Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.

Aspal Buton: Presiden Baru, Harapan Baru

Kamis, 12 September 2024 14:44 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mohon bangunlah jalan-jalan tol menuju Indonesia Emas 2045 dengan menggunakan aspal Buton. Dijamin perjalanan pasti akan nyaman dan selamat sampai ke tujuan.

Oleh: Indrato Sumantoro

Pada tanggal 20 Oktober 2024, Bapak Prabowo Subianto akan dilantik menjadi presiden RI yang baru periode 2024-2029. Sebagai seorang presiden RI yang baru, pak Prabowo memiliki visi untuk mendorong dan memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia, termasuk dalam hal sumber daya alam, seperti aspal Buton. Salah satu fokusnya adalah mewujudkan hilirisasi aspal Buton untuk memaksimalkan penggunaan aspal Buton guna mengurangi ketergantungan pada aspal impor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pak Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 6-7% untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan fokus pada swasembada dan pembangunan ekonomi Indonesia, pak Prabowo bertujuan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri, maju, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan global.

Salah satu tantangan terberat pemerintahan pak Prabowo adalah masalah ketidak pastian ekonomi global. Fluktuasi harga komoditas, inflasi global, dan ketidak pastian pasar keuangan internasional dapat berdampak signifikan pada stabilitas ekonomi Indonesia. Khususnya untuk komoditas aspal, karena Indonesia merupakan salah satu negara importir aspal terbesar di dunia. Adapun Indonesia mengimpor aspal sebesar 2 juta ton per tahun, atau setara dengan Rp 20 - 25 triliun per tahun.

Bagaimana strategi dan kebijakan pemerintahan baru pak Prabowo menghadapi tantangan zaman sehubungan dengan ketidak pastian ekonomi global ini?. Indonesia sebagai salah satu negara importir aspal terbesar di dunia tidak memiliki alternatif dan daya tawar, apabila harga aspal impor akan naik secara signifikan. Indonesia sudah 45 tahun terus mengimpor aspal. Oleh karena itu, ketergantungan Indonesia pada aspal impor sudah sangat besar sekali. Sehingga berapapun kenaikan harga aspal impor, pasti akan dibeli. Pasti. Karena Indonesia tidak mempunyai opsi lain dan pilihan yang lebih baik, kecuali harus tetap terus membeli aspal impor yang harganya setiap tahun akan terus naik. Sejalan dengan kenaikan harga minyak bumi dunia.

Mungkin sudah tiba saatnya bagi pemerintahan baru pak Prabowo untuk mulai sadar dan melirik pada potensi besar aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor. Indonesia sudah 79 tahun merdeka. Tetapi mirisnya, aspal Buton masih belum mampu mensubstitusi aspal impor. Kelihatannya, pak Prabowo harus bertanya kepada pak Jokowi: “Mengapa 10 tahun pak Jokowi berkuasa, tetapi aspal Buton masih belum mampu mensubstitusi aspal impor?”. Apakah kesalahannya terdapat pada aspal Buton, atau aspal impor? Atau pada pak Jokowi sendiri?.

Sejarah akan mencatat kegagalan pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton ini. Adapun kita percaya, bahwa di setiap kesulitan selalu ada hikmah dan kemudahan. Hikmah apa yang dapat pak Prabowo pelajari? Hikmahnya adalah Indonesia sudah 79 tahun merdeka. Dan Indonesia sudah berganti presiden 7 kali. Tetapi aspal Buton masih belum mampu mensubstitusi aspal impor. Inilah tantangan berat bagi pak Prabowo untuk menjadi presiden RI ke-8 yang akan menjadi presiden pertama Indonesia yang mampu mendobrak kebuntuan asa rakyat Indonesia untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton.   

Berdasarkan analisa penulis, mengapa pak Jokowi gagal mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah karena pemerintah tidak memiliki kemauan politik untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Tentu pertanyaan pak Prabowo adalah: “Mengapa?”. Karena Indonesia sudah 45 tahun lamanya terus mengimpor aspal, sehingga sudah masuk ke dalam jurang perangkap zona nyaman impor aspal. Akibatnya Indonesia sudah sangat tergantung sekali pada aspal impor. Dan sudah tidak mampu dan berdaya keluar lagi dari zona nyaman tersebut.

Apabila pak Prabowo sekarang sudah paham bahwa sejatinya inti masalah, mangapa pak Jokowi telah gagal mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah karena pemerintah tidak memiliki kemauan politik untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton, maka apa yang sekarang harus pak Prabowo lakukan untuk menebus dosa kegagalan pak Jokowi ini?

Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun. Coba sekarang pak Prabowo membayangkan, apabila ada seseorang yang sudah 45 tahun berada di zona nyaman, apakah dia mau keluar dari zona nyaman tersebut?. Pasti tidak mau. Karena setiap orang senang berada di dalam zona nyaman. Padahal kita tahu bahwa zona nyaman itu adalah penghambat kemajuan. Dalam keadaan zona nyaman, orang tidak akan mampu melihat ada peluang dan kesempatan lain yang jauh lebih baik.

Sekarang bagaimana strategi dan kebijakan pak Prabowo agar pemerintah baru mampu keluar dari jurang jebakan zona nyaman impor aspal? Masukan untuk pak Prabowo, mohon pak Prabowo mencari menteri-menteri sebagai pembantu presiden yang berani melakukan perubahan mengenai kebijakan presiden-presiden di masa lalu, khususnya kebijakan impor aspal. Dalam seleksi mencari menteri yang paling tepat, ketika diadakan fit and proper test, tanyakan: “Apa keuntungan dan kerugian pemerintah selama 45 tahun mengimpor aspal?. Apa keuntungan pemerintah apabila pemerintah sudah mampu berswasembada aspal?”.

Kedua pertanyaan di atas dapat menilai dengan jelas mengenai siapa calon-calon menteri yang akan mampu melihat visi Indonesia Emas 2045. Kalau masih ada calon-calon menteri yang mengatakan bahwa kebijakan impor aspal adalah menguntungkan negara, maka langsung dicoret saja. Berarti calon-calon menteri ini ingin selalu berada di dalam zona nyaman. Sedangkan kita tahu bahwa berada di dalam zona nyaman berarti bertentangan dengan visi perubahan dan kemajuan.

Judul tulisan ini adalah “Presiden Baru, Harapan Baru”. Adakah harapan baru bagi aspal Buton di bawah pimpinan presiden baru ? Mungkin pak Prabowo perlu merenung. Kegagalan pak Jokowi mewujudkan hilirisasi aspal Buton, sejatinya adalah bukan kegagalan pak Jokowi semata sebagai seorang presiden RI. Tetapi juga merupakan kegagalan dari semua pembantu-pembantu presiden dan aparatur negara lainnya, seperti menteri-menteri, staf ahli, gubernur Sulawesi Tenggara, Bupati Buton, dll.

Harapan aspal Buton kepada pak Prabowo. Kalau pak Prabowo ingin membawa dan mengantarkan rakyat Indonesia sejahtera menuju cita-cita Indonesia Emas 2024, mohon bangunlah jalan-jalan tol menuju Indonesia Emas 2045 dengan menggunakan aspal Buton. Dijamin perjalanan pasti akan nyaman dan selamat sampai ke tujuan. Merdeka !

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler