mati” yang telah menjadi jiwa dan semangat terwujudnya Indonesia merdeka? Kalau sudah paham, mohon untuk memahami juga apa makna dari slogan: “Aspal Buton atau Aspal Impor”.
Apabila pemerintah masih belum paham juga mengenai potensi besar aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor, maka hal ini adalah sungguh sangat keterlaluan. Karena apabila pemerintah masih belum paham juga mengenai potensi besar aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor, bagaimana mungkin Indonesia mau berswasembada aspal?. Untuk kesekian kalinya penulis ingin menyampaikan kepada pemerintah, bahwa sejatinya potensi besar aspal Buton adalah sebagai berikut:
- Sumber Daya Aspal Alam yang Melimpah: Aspal Buton memiliki cadangan yang sangat besar sekali, diperkirakan sebesar 662 juta ton. Ini menjadikan salah satu sumber aspal alam terbesar di dunia.
- Kualitas yang Terbaik: Aspal Buton memiliki kualitas yang terbaik di dunia, karena mengandung bitumen murni dan alami yang tinggi. Dan harganya bisa lebih murah daripada harga aspal impor.
- Penggunaan di Infrastruktur: Aspal Buton dapat digunakan untuk pembangunan dan perbaikan jalan-jalan di seluruh wilayah Indonesia. Adapun kualitas aspal Buton yang tahan lama, aspal ini cocok untuk infrastruktur jalan-jalan di berbagai kondisi cuaca.
- Manfaat Ekonomi: Pemanfaatan aspal Buton dapat mengsubstitusi aspal impor, sehingga menghemat devisa negara dan meningkatkan kemandirian ekonomi Indonesia.
- Potensi Pengembangan: Pengembangan industri aspal Buton dapat membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Penggunaan Berkelanjutan: Dengan pengelolaan yang tepat, aspal Buton akan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan sumber daya aspal alam ini dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Apabila penjelasan di atas ini masih belum juga cukup untuk menggugah perasaan hati nurani dan akal sehat pemerintah untuk mau segera beralih ke aspal Buton, maka penulis betul-betul sudah tidak paham lagi. Sebenarnya pemerintah ini maunya apa sih? Adapun slogan pemerintah dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-79 adalah: “Nusantara Baru, Indonesa Maju”. Silahkan rakyat Indonesia membandingkan dan menilai sendiri, dengan slogan: “Merdeka atau Mati” dan “Aspal Buton atau Aspal Impor”. Slogan manakah yang akan lebih berdaya dan membangkitkan gelora semangat juang yang lebih dahsyat untuk mewujudkan tujuan kemerdekaan; masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera?.
Pemerhati Aspal Buton
3 Pengikut
Aspal Buton: Cermin Retak Wajah Indonesia
2 hari laluBaca Juga
Artikel Terpopuler