Bakso, Sore yang Cerah, dan Birokrasi

Kamis, 5 September 2024 11:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

(Catatan sore soal PNS dan birokrasi)

Pada suatu Minggu sore yang cerah, suami mengajak saya keluar untuk menikmati semangkuk bakso di warung favorit kami di kota Bekasi. Udara hangat di sore hari, ditemani dengan aroma sedap bakso yang mengepul, membuat momen itu terasa begitu nyaman—seolah semua kesibukan kota Jakarta hilang sejenak.

Kami memilih meja di sudut, jauh dari keramaian, dan segera memesan makanan favorit kami. Saya memesan bakso dengan lemon tea hangat, sementara suami memilih mie ayam bakso lengkap dengan siomay dan jeruk panas. Kami mulai berbincang-bincang ringan, seperti biasa, membicarakan hal-hal kecil yang sering terlupakan di tengah kesibukan sehari-hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, di tengah percakapan santai itu, suami saya tiba-tiba bertanya, “Kamu lihat nggak posting-an adikmu di Instagram? Pakai kaos biru itu, yang ada tulisan 'Peringatan Darurat.'"

Saya mengangguk sambil mengingat kembali posting-an itu. "Iya, aku lihat. Dia baru saja unggah foto itu kemarin."

Suami saya tersenyum tipis, lalu menambahkan dengan nada yang lebih serius. “Menurutku, dia terlalu berani. Apalagi dia kerja di BUMN, yang jelas milik negara. Harusnya ada batasan tertentu untuk orang yang bekerja di sana."

Saya terdiam sejenak, memikirkan kata-katanya. Saya paham kekhawatiran suami saya, mengingat kami berdua adalah PNS—meskipun bekerja di instansi yang berbeda. Namun, di sisi lain, saya merasa ada sesuatu yang lebih mendalam yang perlu dibicarakan. Mengapa harus ada batasan bagi mereka yang ingin menyuarakan pendapat, terutama jika hal itu dilakukan demi memperjuangkan kebenaran?

Alih-alih memulai perdebatan yang bisa merusak suasana sore yang damai, saya memilih untuk menahan diri. Isu "Peringatan Darurat" yang ramai dibicarakan hanyalah bagian kecil dari kekhawatiran yang lebih besar—kekhawatiran yang sudah lama mengusik pikiran saya selama bertahun-tahun bekerja di birokrasi. Saya sering bertanya-tanya, di mana kita berada dalam konteks melayani masyarakat dengan benar, di tengah aturan yang terasa semakin kaku dan sistem yang tampaknya semakin jauh dari nilai keadilan?

Selama bertahun-tahun saya merasakan birokrasi seperti roda gila. 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Bakso, Sore yang Cerah, dan Birokrasi

Kamis, 5 September 2024 11:40 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler