Hadeuh, 79 Tahun Indonesia Sudah Merdeka, Tetapi Sudah 45 Tahun Indonesia Masih Terus Mengimpor Aspal
Selasa, 13 Agustus 2024 19:57 WIBAdapun kritik membangun ini adalah umpan balik yang telah disampaikan oleh rakyat dengan maksud dan tujuan membantu pemerintah untuk mau segera memperbaiki hasil kinerjanya.
Sementara pak Jokowi akan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024 di IKN dengan biaya yang tidak sedikit. Masih banyak rakyat Indonesia yang menderita dan sulit untuk mencari makan, karena tidak memiliki pekerjaan, alias menganggur. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN, tingkat pengangguran Indonesia menempati posisi pertama, dimana berdasarkan data dari IMF per April 2024, tingkat pengangguran di Republik Indonesia mencapai 5,2%.
Mengutip berita dari dpr.go.id, tanggal 8 November 2023, dengan judul: “Puan: Genjot Pertumbuhan Ekonomi Demi Atasi Masalah Pengangguran”, Ketua DPR RI Dr (H.C) Puan Maharani menyoroti angka pengangguran di Indonesia yang terbilang masih tinggi. Ia pun mendorong pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi agar bisa menyerap tenaga kerja.
Berkaca dari hal tersebut, Puan mendorong pemerintah melakukan intervensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, pemerintah diingatkan untuk mengambil langkah-langkah strategis, seperti mengundang investasi yang dapat menciptakan banyak lapangan kerja.
Atas dasar rekomendasi dari Ketua DPR RI tersebut, apakah sekarang pemerintah sudah melaksanakan intervensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? Adapun yang tampak di mata rakyat, selama ini pak Jokowi selalu sibuk dengan persiapan-persiapan untuk melaksanakan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di IKN. Dan kelihatannya semangat pak Jokowi sudah mulai kendor dan enggan melaksanakan upaya-upaya lagi untuk menarik investasi. Padahal investasi merupakan motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di IKN, apabila Ketua DPR RI Dr (H.C) Puan Maharani akan ikut hadir, mungkin ibu Puan dapat menyentil pak Jokowi dengan ucapan: “Hadeuh, 79 tahun Indonesia sudah merdeka, tetapi sudah 45 tahun Indonesia masih terus mengimpor aspal. Apa-apaan ini pak Jokowi?”. Adapun kata “Hadeuh” adalah ekspresi dalam bahasa Sunda yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan kesal, jengkel, tidak puas, atau frustasi. Apakah pak Jokowi akan mau menanggapi kritik dan curahan hati ibu Puan ini?
Pada tahun 2022, pak Jokowi sudah pernah datang ke pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Pak Jokowi telah memutuskan Indonesia stop impor aspal pada tahun 2024. Tetapi sampai saat ini, Indonesia masih terus mengimpor aspal. Apakah Ibu Puan sudah tahu masalah ini? Kalau belum tahu, mungkin DPR RI harus segera mengundang pemerintah untuk beraudensi. Adapun pemerintah harus menjelaskan, mengapa pak Jokowi tidak mampu mewujudkan keputusannya sendiri tersebut?
Rakyat menunggu bagaimana kelanjutan cerita dari fenomena 79 tahun Indonesia merdeka, tetapi sudah 45 tahun Indonesia masih terus mengimpor aspal. Dan apabila kita kaitkan fenomena ini dengan tingkat pengangguran Indonesia yang menempati posisi pertama di ASEAN, dimana tingkat pengangguran di Republik Indonesia mencapai 5,2%, dimana letak kesalahan pemerintah selama ini dalam mengelola negara?.
Adapun salah satu solusi cerdas untuk mengatasi masalah pengangguran yang tinggi di Indonesia, seperti yang sudah direkomendasikan oleh Ketua DPR RI Dr (H.C) Puan Maharani adalah dengan melakukan upaya-upaya promosi Investasi. Dan peluang terbesar untuk menarik investasi adalah dengan mengembangkan potensi besar aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor. Seharusnya sudah sejak lama upaya-upaya cerdas ini pak Jokowi laksanakan.
Adapun kiat-kiat untuk menarik investasi agar Indonesia segera mampu berswasembada aspal adalah sebagai berikut:
- Stabilitas Politik dan Ekonomi. Menjaga stabilitas politik dan ekonomi sangat penting untuk menarik investor. investor cenderung mencari lingkungan yang stabil dan kondusif untuk mengurangi resiko bisnis.
- Regulasi yang Mendukung. Buat regulasi yang memudahkan investasi, seperti perizinan yang cepat dan transparan, serta pengurangan birokrasi.
- Insentif Pajak. Berikan insentif pajak kepada Investor, seperti pengurangan pajak, bebas pajak untuk periode tertentu, atau insentif lain yang menarik.
- Infrastruktur yang Baik. Peningkatan infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, bandara, dan jaringan listrik dan komunikasi untuk mendukung aktifitas bisnis.
- Perlindungan Hukum. Pastikan adanya perlindungan hukum yang kuat bagi investor, termasuk perlindungan kekayaan intelektual dan penyelesaian sengketa yang adil.
- Promos Investasi. Adakan promosi investasi secara aktif melalui pameran, roadshow, dan kerjasama dengan kamar dagang dan industri internasional.
- Sumber Daya Manusia Bekualitas. Tingkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan industri.
- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kembangkan kawasan ekonomi khusus yang menawarkan fasilitas dan insentif khusus untuk menarik investasi.
- Kemitraan dengan Sektor Swasta. Dorong pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan proyek-proyek yang menarik investor.
- Transparasi dan Akuntabilitas. Tingkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan investasi untuk membangun kepercayaan investor.
- Pemerataan informasi. Sediakan informasi yang jelas dan mudah diakses mengenai peluang investasi, regulasi, dan prosedur yang berlaku.
- Komitmen Pemerintah. Pemerintah harus memiliki komitmen yang kuat mengenai penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Dan pemberantasan korupsi tanpa memandang bulu, dan tuntas sampai ke akar-akarnya.
Pemerintahan 2 periode pak Jokowi sebentar lagi akan berakhir. Dan akan digantikan oleh pak Prabowo sebagai presiden terpilih. Diharapkan pada tahun 2025, pak Prabowo akan mau datang berkunjung ke pulau Buton, Sulawesi Tenggara, untuk bertemu dan bertatap muka dengan masyarakan Buton.
Kali ini pak Prabowo akan mengajak para menteri tekait, beserta para pengusaha dan investor untuk melihat sendiri potensi besar aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor. Pak Prabowo akan memberikan kesempatan kepada para pengusaha dan investor untuk membuat proposal pembangunan industri aspal Buton. Adapun pemerintah hanya perlu memberi pengarahan kepada para pengusaha dan investor tersebut untuk segera memulai pembangunan industri aspal Buton secepatnya dengan syarat harus lebih mengutamakan penggunaan sebanyak-banyak tenaga kerja lokal untuk mengatasi masalah pengangguran yang tinggi.
Diharapkan pada tanggal 17 Agustus 2025, dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-80, akan ada slogan yang berbunyi: ” Keren, pada 100 tahun Indonesia merdeka nanti, Indonesia sudah akan mampu berswasembada aspal”. Ini bukanlah mimpi. Tetapi ini adalah jawaban dan solusi cerdas dari sebuah kritik yang membangun: “Hadeuh, 79 tahun Indonesia merdeka, tetapi 45 tahun Indonesia masih mengimpor aspal”.
Penulis Indonesiana
1 Pengikut
Meluruskan Paradigma Hilirisasi Aspal Buton
3 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler