Pengalaman Keluarga Bonefasius Pedor Mengolah Lahan dan Kotoran Ternak jadi Sumber Rejeki
Selasa, 27 Agustus 2024 14:04 WIB
Iklan
Yayasan Ayo Indonesia sejak awal tahun 2023 melaksanakan program pemberdayaan sosial ekonomi bagi para petani rentan secara khusus petani yang memiliki anggota keluarga menyandang disabilitas. Mereka didorong untuk berusaha sayuran secara organik di lahan dan pekarangan rumah untuk tujuan peningkatan pendapatan dan pemenuhan gizi keluarga. Dukungan dari Yayasan Ayo Indonesia untuk pencapaian tujuan adalah melatih mereka cara membuat pupuk organik karbon, literasi keuangan, dan kewirausahaan.
Bonefasius Pedor, 54 tahun, Ketua Kelompok Disabiltas Desa Ranaka (KDD) kesehariannya bekerja sebagai petani sawah, memproduksi pupuk organik karbon, dan menanam sayuran. Selain itu, dia bersama isteri dan anaknya memelihara kambing dan babi untuk penyediaan bahan baku pupuk organik, yaitu kotorannya.
Sayuran ditanamnya di pekarangan depan rumah berukuran luas 4 meter x 12 meter. Walaupun kecil luasnya ternyata memberi pengaruh positip yaitu telah mengurangi pengeluaran dari keluarganya bahkan rupiah dengan nilai lumayan masuk ke kas. Bijaksana bukan?
Kreatifitas ayah dari seorang anak penyandang disabilitas sensorik namanya Bernard Pedo ini menanam sayuran di lahan pekarangan secara teratur untuk tujuan pemenuhan gizi dan sebagai media uji coba pupuk organik karbon buatannya patut diacungkan jempol. Hal ini tentu beralasan sebab pekarangan berukuran kecil itu telah menghasilkan sayuran sehat bagi keluarganya bahkan dijadikan sebagai tempat untuk promosi manfaat dari pupuk organik karbon pada sayuran kepada orang lain yang datang bertamu atau lejong ke rumahnya.
Kreatifitas ayah dari seorang anak penyandang disabilitas sensorik namanya Bernard Pedo ini menanam sayuran di lahan pekarangan secara teratur untuk tujuan pemenuhan gizi dan sebagai media uji coba pupuk organik karbon buatannya patut diacungkan jempol. Hal ini tentu beralasan sebab pekarangan berukuran kecil itu telah menghasilkan sayuran sehat bagi keluarganya bahkan dijadikan sebagai tempat untuk promosi manfaat dari pupuk organik karbon pada sayuran kepada orang lain yang datang bertamu atau lejong ke rumahnya.
Dia berharap pekarangan ini bisa mempengaruhi anggota KDD yang lain untuk mengurangi belanja sayuran di pasar dengan memanfaatkan pekarangan mereka dengan menanam aneka sayuran. Tidak sedikit keluarga di kampung Robo harus mengeluarkan rupiah untuk membeli sayuran yang dijual oleh pedagang sayur keliling. Menurut Boni, lahan di sekitar rumah bisa dimanfaatkan sebagai sumber sayuran bergizi dan menghemat uang belanja keluarga. Ini yang dirasakan dan dialami oleh keluarganya pada 2 tahun terakhir.
Pengalaman berharga ini, dia selalu berbagi kepada anggota KDD ketika mereka bertemu setiap bulan. Niat baik ini ternyata tidak sia-sia,sudah 4 keluarga telah mengikuti jejaknya. "Berbagi atau menularkan hal yang dalam kehidupan bersama di kelompok mesti menjadi suatu kebiasaan dan wajib dilakukan agar semua menjadi lebih baik," ungkap ketua BPD Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai-NTT ini.
Pengalaman berharga ini, dia selalu berbagi kepada anggota KDD ketika mereka bertemu setiap bulan. Niat baik ini ternyata tidak sia-sia,sudah 4 keluarga telah mengikuti jejaknya. "Berbagi atau menularkan hal yang dalam kehidupan bersama di kelompok mesti menjadi suatu kebiasaan dan wajib dilakukan agar semua menjadi lebih baik," ungkap ketua BPD Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai-NTT ini.
Salah satu sumber pendapatan yang baru bagi pemenuhan kebutuhan keluarganya, secara khusus bagi satu anaknya yang menyandang difabel sensorik saat ini diperoleh dari hasil menjual pupuk organik karbon. Kotoran ternak miliknya dan beberapa tetangga diolah menjadi pupuk organik karbon. Sejauh ini, dia telah berhasil menjual pupuk organik karbon sebanyak 68 karung dengan nilai penjualan sebesar 3.4 juta IDR.
Sedangkan stok pupuk yang tersedia hingga saat ini (Senin/8/2024) sebanyak 35 karung. Sebelumnya, dia bekerja sebagai penggali pasir dan menjual sebagian beras dari sawahnya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Menjual beras yang lebih dari kebutuhan keluarganya tetap dilakukan hingga saat ini sedangkan menggali pasir untuk dapat cuan ditinggalkannya.
Memproduksi pupuk organik karbon sangat relevan dengan situasi saat ini dimana perubahan iklim sedang berlangsung yang berdampak kepada penurunan hasil pertanian khususnya sayuran (hortikultura). Pemanasan global memicu terjadi perubahan iklim yang ditandai munculnya fenomena kekeringan berkepanjangan dan musim hujan dengan intensitas tinggi.
Pupuk organik karbon sebagai pilihan adaptasi untuk memanfaatkan karbon dari tanaman menjadi bahan pupuk dan juga bermanfaat untuk menghemat penggunaan air pada lahan sayuran dan mencegah kerusakan tanaman pada saat hujan dengan intensitas tinggi. Karbon dimasukan ke dalam tanah juga sebagai langkah mitigatif.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Pupuk organik karbon diproduksi oleh Praktik hidup baru yang terbukti membawa perubahan bagi Boni ini merupakan buah dari dorongan Yayasan Ayo Indonesia pada awal tahun 2023. Yayasan ini telah memfasilitasi Boni mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik karbon, menghadiri pertemuan bisnis dengan pengusaha yang telah berhasil dan menjadi anggota KSP CU Florette. Mendorong dia menjadi anggota CU Florette sangat penting untuk akses permodalan bagi pengembangan usahanya ke depan.
Koperasi Kredit ini merupakan salah satu CU yang melayani pinjaman bisnis bagi anggota seperti Boni (pelaku usaha). CU ini juga dikenal sangat inklusif sebab menerima orang dengan disabilitas menjadi anggota dan juga menyediakan layanan pinjaman bagi mereka, terutama pinjaman untuk bisnis dengan bunga pinjaman relatif rendah.
Pekerjaan rumah dia dan Yayasan Ayo Indonesia dalam relasi program adalah mewujudkan mimpi membangun suatu Rumah Produksi Pupuk Organik Karbon. Untuk itu, Boni berencana meminjam modal usaha di KSP CU Florette guna mengupayakan penambahan ternak sedangkan untuk sarana lain, seperti gedung dan mesin pengolah bahan baku pupuk akan coba diusulkan kepada pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Pertanian. "Saya berharap pemerintah mengakomidir usulan ini nanti sebab jika Rumah Produksi terbangun dan berproduksi maka yang menjadi penerima manfaatnya adalah keluarga-keluarga yang memiliki ternak, terutama keluarga-keluarga yang telah bergabung ke dalam kelompok disabilitas desa (KDD) Ranaka," kata Boni.
Sedangkan peran Yayasana Ayo Indonesia ke depan adalah memastikan Boni tetap konsisten dalam menjalankan bisnisnya ini dengan cara memperkuat pemahamannya tentang koperasi kredit, kemampuan analisis usaha, menerapkan pemasaran berjaringan secara online melalui media sosial, meningkatkan semangat kewirausahanya, dan menambah jumlah anggota KDD yang akan diberitanggungjawab untuk menyediakan bahan baku pupuk organik berupa kotoran ternak (dalam kerangka bisnis).
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Pengalaman Keluarga Bonefasius Pedor Mengolah Lahan dan Kotoran Ternak jadi Sumber Rejeki
Selasa, 27 Agustus 2024 14:04 WIBKetika Ibu Tak Pernah Bercerita Lagi Penuh Hangat
Senin, 13 Mei 2024 14:30 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler