Profesor Edy Ajak Wisudawan Terus Belajar dan Berkontribusi

Senin, 9 September 2024 09:08 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Untuk menghadapi tantangan pasar kerja global diperlukan personal branding dan pembaruan ilmu.\xa0 Laporan terbaru World Economic Forum memperkirakan bakal ada surplus pekerjaan pada 2027. \x22Sehingga wisudawan perlu terus memperbarui ilmu dan menunjukkan keunggulan,\x22 kata Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof Edy Suandi Hamid.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana periode ke-65 dan Pascasarjana periode ke-2 pada Sabtu (07/09) di Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Acara ini menjadi momen spesial bagi seluruh sivitas akademika UWM, karena Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta, Dr. (H.C.) GKR Mangkubumi turut hadir memberi sambutan. Diantara 175 wisudawan/wisudawati tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI MY. Esti Wijayati juga turut diwisuda pada prosesi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sambutannya, Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta, Dr. (H.C.) GKR Mangkubumi, memberikan pesan kepada para wisudawan. “Wisuda ini adalah pencapaian yang luar biasa. Di tengah data statistik yang menunjukkan hanya 6,5% penduduk Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan tinggi, menjadi sarjana atau bahkan menyelesaikan program magister adalah sebuah hak istimewa yang harus disyukuri. Ini adalah amanah untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara,” ucapnya.

GKR Mangkubumi juga menekankan pentingnya ketahanan dan semangat juang dalam menghadapi tantangan hidup. “Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari perjuangan baru. Saya berharap para wisudawan Universitas Widya Mataram memiliki jiwa yang tangguh dan terus berjuang, meski dalam keadaan sulit. Jadilah pembelajar sepanjang hayat dan teruslah mengembangkan diri,” tegasnya.

Selanjutnya Prof. Edy dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para lulusan dan menggarisbawahi beberapa pencapaian penting universitas. “Wisudawan tertua kita, Surodjo, berusia 89 tahun. Ini adalah bukti nyata bahwa pembelajaran tidak mengenal usia. Seperti pepatah Barat mengatakan never stop learning because life never stops teaching.”

Prof. Edy juga mengingatkan para wisudawan untuk selalu mengingat dan berkontribusi pada almamater. “Jas Merah! jangan sampai melupakan sejarah dan selalu ingat untuk membantu serta mendukung UWM. Bergabunglah dengan komunitas alumni dan beri kontribusi untuk kemajuan kampus”, ujarnya.

Selain itu, pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama UWM ke depan. Prof. Edy mengungkapkan, “Dukungan dari berbagai pihak memungkinkan kita untuk melanjutkan proyek pembangunan Tahap 2. Empat gedung utama yang akan dibangun termasuk Gedung Widya Pambiji, Papan Radya, Piwulangan 1, dan Widya Nusantara, dengan penyelesaian akhir tahun 2024.”

Salah satu dari gedung tersebut adalah Religious Centre, yang akan menjadi tempat ibadah semua agama yang diakui di negara ini. “Ini merupakan implementasi dari Kampus Berbasis Budaya dan menunjukkan komitmen kita terhadap kerukunan umat beragama. Kita tidak hanya berbicara tentang toleransi, tetapi juga merealisasikannya dalam Tindakan,” ujar Mantan Rektor UII ini. Hal tersebut senada dengan Deklarasi Bersama Istiqlal oleh Paus Fransiskus dan Imam besar Masjid Istiqlal Prof Nazarudin Umar yang mengedepankan integritas, komitmen, akhlak, serta menjaga martabat untuk hidup bersama dalam kerukunan dan kedamaian.

Prof. Edy menekankan pentingnya karakter dalam menunjang karier. “Ilmu tanpa karakter yang baik tidak banyak gunanya. Pastikan saudara memiliki keunggulan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik. Semua itu akan mendukung kesuksesan saudara di dunia kerja,” tutupnya.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler