Pucuk Cemara Singapura
Senin, 16 September 2024 12:21 WIBKecipak air di ujung kaki
membasahi ingatan.
rembulan tersipu mengintip di pucuk cemara
Rasanya, puluhan tahun tak berjeda
dalam kenangan
kembang api Singapura bercahaya di wajahmu
malu - malu
Ohh, Perempuan bermata sipit
Kuning langsat mu sempurna diterpa rona rembulan
Berlipat-lipat sajak ku-usung berdamai dengan beribu doa
Menciptakan sajak - sajak patah dan patah
Siur angin dingin, berhembus, kaku dan kelu
Sepanjang langkah melupakanmu
Singapura masih berkelip seperti dahulu,
aneka lampu menajam kepadaku,
Gemerincing gelang kakimu irama yang
tak hilang-hilang.
Aku masih hafal, masih seperti dahulu
Hanya kini,
Mengeja-eja wujudmu dalam kemayaan pandang
Menghapus jejak waktu
Singapore, 2024
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Anitya Samsara
Selasa, 24 September 2024 12:55 WIBHujan Yang Enggan
Selasa, 24 September 2024 12:54 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler