Biogenesis

Jumat, 16 Agustus 2024 08:19 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Panorama cerpen, imaji mengurai sel-sel otak agar tetap sehat walafiat. Tak ada pembaca tak ada seni susastra. Jelajah imajinasi.

DONGENG LANGIT.
Sentir layar terkembang cahaya pembuka.
Musik: Metal symphony adegan berkisah.

Empati sastra  drama tercipta 
paradikma pena moral kebudayaan 
langit seluas pandangan universal 
paradoksal taklimat di awanawan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daun gugur lazim di mata semesta. Nurani ngawang tanpa langit, angkasa bolong. Kosong tak sebanding paradikma nilai apapun. Tak terhitung frekuensi tak serupa apapun. Inteligensi norma automatisasi moral warnawarni sejak awal mula. Kalau semesta merubah garis edar para planet. Bumi meledak deh. "Glar!"

"Gosip mati di angkasa."
"Isuisu mati jungkir balik."

Unsur hidup menyala seketika hari baik temu sperma. Tumbuh kehidupan alam plasenta niskala semesta dunia rahim. Materi terlihat di batas pemandangan dari isu logika ranah hidup. Kata sebatas nalar komunikasi lompatan subjektif. Tontonan sains terbatas pustaka inteligensi zaman berubah materi berganti.

"Imajinasi hujan deras."
"Hipokrisi kering kerontang."

Jangan berandaiandai takkan serupa apapun. Kalau pun tampak dari jendela harihari berlari. Rekaan rekam pikiran sebatas mata mencapai horizon garis gaib alam raya, konon. Panorama rekayasa sains, terbatas pada permukaan frekuensi, beriringan gravitasi, itupun kalau benar begitu, tergantung tujuan esensial.

"Tak ada analisis."
"Jadi kartun konektivitas."

Sains tingkat dunia boleh saja euforia menemukan berbagai keajaiban alam raya segala warna wujudnya. Mungkin hanya capaian sains sepersekian persen dari sebiji debu; itupun sekadar dugaan perumpamaan pandangan imajiner. Realitas senantiasa merekam sejumlah makna di sel otak beragam makhluk.

"Para mazhab jadi batu."
"Para isme jadi sambal terasi."

Makhluk hidup materi bergerak berdetak dag dig dug. Jantung mati selesai seketika hidup. Putaran semesta stabil sejauh mata memandang inheren makhluk hidup. Kala hidup terbatas selaras perubahan waktu. Bergulir berabad-abad dimensi niskala campursari multi anonim. Tak semua misteri bisa terlacak sains. Ehem.

"Hidup dalam mesin waktu mengutip teori gagap."
"Oke. Jangan asal melodrama isme plagiat."

Pikiran baik sugesti logika baik. Benar-salah garis horizontal mungkin bergerak berputar simultan seiring garis vertikal. Berubah-ubah mencipta curva horizon. Diagonal logika poros semesta berputar. Darah mengalir tubuh hidup sesuai takdir jalur anatomi jalan darah perdetik waktu.

"Siasat masuk pabrik kemasan."
"Abstrak kontemporer patgulipat kuy."

Apa 'kan terjadi; apabila anggota tubuh makhluk hidup bisa dicopot pasang laiknya robot-robotan. Barangkali semesta tak serupa kini. Mungkin pula akan menjadi jagat robot gigantik. Senjata perang efektif tanpa cinta ataupun kasih sayang. Perang berlangsung sepanjang abad kehidupan bimasakti. "Glar!" 

"Masih ada perang?"
"Oh! Hipokrisi? Oh! Angin lalu."

Peperangan, salah satunya akibat pola struktural oligarki plus oportunis di keranjang kekuasaan di manapun di dunia, all in one perangkat hipokrisi tanpa kecuali. Kekecewaan terhadap kekuasaan model begitu memicu lahirnya terorisme dunia, korupsi, salah guna wewenang sembunyi di lacilaci kuasa usaha.

"Kolusi mental akut ngumpet di kotak pandora."
"Hulala parodi kamuflase topeng hibah siang bolong bercerita."

Dunia memerlukan penyelenggara komitmen kemanusiaan peduli penyadaran bening damai terbuka keyakinan saling memberi manfaat; berhadapan dengan kaum pandir  anonim orasi dengan teori-teori plagiat nyomot kiri kanan. Menjadi tugas tak ringan melawan kejahatan amoral macam itu, berbagai bentuk adaptif tampilannya.

"Sikat gigi dulu baru cuci tangan lanjut cuci muka."
"Mastodon versus predator apa mungkin bukan sandiwara para kucing."

"Tak menemukan jawabannya."
"Sembunyi di hati dibawa mati."

***

Jakarta Indonesiana, Agustus 15, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Pesonamu

20 jam lalu
img-content

Repertoar

1 hari lalu

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua