Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

Lukisan Van Gogh Starry Night Akurat Secara Ilmiah

Kamis, 19 September 2024 08:37 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mereka menemukan bahwa gambaran keseluruhannya selaras dengan hukum Kolmogorov, yang memprediksi pergerakan atmosfer dan skala sesuai dengan energi inersia yang diukur.

Oleh Slamet Samsoerizal

Mungkin cukup adil untuk mengatakan bahwa Starry Night adalah lukisan paling terkenal kedua yang pernah dibuat setelah Mona Lisa. Akan tetapi,  yang mungkin tidak diketahui oleh banyak pengagumnya adalah bahwa langit yang membengkak yang terkenal itu hidup dengan fisika dunia nyata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sapuan kuas Van Gogh menciptakan ilusi gerakan langit yang begitu meyakinkan sehingga membuat para ilmuwan atmosfer yang berspesialisasi dalam dinamika kelautan dan fluida di Cina dan Prancis bertanya-tanya seberapa dekat lukisan tersebut selaras dengan fisika langit yang sebenarnya. Mereka menjelaskan bahwa meskipun gerakan atmosfer pada lukisan tersebut tidak dapat diukur, sapuan kuasnya dapat berfungsi sebagai pengganti ke skala yang diharapkan dari teori turbulensi.

Untuk mengungkap turbulensi yang tersembunyi, tim peneliti menggunakan sapuan kuas pada lukisan seperti daun yang berputar-putar di dalam corong angin untuk memeriksa bentuk, energi, dan penskalaan karakteristik atmosfer dari atmosfer yang tak terlihat. Mereka kemudian menggunakan kecerahan relatif, atau pencahayaan warna cat yang berbeda-beda sebagai pengganti energi kinetik dari gerakan fisik.

"Hal tersebut mengungkap pemahaman yang mendalam dan intuitif tentang fenomena alam," ujar tim peneliti sebagaimana dikutip Andy Corbley dalam geonewsnetwork.org. "Representasi turbulensi Van Gogh yang tepat mungkin berasal dari mempelajari pergerakan awan dan atmosfer atau rasa bawaan tentang bagaimana menangkap dinamika langit."

Mereka menemukan bahwa gambaran keseluruhannya selaras dengan hukum Kolmogorov, yang memprediksi pergerakan atmosfer dan skala sesuai dengan energi inersia yang diukur.

Menelusuri hingga ke mikrokosmos di dalam sapuan cat itu sendiri, yang melukiskan kecerahan relatif tersebar di seluruh kanvas, tim peneliti juga menemukan keselarasan dengan penskalaan Bathelor, yang menggambarkan hukum energi dalam turbulensi skalar pasif berskala kecil yang mengikuti pergerakan atmosfer. Mereka mengatakan bahwa menemukan kedua penskalaan tersebut dalam satu sistem atmosfer merupakan hal yang jarang terjadi, dan hal ini merupakan "pendorong besar" untuk penelitian mereka. ***

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler