Saya melampirkan buku perdana karya saya yang berjudul Gelora Ilmu Religi yang bisa didownload secara gratis, berikut link-nya. https://drive.google.com/file/d/1T-_ZTzUCk-spR68FP4qRzovJEqSk7aqe/view?usp\x3ddrive_link Semoga buku ini bermanfaat! Jika dirasa baik untuk dibagikan kepada orang terdekat anda, saya dengan senang hati anda berbagi link download buku ini! Terima kasih.
Pengetahuan Tentang Kekuatan Iman, Kebaikan, Harapan dan Doa
Selasa, 13 Agustus 2024 19:08 WIBSejatinya tak ada yang dapat melihat masa depan secara pasti di zaman ini, melainkan itu adalah kekuatan kreativitas dan imajinasi manusia pilihan Tuhan dan telah turun ilmu dari-Nya yang kemudian diwujudkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu kemampuan para Nabi ialah melihat masa depan. Namun jika kita telusuri secara pasti, Sang Nabi memiliki harapan yang baik dan besar untuk kebaikan, kesejahteraan dan keselamatan umat manusia itu sendiri dari apa yang kita anggap sebagai sebuah nubuatan.
Para nabi sejatinya didominasi oleh sifat kebaikan. Tentu ia berkemampuan untuk menuliskan dan mengucapkan harapan paling indah bagi seluruh umat manusia yang ia harapkan keselamatannya, dan bahkan ia dapat mewujudkan yang terburuk bagi yang ia harapkan kebinasaannya. Maka dengan mempercayai apa yang dinubuatkan para nabi, hal demikian menjadi kebaikan pula untuk diri kita semua. Ini semua ialah kekuatan sugesti manusia yang nyata.
Sudah banyak hal-hal yang dinubuatkan oleh baginda Rasul Muhammad Saw. menjadi nyata. Karena umat Islam meyakini apa yang disampaikan beliau sebagai kebenaran, yang memang dapat dirasakan hingga saat ini. Seperti nubuat penaklukan Konstatinopel oleh umat Islam, dan tanda-tanda akhir zaman yang kian hari makin nampak nyata.
Al-Qur'an pun memvisualisasikan surga sedemikian penuh nikmat dan keindahan, agar memotivasi manusia yang meyakininya berbuat penuh kebaikan lagi kebenaran. Dan bila kita berharap surga yang disajikan Al-Qur'an, maka kita telah menjemput kebenaran surga yang Al-Qur'an sajikan, agar kita ditempatkan padanya setelah kematian.
Begitu pula dengan mempercayai seorang yang memang dikenal saleh sekalipun, dengan harapan dan doa kita yang terbaik untuknya, agar ia berdaya, agar ia penuh kelimpahan, maka sejatinya hal itupun menguntungkan kita. Sebab orang-orang saleh tentu berharap kebaikan kita pula, berharap keberdayaan kita, dan berharap kelimpahan kita.
Perumpamaan menaruh percaya yang kuat kepada orang saleh, para wali Allah juga para nabi, serta kepada malaikat dan Allah adalah ibarat anda merawat tumbuhan dengan rasa percaya bahwa ia akan memberikan buah. Dan memang terjadi karena kepercayaan dan kebaikan yang anda berikan pada orang-orang pilihan itu, pada akhirnya anda sendiri yang menuai buahnya.
Jiwa-jiwa sejatinya merasakan lapar akan kepercayaan. Dengan peribadatan dan hal-hal yang dicintai Allah anda mendapatkan kepercayaan yang melepas lapar dan dahaga jiwa, yang membuat jiwa anda semakin besar. Dan ini menjadi penentu potensi anda sebagai manusia seutuhnya. Begitu pula dengan kontribusi anda kepada seluruh makhluk-Nya dan Alam semesta, kepercayaan mereka terhadap anda, membuat anda semakin besar dan penuh keberdayaan.
Dan anda sejatinya dapat menciptakan masa depan sendiri yang anda harapkan, dengan menuliskan dan mengucapkan cita-cita yang anda dambakan, kondisi yang anda harapkan, dan lainnya yang menyangkut kebaikan diri anda di masa depan. Kemudian anda berdoa kepada Tuhan agar merealisasikan impian anda tersebut menjadi kenyataan, dan anda terus bergerak dan berjuang sesuai apa yang menjadi harapan anda.
Maka tentu kita tak asing dengan Rukun Iman, salah satunya iman kepada Malaikat dan Nabi serta rasul, karena beliau semua berharap yang terbaik untuk kita. Kepercayaan yang kita berikan pada beliau semua memberikannya kekuatan, dan pasti beliau mempergunakan kekuatan itu untuk kebaikan kita.
Namun mereka yang kufur kepada para Nabi, mereka sungguh tidak mempergunakan akal mereka untuk mengetahui kebenaran, bahwa para utusan itu berharap kebaikan mereka. Maka sama saja mereka menjemput takdir yang buruk untuk selama-lamanya, sebab menolak kebaikan.
Tuhan sejatinya memfasilitasi diri kita dengan hati untuk meyakini hal yang benar menjadi nyata, akal untuk berkreasi dan berpikir, serta keinginan untuk berharap yang baik-baik. Tinggal kita mempergunakan potensi itu semua ke arah yang sebaiknya kita dapatkan demi kesejahteraan dan keselamatan diri kita dan orang banyak.
Sejatinya tak ada yang dapat melihat masa depan secara pasti di zaman ini, melainkan itu adalah kekuatan kreativitas dan imajinasi manusia pilihan Tuhan dan telah turun ilmu dari-Nya yang kemudian diwujudkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Karena banyak manusia yang meyakininya sebagai kebenaran, semakin banyak yang membenarkan, maka cepatlah menjadi sebuah fakta tak terbantahkan. Atau bahkan ada seorang manusia dengan kekuatan iman yang sangat besar, ia mampu mewujudkannya menjadi kenyataan.
Bahkan untuk hal-hal yang dianggap ilmiah, apabila hal tersebut dapat diterima logika dan sarat akan rasionalitas, hingga dianggap sebagai sebuah kebenaran oleh keyakinan kolektif atau seorang yang besar kekuatan imannya. Hal demikian dapat pula menjadi fakta yang tak dapat terbantahkan.
Dapat disimpulkan apa yang diharapkan seorang pilihan tersebut maka benar-benar menjadi kenyataan, tentu hal ini pun melibatkan keyakinan kolektif dan kualitas kekuatan keimanan seorang.
Penjelasan sederhananya, apa yang kita ucapkan dalam doa dan harapan, kita pikirkan, kita imajinasikan, dan kita sangkakan sejatinya menghasilkan energi. Dan jika energi yang dikumpulkan itu besar dan memenuhi persyaratan untuk direalisasikan, maka mudah bagi Tuhan dengan kemahakuasaan-Nya menjadikan harapan dan doa itu menjadi kenyataan.
Karena semua berasal dari keinginan luhur dan baik dari manusia itu sendiri. Seperti yang dituliskan dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rad ayat 11, Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum, jika mereka tak ingin mengubah keadaan mereka sendiri.
Maka percayailah hal-hal yang menguntungkan, mensejahterakan dan menyelamatkan anda dan orang banyak. Suatu kerugian jika kita mempercayai hal-hal yang justru melemahkan kita, membuat kita tak berdaya, dan membuat kita merasa penuh ketidakberuntungan, seperti halnya ramalan hari naas, takhayul dan khufarat.
Sebab apa yang menjadi keyakinan anda paling dalam, hal demikian dapat menjadi realitas yang dapat anda sendiri rasakan kedepannya. Apalagi bila orang-orang pun percaya dengan kemampuan anda, lalu anda pun menjemputnya dengan kepercayaan diri yang mantap, pastilah anda berhasil mewujudkan impian anda.
Tentunya hal ini semua tergantung dari kekuatan iman anda sendiri yang sudah teruji dengan melewati berbagai cobaan hidup untuk meneguhkan iman anda kepada Tuhan Yang Maha Mengabulkan Doa dan Harapan. Dan dengan selalu berbuat kebaikan kepada sesama yang membutuhkan, hal ini dapat menjadi energi penambah yang membantu mewujudkan doa dan harapan anda.
Cimahi, 13 Agustus 2024.
Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki.
1 Pengikut
Keutamaan Kemahasucian Allah
3 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler