Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.
Aspal Buton Pemenang Pilkada Sulawesi Tenggara 2024
Minggu, 25 Agustus 2024 18:57 WIBRakyat sendiri tidak perlu repot-repot lagi mendengarkan kampanye dan janji-janji muluk dari para calon kepala daerah. Cukup dengan memilih kepala daerah yang berani membuat \x201cKontrak Politik\x201d dengan rakyatnya.
Tidak berapa lama lagi kita akan menghadapi Pilkada 2024 (Pemilihan Kepala Daerah) yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Adapun para calon kepala daerah sekarang sedang bersiap-siap untuk mengikuti pesta demokrasi yang akan diadakan setiap 5 tahun sekali tersebut. Mereka sedang giat dan bersemangat mencari dukungan dari partai-partai politik agar dapat memenuhi persyaratan mutlak yang sudah ditetapkan oleh KPU.
Mungkin kita sebagai orang awam ingin bertanya: “Apakah Pilkada sekarang ini lebih menarik dari Pilpres yang baru saja berakhir?”. Pilpres tentu saja lebih menarik, karena mencakup skala nasional yang akan menentukan nasib dan masa depan 280 juta rakyat Indonesia. Sedangkan Pilkada sifatnya hanya mencakup daerah-daerah lokal yang lebih kecil, dan banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Mungkin di antara Pilkada-Pilkada dari 38 provinsi di Indonesia, Pilkada di provinsi Sulawesi Tenggara akan lebih menarik untuk disimak dan dicermati. Mengapa? Karena provinsi Sulawesi Tenggara ini memiliki harta karun aspal alam yang terdapat di Pulau Buton. Apabila pemerintah daerah provinsi Sulawesi Tenggara akan mampu memanfaatkan dan mengolah harta karun aspal Buton ini untuk mensubstitusi aspal impor, maka akan ada potensi besar bagi penduduk Sulawesi Tenggara yang berjumlah 3,5 juta orang untuk bisa hidup lebih makmur dan sejahtera.
Disamping itu, baru-baru ini telah ditemukan di lepas pantai Kabupaten Buton potensi minyak bumi sebesar 5 miliar barel. Ini potensi yang sangat besar sekali untuk meningkatkan pembangunan di provinsi Sulawesi Tenggara yang tidak dimiliki oleh provinsi-provinsi lain. Dengan banyaknya sumber daya alam yang terdapat di provinsi Sulawesi Tenggara, maka Pilkada di Sulawesi Tenggara diperkirakan akan berjalan dengan seru dan sengit. Adapun siapakah calon kepala daerah yang paling dapat memahami keinginan rakyat Sulawesi Tenggara dengan lebih baik, maka dialah calon kuat pemenangnya.
Apa sejatinya keinginan rakyat Sulawesi Tenggara? Secara umum, beberapa keinginan yang sering diungkapkan oleh masyarakat di daerah Sulawesi Tenggara, meliputi:
- Peningkatan Infrastruktur: Pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya untuk memudahkan akses dan meningkatkan perekonomian.
- Pendidikan dan Pelatihan: Akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi peluang kerja.
- Kesehatan: Peningkatan pelayanan kesehatan, termasuk akses terhadap rumah sakit dan puskesmas yang lebih baik serta penyediaan tenaga medis yang memadai.
- Ekonomi dan Lapangan Kerja: Peningkatan peluang usaha dan lapangan kerja, terutama di sektor-sektor utama sepert pertambangan, pertanian, perikanan, dan pariwisata.
- Pengelolaan Sumber Daya Akam: Pengelolaan yang lebih baik terhadap sumber daya alam seperti tambang, hutan, dan laut agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat tanpa merusak lingkungan.
- Kesejahteraan Sosial: Program-program yang mendukung kesejahteraan sosial, termasuk bantuan untuk keluarga miskin, perlindungan sosial, dan upaya pemberdayaan masyarakat.
Adapun untuk mampu memenuhi semua keinginan dan harapan rakyat Sulawesi Tenggara ini diperlukan dana yang cukup besar. Dari manakah pemerintah daerah akan mampu memperoleh dana tambahan untuk APBD? Inilah kunci utama keberhasilan daripada para calon kepala daerah. Para calon kepala daerah yang akan ikut Pilkada harus mampu memaparkan apa gagasan dan pemikirannya sendiri untuk memperoleh dana tambahan untuk APBD. Kalau mereka tidak mampu menjelaskannya kepada rakyat, maka lebih baik mereka tidak usah ikut Pilkada. Karena hanya akan membuang buang waktu, tenaga, dan uang saja.
Di sisi lain, apabila para calon kepala daerah sudah memiliki gagasan dan pemikirannya sendiri yang cemerlang untuk mampu memperoleh dana tambahan untuk APBD guna membangun daerahnya, maka berjuangkan sekuat tenaga. Mari kita adu gagasan dan pemikiran tersebut dengan para calon kepala daerah lainnya. Siapakah yang akan lebih unggul? Gagasan dan pemikiran tersebut bukan hanya berupa sekedar wacana, janji, atau omon-omon. Tetapi gagasan tersebut sudah harus sudah matang dan didukung penuh dengan data-data ilmiah dan bukti-bukti yang konkrit. Jadi tidak boleh ada tipu-tipu lagi.
Mengingat provinsi Sulawesi Tenggara memiliki harta karun aspal alam di Pulau Buton, maka seyogyanya para calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada sudah mempersiapkan konsep dan program untuk mengelola aspal Buton ini secara inovatif dan visioner. Gagasan apa yang akan menjadi prioritas dan strategi untuk memberdayakan sumber daya aspal alam ini?. Apakah sudah memiliki sebuah tim ahli yang kuat dan mapan untuk mendukung program-program kerja yang akan dilaksanakan? Dan apakah sudah siap untuk kalah, dan juga siap untuk menang? Karena mentalitas sebagai petarung sejati juga merupakan salah satu persyaratan utama untuk menjadi kepala daerah.
Para calon kepala daerah harus banyak belajar dari pengalaman kegagalan pak Jokowi dalam mengelola aspal Buton. Jangan sampai mereka akan mengulangi kesalahan yang sama. Apa sih kesalahan pak Jokowi dalam mengelola aspal Buton? Kesalahan pak Jokowi adalah karena pak Jokowi tidak paham apa sejatinya masalah aspal Buton. Bagaimana mungkin seorang presiden akan mampu menyelesaikan masalah aspal Buton, kalau beliau sendiri tidak paham apa sejatinya inti masalah aspal Buton yang sedang dihadapinya?.
Masukan bagi para calon kepala daerah, silahkan pelajari dan pahami baik-baik apa sejatinya masalah aspal Buton. Masak sih, Indonesia sudah 79 tahun merdeka, tetapi mirisnya, aspal Buton masih belum mampu mensubstitusi aspal impor? Kalau para calon kepala daerah sudah mampu menjawab pertanyaan ini dengan benar, maka ada kemungkinan besar para calon kepala daerah tersebut akan mampu juga untuk mendapatkan gagasan dan solusi cerdas guna menyelesaikan permasalahan aspal Buton tersebut secara tuntas.
Salah satu contoh permasalahan rumit yang harus para calon kepala daerah pikirkan adalah masalah pilihan. Apakah akan memilih untuk mewujudkan program hilirisasi aspal Buton, atau program swasembada aspal? Adapun apabila salah memilih, maka ada kemungkinan besar mereka akan gagal untuk menjadi kepala daerah. Menjadi kepala daerah itu tidaklah mudah. Karena selain mereka harus memiliki kecerdasan yang mumpuni, mereka harus juga memiliki perasaan hati nurani yang jujur dan ikhlas untuk mau menyejahterakan rakyatnya.
Mumpung sekarang masih ada waktu, mungkin para calon kepala daerah bisa segera mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Rakyat sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji. Rakyat sekarang sudah lebih pintar dan bijak daripada lima tahun yang lalu. Oleh karena itu, para calon kepala daerah tidak perlu lagi berjanji macam-macam. Cukuplah berjanji kepada dirinya sendiri. Kalau terpilih nanti sebagai kepala daerah, maka ia akan berjuang mati-matian dengan sepenuh hati untuk menyejahterakan rakyatnya.
Dan di sisi lain, rakyat sendiri tidak perlu repot-repot lagi mendengarkan kampanye dan janji-janji muluk dari para calon kepala daerah. Cukup dengan memilih kepala daerah yang berani membuat “Kontrak Politik” dengan rakyatnya. Apakah calon kepala daerah tersebut nanti akan memilih untuk mewujudkan program hilirisasi aspal Buton, atau program swasembada aspal?. Biarkanlah rakyat sendiri yang akan menentukan pilihannya. Calon kepala daerah yang paling cerdas dan jujur, pastinya akan mampu membedakan, program mana yang paling diinginkan oleh rakyatnya. Akhirnya aspal Buton adalah pemenang dari Pilkada Sulawesi Tenggara 2024.
Pemerhati Aspal Buton
3 Pengikut
Aspal Buton: Oh, Sungguh Lucunya Negeriku
14 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler