Saatnya Anies Buat Partai Baru
Rabu, 21 Agustus 2024 18:52 WIBAnies Baswedan menghadapi tantangan besar untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024 sebagai calon independen. Artikel ini membahas alasan mengapa Anies mungkin perlu membentuk partai politik baru sebagai solusi strategis, serta tantangan dan hambatan yang akan dihadapinya jika memilih jalur tersebut.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan memasuki tahapan pendaftaran bakal calon. Dari banyak daerah di Indonesia yang menggelar Pilkada, Jakarta menjadi fokus utama Pilkada serentak kali ini. Posisi Jakarta yang masih merupakan ibukota dan pusat perekonomian membuat provinsi ini menjadi pembicaraan utama di tingkat Nasional.
Terbaru, sudah ada dua pasangan calon yang sudah bisa mencalonkan diri yaitu Ridwan Kamil-Suswono yang dicalonkan 12 partai politik dalam KIM Plus dan Dharma Pongkerun-Kun Wardana yang merupakan calon independen. Sedangkan dua mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) masih sulit maju.
Sementara itu Anies terbilang sulit bisa maju pada pilkada kali ini. Terutama karena Anies bukan merupakan kader parpol manapun yang membuat partai politik harus berpikir dua kali jika ingin mencalonkan Anies.
Itu membuat banyak opini berseliweran Anies untuk masuk partai politik yang ada untuk bisa mengamankan tiket Pilkada Jakarta. Namun sedikit yang berargumen mendorong Anies membuat partai politik sendiri dibandingkan masuk partai politik yang ada. Ada 4 alasan yang membuat Anies lebih baik membuat parpol dibandingkan masuk parpol yang ada yaitu:
Sulit Jika Independen, sudah dijelaskan diawal posisi Anies yang merupakan sosok non-partai membuat karir Mantan Mendikbud sulit untuk terus hidup karena sudah pasti partai-partai akan mendahului kadernya sendiri dibandingkan sosok diluar partai.
Selain itu dalam peraturan yang ada calon independen sulit untuk maju karena harus mengumpulkan dukungan dalam jumlah yang tidak sedikit bahkan untuk Pilpres tidak ada calon independen yang berarti untuk mencalonkan diri mengharuskan diusung oleh partai politik yang ada.
Sulit Melobi Partai, kemudian alasan lain ialah sulitnya Anies untuk melobi partai politik. Itu terlihat sejak dinamika Pilpres 2024 yang membuat Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan dan yang terbaru pada Pilkada kali ini. Tentu Anies belajar dari dua peristiwa ini untuk berpikir untuk berada didalam partai sehingga ia bisa menambah daya tawar untuk bernegosiasi dengan partai lain.
Bisa Langsung Memimpin Partai, Lalu jika Anies membuat partai kemungkinan membuat ia bisa langsung menjadi pemimpin partai tersebut dibandingkan masuk partai lain yang kemungkinan hanya bisa menjadi kader saja dan tanpa bisa memimpin.
Kalaupun bisa menjadi pemimpin di partai yang ada bisa mencoreng nama Anies karena itu mirip yang dilakukan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang menjadi Ketum PSI kurang dari seminggu menjadi anggota.
Bisa Lebih Idealis, Dengan posisinya menjadi ketua partai membuat sosok Anies lebih mudah menentukan arah politiknya sendiri. Mengingat Anies lebih condong akan beroposisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya berbeda dengan partai-partai pengusungnya yang sudah terlihat akan masuk koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun meski memiliki beberapa keuntungan dan menghilangkan beberapa rintangan bukan hal yang mudah dalam membuat partai politik di Indonesia. Ditambah partai politik tidak menjamin 100 persen karir politik Anies akan lancar akan ada tantangan-tantangan baru yang akan dihadapi Anies bila ia membuat partai baru seperti:
Butuh Biaya Besar, Meski membuat partai politik terbilang mudah tetapi bukan berarti semua partai bisa ikut Pemilu ada banyak persyaratan yang sulit untuk bisa bertanding dalam pesta demokrasi lima tahunan. Itu membuat biaya dalam mendirikan partai politik sangat besar dan tentu dengan hanya sekadar banyaknya anggota tidak cukup untuk partai bisa bersaing di Indonesia.
Pemilu Serentak, Sudah menjadi permasalahan, Pileg dan Pilpres yang berlangsung berbarengan membuat parpol sudah jauh-jauh hari bisa membentuk koalisi pengusung capres-cawapres tertentu. dilain pihak ini menutup kesempatan partai baru peserta pemilu untuk bisa mengusung calon mereka sendiri karena tidak memiliki kursi di DPR RI maupun suara hasil pemilu sebelumnya.
Tentu bila Anies mendirikan partai baru membuat kesempatan ia bersaing di Pilpres 2029 justru semakin kecil dibandingkan ia tetap independen atau masuk partai yang ada karena partai baru pasti tidak memiliki kursi DPR RI maupun suara pemilu sebelumnya.
Tidak Menjamin Sukses, Tantangan terakhir ialah mendirikan partai tidak menjamin partai tersebut akan meraih kesuksesan. Sudah banyak politikus yang mendirikan partai baru maupun pisah Kongsi dengan partai lama tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Penyebabnya mulai dari partai yang kurang dikenal masyarakat hingga kalahnya mesin partai dengan partai lama.
Dengan begitu langkah politik Anies dengan membuat partai politik baru bisa menjadi Solusi yang sekarang kian tidak menentu dari nasib karir politik yang kemungkinan besar akan vakum jika benar-benar tidak bisa ikut Pilkada Jakarta nantinya.
Meskipun tidak ada jaminan dengan membuat partai baru akan membuat karir politik Anies melesat atau sukses karena aka nada tantangan dan hambatan baru yang tentu suka tidak suka harus dihadapi Anies bila ingin karir politiknya terus hidup.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Zaken Kabinet Hanya Merupakan Utopia?
Kamis, 12 September 2024 18:49 WIBSaatnya Anies Buat Partai Baru
Rabu, 21 Agustus 2024 18:52 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler