Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.

Prabowo Presidenku, Aspal Buton Aspalku

Selasa, 17 September 2024 18:58 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pak Prabowo, sebagai presiden baru, harus berani tampil beda dibanding Pak Jokowi. Rakyat akan selalu mendukung Pak Prabowo dengan berdoa dan berseru: Prabowo Presidenku, Aspal Buton Aspalku. Semoga Indonesia makmur dan sejahtera. Aamiin

Oleh: Indrato Sumantoro

Tinggal menghitung hari, pak Prabowo akan segera menjadi presiden RI yang baru, menggantikan pak Jokowi. Bagaimana perasaan hati rakyat Indonesia menghadapi momentum yang seru dan bersejarah ini?. Rakyat Indonesia pasti merasa sangat senang, dan berharap banyak kepada pak Prabowo untuk mampu menyejahterakan rakyat Indonesia. Adapun apa saja sejatinya janji-janji kampanye pak Prabowo kepada rakyat Indonesia yang wajib dipenuhinya?

Mengutip berita dari cnbcindonesia.com, tanggal 10 November 2023, dengan judul: “Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!”, dalam kampanyenya, pak Prabowo telah menegaskan dirinya akan meneruskan program hilirisasi, jika terpilih sebagai presiden RI.

Sekarang pak Prabowo sudah terpilih menjadi presiden RI periode 2024-2029. Tentu saja sekarang rakyat menuntut dan menagih janji pak Prabowo untuk segera mewujudkan program hilirisasi sesuai dengan janji-janji di dalam kampanyenya.

Kira-kira bagaimana bentuk strategi dan upaya dari pak Prabowo untuk mewujudkan program hilirisasi di dalam kurun waktu 5 tahun pemerintahnya? Komoditas mineral apa yang akan menjadi prioritas utama dan unggulan pemerintahan pak Prabowo? Mungkin sebelum pemerintahan pak Prabowo memutuskan untuk mau melanjutkan program hilirisasi mineral, maka tidak ada salahnya, apabila pak Prabowo mau melakukan evaluasi dan analisa mengenai kinerja dan pencapaian dari program hilirisasi nikel yang sedang berjalan. Apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ditargetkan, dan memperoleh nilai tambah yang diharapkan?

Sebagai presiden baru, tentunya pak Prabowo ingin berbuat sesuatu yang baru, luar biasa,  dan lebih baik daripada apa yang sudah pernah dicapai oleh pemerintahan pak Jokowi. Adapun pak Jokowi telah gagal mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Dan hal ini merupakan sebuah tantangan yang menarik bagi pak Prabowo untuk membuktikan diri, bahwa pak Prabowo adalah presiden yang lebih baik daripada pak Jokowi.

Langkah pertama yang harus pak Prabowo lakukan adalah dengan melakukan evaluasi dan analisa mengenai faktor-faktor apa saja yang telah menyebabkan kegagalan pak Jokowi untuk mewujudkan program hilirisasi aspal Buton.

Adapun strategi dan upaya-upaya pak Prabowo yang sebaiknya dilaksanakan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pak Jokowi di masa lalu tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Aspal adalah komoditas impor. Jadi aspal tidak tepat dimasukkan ke dalam program hilirisasi. Program hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas ekspor. Sedangkan aspal adalah komoditas impor. Oleh karena itu, aspal lebih tepat dimasukkan ke dalam program swasembada aspal.
  2. Indonesia sudah 79 tahun merdeka. Tetapi Indonesia masih belum mampu berswasembada aspal. Oleh karena itu, program swasembada aspal harus menjadi prioritas utama, dan berada langsung di bawah kendali presiden.
  3. Program swasembada aspal adalah program unggulan pemerintahan pak Prabowo. Potensi aspal Buton adalah sangat besar sekali untuk mensubstitusi aspal impor. Adapun pekiraan potensi produksi aspal Buton adalah sebesar 5 juta ton per tahun. Dengan demikian, potensi aspal Buton akan dapat memenuhi kebutuhan aspal di dalam negeri, dan sekaligus aspal Buton masih dapat juga untuk diekspor.

Pak Prabowo sebagai seorang presiden mempunyai kekuasaan tertinggi di negara Republik Indonesia. Sekarang pak Prabowo perlu bertanya di dalam hati, mengapa presiden-presiden sebelum pak Prabowo tidak ada satu orangpun yang mampu mengolah aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor? Hal ini telah menunjukkan kepada rakyat, bahwa aspal Buton sejatinya memiliki faktor kesulitan yang sangat tinggi. Sehingga seorang presiden Jokowi saja yang telah berhasil membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), tetapi telah gagal mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Apakah pak Prabowo mampu membayangkan faktor-faktor kesulitan apakah saja yang tidak mampu pak Jokowi mengatasinya?

Sebagai pemerhati aspal Buton, penulis menduga bahwa ada kekuatan dan daya yang dahsyat di balik layar kebijakan impor aspal, sehingga pak Jokowi sendiri lebih memilih untuk lari dan berpaling dari kenyataan, daripada harus menghadapinya. Mungkin demikian juga dengan para pembantu pak Jokowi. Alhasil selama 10 tahun pemerintahan dua periode pak Jokowi, Indonesia masih terus mengimpor aspal. Dan keputusan pak Jokowi untuk stop impor aspal pada tahun 2024, kelihatannya hanyalah sandiwara, berupa wacana dan retorika, kalau tidak mau disebut sebagai hoaks.

Apakah sekarang pak Prabowo sudah siap untuk berani menghadapi tantangan dari kekuatan dan daya yang dahsyat di balik layar kebijakan impor aspal tersebut?. Mohon diingat, bahwa pak Jokowi sendiri tidak berani menghadapi tantangan untuk melawan kebijakan impor aspal. Apakah sekarang pak Prabowo berani? Rakyat ingin sekali melihat, apakah pak Prabowo berani melawan kebijakan impor aspal? Kalau tidak berani, maka tidak ada bedanya antara pak Prabowo dan pak Jokowi dalam menghadapi tantangan kebijakan impor aspal.

Apabila memang sejatinya kekuatan dan daya di balik layar kebijakan impor aspal adalah sangat besar sekali, maka sebagai presiden RI terpilih, pak Prabowo, seharusnya lebih berani dengan menjawab tantangan tersebut, dengan berbalik menantang: “Siapa takut?”.

Adapun langkah-langkah strategis akan yang dapat dilaksanakan oleh pemerintahan pak Prabowo adalah sebagai berikut:

  1. Pemerintah dapat meningkatkan pengawasan dan transparansi dalam proses impor aspal, termasuk memantau volume impor dan harga yang ditetapkan.
  2. Menindak tegas pelaku kartel atau monopoli yang terlibat dalam praktek impor aspal melalui hukum pidana dan perdata.
  3. Mengurangi ketergantungan pada impor aspal dengan segera mewujudkan industri aspal Buton. Dan membangun infrastruktur untuk menarik minat para investor.
  4. Melakukan reformasi terhadap aturan impor, sehingga perizinan impor harus transparan dan adil.
  5. Kerjasama yang lebih erat antara Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian PUPR. Dan Kementerian Investasi.
  6. Meningkatkan persaingan sehat antara aspal impor dengan aspal Buton ekstraksi.
  7. Masyarakat dan media juga bisa berperan aktif dalam mengawasi praktik-praktik yang tidak sehat dengan mengangkat isu-isu ini untuk memberikan tekanan kepada pemerintah agar bertindak lebih tegas.

Pak Prabowo, sebagai presiden baru, harus berani tampil beda dengan pak Jokowi. Apa yang akan membedakan antara pak Prabowo dan pak Jokowi? Pak Prabowo mau mendengarkan dan menerima masukan dari rakyat, sehubungan dengan masalah aspal Buton yang sudah 1 abad lamanya masih belum mampu berkontribusi untuk menyejahterakan dan memakmurkan rakyat Indonesia.

Swasembada aspal merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan aspal secara mandiri di dalam negeri tanpa harus bergantung pada impor. Kalau pak Prabowo sudah setuju dengan pernyataan ini, mohon wujudkanlah segera “Indonesia berswasembada aspal”. Rakyat akan selalu mendukung pak Prabowo dengan berdoa dan berseru: “Prabowo – Presidenku, Aspal Buton – Aspalku. Semoga Indonesia makmur dan sejahtera”. Aamiin.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler