Ketahui Apa itu Weton, Apa Masih Jadi Patokan?

Rabu, 11 September 2024 07:14 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content1
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Temukan makna sebenarnya dari weton dalam budaya Jawa. Apakah weton bisa jadi patokan hidup?

Oleh: Nando Rifky

Pernahkah mendengar istilah weton dan bertanya-tanya apa pengaruhnya terhadap kehidupan? Bagi banyak orang, weton adalah bagian dari tradisi Jawa yang digunakan untuk meramal nasib, jodoh, hingga hari baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, benarkah weton bisa dijadikan patokan hidup? Ataukah ini hanyalah salah satu bentuk warisan budaya yang seharusnya dipahami dengan lebih bijak?

Artikel ini akan mengajak untuk menggali lebih dalam mengenai makna weton, sejarah di baliknya, dan apakah weton benar-benar berpengaruh atau tidak dalam kehidupan sehari-hari. Daripada terus bertanya-tanya, yuk lanjut membaca!

Apa Itu Weton?

Weton adalah penanggalan tradisional Jawa yang menggabungkan sistem hari dan pasaran dalam kalender Jawa. Dalam penentuan weton, seseorang dilahirkan pada hari tertentu dan pasaran tertentu seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, atau Kliwon.

Kombinasi ini dipercaya dapat memberikan gambaran tentang kepribadian, nasib, serta kecocokan seseorang dengan orang lain, terutama dalam pernikahan.

Namun, meski weton sering digunakan untuk berbagai keperluan seperti menentukan hari baik atau jodoh, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah bagian dari kepercayaan masyarakat dan bukan ilmu pasti.

Meskipun demikian, weton masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Jawa hingga saat ini.

Sejarah Singkat Weton

Sistem weton berasal dari kalender Jawa kuno yang dipengaruhi oleh perpaduan sistem kalender Hindu, Islam, dan budaya lokal. Kalender ini didasarkan pada perhitungan siklus mingguan yang terdiri dari lima hari pasaran dan tujuh hari dalam seminggu. Oleh karena itu, setiap orang memiliki weton berdasarkan kombinasi dari dua siklus tersebut.

Sistem ini awalnya berkembang untuk kepentingan pertanian, ritual keagamaan, dan sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, weton mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam penentuan pernikahan atau acara besar lainnya. Hingga kini, tradisi ini masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat Jawa.

1. Kecocokan Jodoh Berdasarkan Weton

Salah satu hal yang paling sering dikaitkan dengan weton adalah kecocokan jodoh. Banyak yang percaya bahwa dengan mengetahui weton seseorang, bisa ditentukan apakah ia cocok dengan pasangannya atau tidak. Kombinasi antara weton satu orang dengan yang lain dapat membawa harmoni atau justru ketidakcocokan.

Secara tradisional, orang tua di Jawa sering kali meminta bantuan orang yang dianggap memiliki pengetahuan tentang weton untuk mencocokkan pasangan.

Misalnya, apabila weton pasangan dianggap kurang cocok, ada beberapa ritual yang bisa dilakukan untuk "menyeimbangkan" energi agar hubungan tetap langgeng. Namun, di era modern ini, banyak orang mulai mempertanyakan apakah kepercayaan ini masih relevan atau tidak.

2. Menentukan Hari Baik

Tak hanya soal jodoh, weton juga digunakan untuk menentukan hari baik. Baik itu untuk menikah, memulai bisnis, hingga pindah rumah, semuanya bisa dihitung dengan weton.

Banyak yang merasa lebih nyaman jika melakukan sesuatu pada hari yang dianggap baik oleh perhitungan weton. Misalnya, ketika seseorang ingin mengadakan acara besar, mereka akan berkonsultasi mengenai weton terlebih dahulu.

Namun, lagi-lagi, meskipun menghitung weton untuk menemukan hari baik masih menjadi tradisi kuat, bukan berarti weton adalah satu-satunya faktor penentu kesuksesan. Bagaimanapun, usaha, perencanaan yang matang, dan kerja keras juga menjadi bagian penting dalam meraih keberhasilan.

3. Ramalan Kepribadian Berdasarkan Weton

Kepribadian seseorang juga kerap dihubungkan dengan weton. Setiap kombinasi hari dan pasaran dipercaya membawa sifat tertentu. Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Pon dianggap memiliki sifat yang kuat dan berani, sementara mereka yang lahir pada hari Legi cenderung lebih tenang dan bijaksana.

Namun, dalam banyak kasus, sifat-sifat ini tidak selalu akurat atau mencerminkan kepribadian secara utuh. Meskipun demikian, beberapa orang merasa terbantu dengan pemahaman ini untuk lebih mengenal diri mereka sendiri.

Weton Bukanlah Penentu Utama

Meskipun weton memiliki peran penting dalam budaya Jawa, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah penentu utama nasib atau kehidupan seseorang. Tradisi ini lebih bersifat sebagai pedoman atau panduan yang bersifat subjektif, bukan kebenaran absolut. Mengandalkan weton sepenuhnya bisa berisiko membatasi peluang dan pengalaman hidup yang lebih luas.

Faktanya, setiap orang memiliki kendali atas hidupnya. Usaha keras, keterampilan, dan kebijaksanaan adalah faktor yang lebih nyata dalam menentukan arah kehidupan seseorang.

Meski weton dapat memberikan panduan atau insight, tidak ada salahnya untuk tetap berpikir rasional dan tidak terlalu terikat pada perhitungan semacam ini.

Bagaimana Menghadapi Weton di Era Modern?

Di era modern yang serba canggih ini, banyak hal yang dulunya dianggap sakral mulai mengalami perubahan. Weton adalah salah satunya.

Sebagian masyarakat masih mempertahankan tradisi ini, sementara yang lain sudah mulai melepaskan diri dari keyakinan semacam itu.

Namun, bukan berarti tradisi weton harus ditinggalkan sepenuhnya. Menghargai tradisi adalah bagian dari menjaga identitas budaya.

Yang terpenting adalah mampu menempatkan weton pada posisinya, yaitu sebagai warisan budaya yang memperkaya kehidupan, bukan sesuatu yang menjadi beban atau patokan mutlak.

Weton Itu Bukan Patokan

Weton memang merupakan bagian dari kekayaan budaya Jawa yang sarat makna. Namun, penting untuk diingat bahwa weton bukanlah satu-satunya kunci keberhasilan dalam hidup.

Tradisi ini bisa menjadi panduan, tapi pada akhirnya, keputusan dan tindakan dalam hidup ada di tangan masing-masing individu.

Dengan memahami weton dalam konteks budaya dan tradisi, bukan sebagai patokan hidup yang kaku, setiap orang bisa lebih bijak dalam menyikapi berbagai hal dalam kehidupan. Jadi, jangan jadikan weton sebagai patokan yang membatasi, tapi sebagai pelengkap dari perjalanan hidup yang penuh warna.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Nando Rifky

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler